APA YANG SEBENARNYA TERJADI

45 27 0
                                    

Memang menyenangkan sekaligus menyedihkan mengenang setiap kejadian masa lalu, kalian pasti akan menyesal jika melewatkan setiap detik berharga itu. Bagaimanapun juga setiap orang punya ceritannya masing masing, dan itulah ceritaku.

Baiklah, sudah cukup dengan masa lalu, foto foto ini, dan juga rumah ini. Sudah saatnya untuk berjalan kembali untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Aku melangkahkan kaki keluar rumah dan ternyata aku sudah ditunggu oleh dua orang. Mereka menggenakan mantel hitam berdasi, terlihat seperti bukan orang biasa.

"Selamat malam Alam." Salah satu orang menyapaku. Tatapannya tajam, raut mukanya sangar dengan potongan rambut tipis pendek, dan mengenakan kaca mata hitam. "Siapa kalian?" Di duniaku yang baru, percaya kepada orang asing yang baru dikenal adalah sebuah kesalahan. Aku tetap waspada, siapapun kedua orang ini, mereka jelas tahu namaku dan juga tempat tinggal masa kecilku.

Keduanya pun maju menunjukan tanda pengenal mereka. Badan Intelejen? "Kamu harus ikut kami, waktu kita tidak banyak!" Apa yang orang orang ini inginkan dariku? "Untuk apa aku harus ikut dengan kalian?" Aku semakin meningkatkan kewaspadaanku, berjaga jaga akan setiap kemungkinan, berhitung dan memperkirakan apakah yang mungkin terjadi selanjutnya.

"Ayolah, bekerja samalah sedikit dengan kami. Kami bukan orang jahat, kami sama sepertimu." Orang itu masih mencoba membujukkku, mencoba mencairkan suasana. Aku tetap tidak bergerak, siapapun mereka, aku tidak percaya pada mereka.

"Baiklah, tampaknya kamu tidak mempercayai kami. Kami tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluargamu. Setiap detailnya, mulai dari akar permasalahan hingga tragedi beberapa hari yang lalu." Apa? Apa yang dikatakan orang ini. "Apa maksudmu?" Aku bertanya menyelidik.

"Kamu bisa mendapatan informasi sebanyak apapun yang kamu inginkan jika kamu ikut dengan kami. Komandan kami akan menjelaskannya." Itulah yang kucari beberapa hari ini, sebuah penjelasan. Apa benar mereka dapat menjelaskannya atau hanya ingin memanfaatkanku? Baiklah, saatnya mengambil resiko. Setelah menimbang nimbang kemungkinan terburuk, aku pun mengambil keputusan "Baiklah, aku ikut dengan kalian."

Mobil jeep hitam melaju di jalanan yang lengang sehingga dapat dipacu dengan kecepatan tinggi. Entah kemana mobil ini menuju, yang jelas kami jauh meninggalkan kota. Dari jalan besar kami menuju ke jalan yang lebih kecil dan menuju jalan yang lebih kecil lagi hingga berakhir di sebuah jalan tanah. Masuk kawasan hutan bakau. Cukup lama kami berkendara, mungkin sekitar tiga jam sampai akhirnya kami tiba disebuah bangunan kecil, seperti rumah nelayan, jauh dari peradaban.

Kami turun dari mobil lalu memasuki bangunan tadi. "Ini dia bos, kami membawanya." Tunggu sebentar, orang yang mereka panggil bos sepertinya aku mengenalnya. Kapten Hassan? "Alam, silahkan duduk!" Tampak wajah garang dengan brewok tebal itu mencoba untuk bersahabat.

Wajah yang dipaksakan bersahabat itu tidak membuatku santai sedikitpun. Lihatlah beliau, duduk disitu? Apa ini sungguhan? Bukannya beliau sudah- "Kamu sepertinya kaget melihatku disini. Ah iya, kamu pasti menyangka aku sudah mati. Benar sekali, Misi Hantu Pegunungan."

"Mungkin keberadaanku disini membuat kepalamu semakin dipenuhi pertanyaan." Itu benar sekali, bagaimana mungkin dia masih hidup, terakhir aku tahu dia tertembak dan jatuh ke jurang.

"Banyak hal yang terjadi Alam, menurutmu kita adalah pasukan yang paling rahasia? Kamu salah, masih banyak orang diluar sana yang bermain dengan kegelapan. Selama ini aku adalah bagian dari mereka. Maaf sudah berbohong kepadamu." Apa maksudnya, kemana arah pembicaraan ini, menebak nebak.

"Aku punya pekerjaan untukmu." Aku dibawa sejauh ini hanya untuk ditawari pekerjaan? "Tanpa mengurangi rasa hormat, tapi beberapa hari ini keadaan saya sedang buruk, banyak hal yang terjadi, apa maksud anda dengan menawarkan pekerjaan itu?".

Danau Yang Menyimpan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang