Sepuluh

37.4K 2.5K 79
                                    

Adrian merebahkan tubuhnya di atas kasur kamarnya. Sungguh, kencan dengan Sita malam ini berjalan sukses. Ia tersenyum sendiri mengingat betapa lucunya tingkah Sita setelah Adrian menyanyikan lagu untuk gadis itu. Apalagi panggilan baru Sita padanya semakin membuat Adrian tersenyum tak jelas.

Ponsel Adrian bergetar, pria itu mengambil ponselnya. Setelah membaca sang pengirim pesan, dahinya berkerut heran. Mr. Aland tiba-tiba mengirim pesan padanya, padahal biasanya jika ingin bicara sesuatu Mr. Aland akan langsung menelpon Adrian.

Papa: Kencannya gimana tadi?

Adrian Setiawan: Papa tau dari mana?

Papa: Tadi malaikat bisikin Papa. Katanya anak cowoknya lagi kencan sama cewek

Adrian Setiawan: Papa kok jadi aneh gini, Papa kenapa?

Papa: Papa itu kepengen cepet pengen dapet cucu, Adrian. Pengen dipanggil Eyang Kakung

Adrian Setiawan: Papa mau Adrian kasih sekarang? Itung-itung DP

Papa: Wooooo, tak keplak ndasmu, Dri

Adrian Setiawan: Tadi minta cucu, giliran mau Adrian kasih, malah dikeplak kepalanya. Papa itu maunya gimana?

Papa: Papa pingin kamu cepet bawa calon mantu Papa. Keburu Papa karatan

Adrian Setiawan: Gak sadar diri ya Pa

Papa: Tak coret jenengmu dari KK.

Adrian Setiawan: Ampun Pa, Adrian cuma bercanda doang. Tapi Papa tenang aja, bentar lagi Adrian bakalan punya KK sendiri. Udahlah Adrian ngantuk, mau tidur dulu.

Papa: Yowes, ndang turu

Adrian Setiawan: Hm... Good night, Old Man😆

Adrian bangkit dari tempat tidurnya. Adrian pergi ke ruang kerjanya, menyelesaikan pekerjaan yang belum sempat ia selesaikan tadi. Ia akan mengambil cuti untuk dua minggu kedepan, semua pekerjaan ini nanti akan ia serahkan pada orang kepercayaannya. Ya, Adrian merencanakan liburan bersama Sita, Elle, dan Laras ke Busan. Mumpung Laras dan Elle juga sedang libur semesteran.

Adrian menatap tumpukkan kertas di hadapannya, hari-harinya di tempat ini terasa sangat membosankan, terlebih Elle yang memilih tidur di tempat kontrakan Sita dan Laras. Ngomong-ngomong soal kontrakan, Adrian baru saja membeli rumah di dekat kontrakan Sita. Tidak ada yang tahu tindakannya ini, Adrian hanya ingin memantau Sita dari dekat tanpa ingin diketahui siapapun.  Ruang kerja adalah tempat yang harus ada di tempat yang akan ia tinggali. Dimana pun ia tinggal pasti tempat itu tidak akan terpisah darinya. 

Adrian membuka map yang berisi biodata Sita, segala informasi tentang Sita ada di sana. Mata Adrian sempat terpaku pada satu paragraf yang membuat darahnya naik hingga ke ubun-ubun, ia meremas bolpoin di tangannya hingga terbagi menjadi dua. 

Pantas saja Elle menyuruhnya agar tidak menyakiti Sita, ternyata gadis itu sudah terlalu sering disakiti. Kenapa Adrian baru mencari infomasi ini sekarang? Bodohnya Adrian.

*****

"LIBURAN?!" Laras dan Elle memekik senang. Mereka menatapm Adrian dengan binar senang, mengejutkan sekali Adrian ketika Adrian mengumumkan jika mereka akan pergi liburan ke Busan beberapa hari lagi. 

Sita menatap ponselnya yang masih berada di tangan Elle. Adrian tidak secara langsung datang ke kontrakan mereka, Adrian menghubunginya lewat vidiocall dengan alasan ingin berbicara dengan Elle. 

Sweet Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang