Lima Puluh Empat

59.3K 2K 83
                                    

Kalau cerita Laras dan Hardi dibuat lapak sendiri. Ada yang setuju gak?

*****

"Kak Io." Erlang, putra pertama Elle dan Ardi memanggil nama sepupunya. "Yok main."

Rio menggeleng. Ia masih bermanja-manja di pelukan Ibunya. "Diajak main sepupunya kok gitu Kak."

"Mau sama Mommy."

Elle dengan perut besarnya datang membawa sirup dan duduk di sebelah Sita. "Tuh, ada dedek Dela sama Dala. Gak mau diajak ngomong?" bujuk Sita lagi.

Maksud perkataan Kevin melihat dedek Dela dan Dala itu di dalam perut Aunty El kesayangan mereka. Setelah Aunty El melakukan USG dan dibawa di hadapan mereka—ketiga anak Sita. Mereka langsung meminta nama untuk kedua bayi kembar yang akan lahir beberapa bulan lagi itu.

"Perut lo gede banget El." ucap Sita membuat Elle memukul bahu kakak iparnya. "Anak gue kembar."

"Bagi resep El."

"Rahasia. Kata Kevin dia gak mau punya Adik lagi. Gak tega lihat lo kesakitan."

"Anak gue emang, waw banget."

Rio tiba-tiba menyentuh perut Elle lalu mengusapnya. "Allo dedek." ucapnya. Elle gemas sendiri, ia mencium pipi Rio. "Gak sabar ketemu dedeknya ya Kak?"

"Iya." ucap anak itu malu-malu.

"Erlang sebentar lagi ulang tahun yang ketiga kan El?" tanya Sita.

"Rencananya mau dibikinin pesta sama Bapaknya. Tapi Erlang gak mau, dia mau makan-makan bareng sepupunya."

"Rio juga mau!" seru Rio.

"Ulang tahun Kakak masih tiga bulan lagi. Nanti Aunty bikinin roti, mau?"

Rio mengangguk antusias. Turun dari pangkuan ibunya dan menghampiri Erlang. Mereka bermain lego di dalam ruang bermain rumah Erlang.

"Sayang. Minum susunya dulu." Ardi datang membawa segelas susu ibu hamil untuk Elle. Ia duduk di samping Elle.

Tercetus ide jail di dalam otak Sita. "Ardi." panggilnya. "Tadi Elle minta sesuatu sama gue."

Elle memandang bingung Sita. Tadi sepertinya ia tak meminta apapun pada wanita itu.

"Minta apa?" tanya Ardi. Sudah pasti laki-laki ini mengabulkan apapun yang Elle minta.

"Dia bilang mau ketemuan sama Ivan, terus makan berdua."

Elle menggeleng cepat. "Mana ada! Ngada-ngada Sita nih." elak Elle membuat Sita tergelak. "Enggak kok Di. Sita bohong."

Tak ada tanggapan Ardi. Pria itu masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Sita. Sebelum Elle pergi, ia berucap ketus pada Sita. "Awas ya Ta! Tunggu pembalasan gue."

"Jalan dulu yang bener El." balas Sita masih terus tertawa.

Adrian datang ia mengambil minuman Sita lalu meneguknya sampai tandas. "Rio mana?"

"Main sama Erlang."

"Hardi dan Laras belum datang?"

"Dalam perjalanan."

Sita maklum Hardi dan Laras paling telat. Elle menetap di Yogyakarta, ia juga. Sedangkan Laras tinggal bersama Hardi di Jakarta. Ketika Sita mendengar suara bising dari arah pintu masuk taman rumah Elle. Ia sudah tahu itu suara siapa.

"Kak Kevin!!" Lisa berseru senang. Ia memeluk tubuh Kevin yang memanggang sosis. Kevin membalas pelukan Lisa. Ia menggoyang-goyangkan badannya mengikuti Lisa, anak itu sangat senang bertemu Kevin.

Sweet Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang