FOTO TIGA DAN EMPAT

75 29 0
                                    

Tak terasa sudah lama sekali sejak saat itu, bahkan aku masih menyimpan benda benda aneh peninggalan masa orientasi sekolah. SMA, kata orang adalah masa paling indah dan benar saja, disinilah kehidupanku yang sesungguhnya dimulai.

Semua berawal pada pagi itu, ketika matahari masih malu malu menunjukan kegagahannya, kami sudah berbaris dengan rapi menggenakan pakaian konyol dan bersiap mengikuti orientasi sekolah hari pertama.

Pagi itu udara sangat dingin, keadaan diperburuk dengan fakta bahwa aku tidak punya teman satupun disini. Beberapa minggu yang lalu aku dan orangtuaku mengalami debat yang sangat ketat dimana permintaanku untuk bersekolah diluar kota ditolak mentah mentah. Tentu alasan utamaku adalah ingin belajar mandiri mengingat aku sudah mulai beranjak dewasa. Lagipula kakak juga telah pindah ke asrama universitasnya.

Memang susah mengalahkan ego kedua orang tuaku. Setelah memaksa dan memaksa, akhirnya disinilah aku. Dan inilah cobaan pertamaku sebagai seorang anak rantau, yaitu mencari teman.

Dengan atribut serba konyol begini, aku merasa menjadi orang paling konyol di dunia, meskipun di sekelilingku juga ada ratusan siswa lainnya memakai atribut yang sama. Dan yang benar saja, ada pengecekan kelengkapan atribut? Kukira ini hanya sebagai bahan olok olok untuk siswa baru. Tak kusangka mereka akan sejauh ini untuk memperolok kami.

Cukup menjanjikan melihat atribut yang sudah kubuat semalaman, aku rasa semua sudah benar dan aku sudah mengikuti semua instruksi kakak panitia dalam tata cara pembuatannya saat masa pra-orientasi beberapa hari yang lalu. Sampai akhirnya aku diperintahkan untuk maju kedepan oleh seorang panitia. Tunggu dulu, kenapa aku juga dipanggil? Bukannya atributku lengkap dan benar? Kata kata itu hanya sampai tenggorokan, tidak mampu untuk keluar. Aku hanya pasrah mengikuti aturan main panitia.

Disinilah kami, di sebuah gedung besar yang kosong, beratapkan esbes yang membuat gerah ruangan, ditambah ventilasi yang tidak memadai membuat udara serasa pengap tak bergerak sedikitpun. Dan hatiku semakin panas ketika beberapa panitia mengomentari betapa jeleknya atribut yang ku buat.

"Apa yang kamu buat ini? Sampah. Kamu tidak mendengarkan panitia ya?" Hey apa kalian tidak tahu, aku membuatnya semalaman. Ingin rasanya aku memukul wajah panitia panitia itu, namun mereka wanita, tidak akan pantas jika aku memukul wanita, selain itu, pasti aku langsung dikeluarkan dari sekolah.

Aku mencoba untuk sabar, menahan emosi dengan menarik napas dalam dan mengamati sekitar, dan hey! Kurasa aku menemukan banyak kejanggalan. Bukankan beberapa anak yang maju kedepan bersamaku juga telah melengkapi atribut mereka persis seperti yang diinstruksikan sebelumnya. Dan beberapa anak yang duduk santai memandangi kami, tampak jelas kalau atribut mereka kurang lengkap, tapi mengapa?

Setelah menimbang nimbang alasan paling logis, kurasa semua atribut ini hanyalah omong kosong, tidak peduli apakah mereka lengkap atau tidak, jika kakak panitia menginginkan anak itu maju kedepan, maka dia harus maju.

Bukankah peraturannya hanya dua "Panitia selalu benar dan jika panitia salah kembali ke aturan pertama." Bukankah itu yang selalu digembar gemborkan panitia. Kurasa masa orientasi ini akan terasa lama.

Hari ini hari terakhir masa orientasi, juga jam jam terakhir. Matahari sudah condong ke barat, menunggu untuk hilang digantikan bulan. Disinilah kami, berbaris rapi di lapangan sekolah, bermandikan keringat dengan bau yang berbeda beda. Ini adalah upacara penutupan masa orientasi sekolah kami yang telah berlangsung selama lima hari. Banyak hal yang terjadi belakangan ini, seperti mereka, lihatlah aku sudah menemukan dua teman baru secara tidak sengaja.

Setelah orientasi hari ke dua selesai, aku tidak langsung pulang ke tempat kos melainkan mampir ke sebuah tempat makan didekat sekolah. Hari itu aku benar benar lelah, aku juga penasaran apakah para panitia itu tidak lelah berteriak sejak hari pertama, bahkan sejak pra orientasi.

Danau Yang Menyimpan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang