Pernahkan kalian membeli semangkuk bakso? Dan memakannya ditempat? Dulu aku suka sekali membeli bakso di kantin sekolah dan juga yang dijual di pinggir jalan, semua bakso itu enak. Bisa dibilang aku adalah penggemar bakso sejati.
Tapi pernahkan kalian berpikir untuk menjadi seorang pedagang bakso? Berjualan dipinggir jalan dan menunggu pelanggan datang, berharap tidak ada aparatur negara yang datang tiba tiba dan mengangkut daganganmu? Inilah yang aku rasakan sekarang, berjualan bakso keliling yang sudah kulakukan sekitar dua minggu dan kurasa aku cukup menikmatinya, aku bisa makan bakso sebanyak yang aku mau.
Hari ini cukup ramai, saat musim hujan memang banyak yang mencari bakso hanya untuk menghangatkan tubuh, tidak peduli perut dalam keadaan kenyang ataupun lapar, bakso selalu menjadi makanan favorit setelah hujan.
Saatnya meninggalkan tempat, semua sudah habis tidak tersisa bahkan untukku. Aku selalu berkeliling melewati perumahan ini, salah satu perumahan elit di bagian selatan ibu kota. Rumah rumah besar dan megah tersebar dimana mana tapi entah mengapa, tetap ada juga yang membeli bakso murahan seperti ini. Yah selera konsumen siapa yang tahu.
Setelah berjalan hampir 25 km seharian ini, akhirnya aku tiba di rumah kontrakanku, kecil dan sederhana namun cukup nyaman. Akhirnya aku bisa mengistirahatkan tubuhku setelah seharian bekerja keras. Baru saja merebahkan tubuh di kasur, ada panggilan masuk. Aku dengan malas membalik tubuh dan mencoba meraih hp yang berada di sisi lain kasur.
“Halo Kenan, kamu tidak tahu aku baru saja pulang, badanku lemas.” Ujarku. “Maaf senior, tapi aku hanya ingin mengabarkan tentang situasi terbaru.” Kenan telah masuk ke dalam misi sejak tiga hari yang lalu, dia memainkan peran sebagai pengusaha yang mencoba menjalin kerjasama dengan target kita saat ini.
Tujuan utama Kenan adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin intel yang bisa dia dapat dari kantor milik target. Tentu Kenan tidak bisa membuat janji dengan target setiap hari, jadi setiap ‘pertemuan bisnis’ antara Kenan dengan target sangatlah penting dan krusial. “Oh ya senior, Kalia akan masuk dalam misi hari ini.” Lanjut Kenan. “Ah ayolah, kenapa harus Kalia, kau tau kan dia itu cerewet.”
Satu bulan yang lalu, aku telah menyelesaikan pelatihan delapan bulan yang keras dan melelahkan. Setelahnya? Bukan istirahat yang menantiku, tapi misi pengintaian. Aku diberi waktu 10 hari untuk mempelajari cara berjualan bakso, setiap detail kegiatan penjual bakso aku amati dan pelajari. Lalu dengan tipu muslihat, aku bagai pendatang dari luar kota yang berusaha beradu nasib di ibukota dengan cara berjualan bakso.
Juan Handoko, 60 tahun, seorang politikus bangsat mantan salah satu anggota partai terbesar yang paling berkuasa di negeri ini dan sekarang membentuk dan mengetuai partainya sendiri untuk pemilu beberapa tahun kedepan. Dia telah menjalankan bisnis haram selama bertahun tahun.
Dia menyediakan lapak untuk para penjahat di daerah ibukota, dari situ dia mendapat biaya sewa yang selanjutnya akan digunakan untuk menyogok kepolisian agar tidak ikut campur. Sejalannya waktu bisnisnya semakin maju dari hanya sepetak kota, lalu seluruh bagian selatan dan sekarang hampir seluruh daerah ibukota dia yang menguasai.
Misiku, mencari tahu apa yang sebenarnya dia rencanakan. Dari intel yang kami terima sebelum menjalankan misi ini, dia menghubungi beberapa penguasa dunia gelap dari negeri seberang, tampaknya ingin membentuk kekuatan untuk menggulingkan seseorang yang lebih berkuasa darinya.
Aku berjalan menuju sebuah café yang cukup jauh dari tempat kosku, memakan waktu dua jam hanya untuk sampai sana, kebanyakan dihabiskan dijalan menunggu antrian kendaraan yang membeludak akibat banyaknya orang egois yang membeli kendaraan tanpa memikirkan konsekuensinya.
Aku masuk ke dalam café lalu memandang ke sekeliling. Terlihat seorang gadis cantik bergurat eropa sedang duduk sendirian di bangku sudut ruangan. Aku berjalan menghampirinya. “Hi, kamu terlihat lebih hitam sekarang.” Sapanya “Ayolah Kal, jangan basa basi, bagaimana permulannya?” Kalia sudah merubah ekspresinya, meskipun dia bisa dibilang masih kekanak kanakan, tetapi dia sangat bisa diandalkan disegala jenis misi. Tidak akan ada yang menyangka bahwa gadis blesteran yang seperti tidak ada guratan wajah asianya ini adalah anggota salah satu detasemen rahasia, orang orang pasti mengira dia model atau semacamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danau Yang Menyimpan Kenangan
ActionKetika seseorang telah menempuh perjalanan yang sangat panjang, melelahkan, dan menyakitkan. Orang itu akan mulai mempertanyakan apa arti dari kehidupan ini, apa gunanya dia berjuang sampai sejauh ini dan apa yang dia perjuangkan benar benar sebandi...