Lima Puluh Dua

24.1K 1.7K 28
                                    

"Sita." Mr. Bima memanggil anaknya. Sita memutuskan untuk membawa Mr. Bima berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit.

Sembari mendorong kursi roda Ayahnya. Sita menjawab. "Apa Yah?"

"Ayah mau cerita sesuatu sama kamu." ucap Mr. Bima. Ia bangkit dari kursi rodanya lalu menyuruh Sita duduk di rumput bersamanya.

"Cerita apa?"

"Kemarin Ayah mimpi Bunda kamu menemui Ayah. Setelah bertahun-tahun lamanya, kemarin adalah kali pertama Bunda kamu datang di mimpi Ayah."

"Dan?"

"Bunda kamu bilang, dia—"

"Ternyata kalian di sini." Hardi, datang di antara Mr. Bima dan Sita. Pria itu menghampiri kedua orang tersebut. "Ayah di suruh Mama ke ruang rawat inap. Udah jam makan sekarang."

Sita membantu Mr. Bima duduk di kursi roda. Sita mendorong kursi roda Mr. Bima mengikuti Hardi.

"Ayah hari ini mau ketemu Kevin?" tanya Sita. Ia dan Mr. Bima sedang menunggu makan siang pria itu datang.

"Dimana Kevin?"

"Baru main sama Ayah Aland. Besok Sita ajak Kevin ke sini."

Setelah makan siang Mr. Bima datang, Sita menyuapi Ayahnya dengan telaten. Sesekali mengusap sudut bibir Ayahnya.

*****

Sita tertidur di sofa kamar inap Mr. Bima. Saat ia membuka mata, Mr. Bima memandang ke arahnya. Wanita itu bangkit dari rebahannya.

"Ayah butuh sesuatu?"

"Sini Ta." Mr. Bima menepuk-nepuk samping ranjangnya.

Sita menuruti ucapan Mr. Bima. Ia duduk di samping tubuh pria itu dan Mr. Bima langsung mengambil tangannya.

"Mau Ayah ceritakan sesuatu?"

Sita mengangguk. Tangannya berbalas menggenggam tangan Mr. Bima. "Tapi sebelum itu Ayah minta kamu memangku kepala Ayah bisa Ta?"

Sita mengubah posisi tubuhnya menjadi pahanya memangku kepala Ayahnya. "Ayah nyaman?" tanya wanita itu.

"Ya." jawab Mr. Bima. "Dulu beberapa tahun lalu, ada seorang pemuda yang sangat mengagumi gadis tercantik di kampusnya." Mr. Bima memulai ceritanya pada Sita.

"Pemuda itu bahkan sampai menjadi seorang penguntit rahasia sang gadis cantik. Hingga ketika gadis itu tertidur di perpustakaan, pemuda itu diam-diam duduk di depannya dan sesekali melirik gadis itu." Mr. Bima tersenyum mengingat sesuatu dalam benaknya.

"Sampai pada suatu saat ketika pemuda itu tidak sengaja melihat sang gadis pujaan hatinya sedang digoda oleh beberapa laki-laki bahkan sampai hampir melecehkan gadis itu. Sang pemuda maju untuk menyelamatkan gadis cantik itu."

"Apa perempuan itu Bunda dan pemuda itu Ayah?"

Mr. Bima tersenyum samar. Lalu mengangguk. "Kamu benar. Gadis tercantik seantero kampus itu adalah Bunda kamu. Perempuan yang paling disukai banyak laki-laki sampai pria di luar kampus juga mengidolakan Bundamu."

"Apa Bunda memang secantik itu?"

"Tentu."

"Kalau memang Bunda secantik yang Ayah bicarakan. Kenapa Ayah selingkuh?"

Mr. Aland mengelus jemari Sita di genggaman tangannya. "Mau dengar melanjutkan kisah Ayah dan Bundamu?"

"Mau." jawab Sita semangat.

"Akhirnya sang gadis dan pemuda itu bertukar nomor ponsel sampai hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Mereka menikah setelah lulus dan memiliki seorang Putri kecil yang sangat lucu dan cantik. Putri kecil itu Ayah beri nama Natalia Sita Abigail."

Sweet Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang