Selalu Ada Kemungkinan Terulang

103 12 0
                                    

Kampus sedang sibuk-sibuknya. Ulangan demi ulangan harian harus diikuti mahasiswa di pertengahan semester ini. Sistem paket SKS yang sudah diterapkan membuat mahasiswa harus selalu hadir di kelas. Mahasiswa diwajibkan lulus semua mata kuliah di setiap semester. Jika ada 1 matkul yang mendapatkan nilai di bawah standar kelulusan, maka ia harus mengulang. Bukan hanya 1 matkul itu saja, tapi mengulang 1 semester. Dalam arti lain mahasiswa harus cuti 1 semester untuk bisa ikut semester depan.

Sebenarnya mahasiswa masih bisa memperbaiki nilainya nanti di akhir semester dengan cara mengikuti uji ulang. Namun, mereka-mereka yang ikut uji ulang sudah dipastikan tidak bisa cumlaude. Karena minimal nilai uji ulangnya yaitu C. Jadi ya begitu. El mati-matian jangan sampai ia ikut uji ulang. Nilai C bisa mempengaruhi IPKnya. Kalau IPKnya sampai turun di bawah 3, beasiswanya bisa dicabut.

"Komunikasi adalah hubungan antara dua orang atau lebih dimana ada pihak yang berperan sebagai komunikan dan komunikator, yang bertukar informasi..."

Triyas sedang menghafal materi komunikasi bisnis saat El sibuk melamun. Satu jam lagi ulangan, tapi sejak tadi El masih sibuk dengan lamunannya. Ia bahkan menulikan telinganya saat Triyas terus saja menghafal.

"El," panggil Triyas.

"Hm."

"Lu ngeliat apa sih?" Tanya Triyas sambil mengikuti arah pandang mata El. Namun, ia tak menemukan apa-apa. Di sana hanya ada pohon besar yang sangat rimbun.

"Gue terakhir pulang ke rumah kapan ya?"

"Nggak tau. Lu kan jarang pulang. Nggak seperti anak-anak lain yang setiap weekend pulang kampung. Lu pulangnya cuma pas libur panjang aja."

El menatap Triyas. "Kampung halaman gue jauh. Gue harus naik kereta. Habis itu naik angkutan umum di sananya."

Mereka terdiam.

"Minggu depan kayaknya gue harus pulang deh. Gue punya firasat nggak enak."

"Firasat gimana?"

"Nggak tau."

"Ditelfon aja. Ngapain susah-susah."

"Iya, ya. Coba nanti deh. Gue telfon kakak gue."

"Sip kalo begitu. Nah, sekarang hafalin materinya. Bentar lagi ulangan."

Lalu keduanya hanyut dalam materi yang sebentar lagi akan diujikan.

***

"El, ikut gue ke fakultas teknik yuk?" Ajak Triyas ketika kelas terakhir telah usai.

"Teknik mana?"

"Teknik mesin."

"Ngapain? Gebetan lu baru ya?"

"Iya. Kalo Raka mau sama gue."

"Hah? Kok Dika?"

"Kan gue mau ketemu sama Raka. Ngasih berkas buat bakti sosial minggu depan."

El masih duduk di kursinya. Sedangkan Triyas sudah berdiri di samping kursinya. "Oh... udah nemu tempat buat bakti sosialnya?"

"Udah."

"Kok Raka nggak ngasih tau gue?"

"Lu sibuk mungkin. Lu terlalu aktif di pers sampe lupa ada hal lain yang harus diurus juga."

"Ya, maaf." Lalu El beranjak dari duduknya. "Ya udah, ayo."

Mereka mulai berjalan keluar kelas. Berjalan melewati lapangan utama yang membawa mereka ke fakultas Teknik mesin. Cukup jauh memang kalau berjalan. Namun, ini sudah biasa dilakukan oleh mereka. Terutama El. Ia menikmati setiap langkah menuju fakultas Teknik mesin. Bagaimana tidak, bisa jadi ia nanti akan bertemu dengan Kansa. Kansa merupakan satu program studi dengan Raka. Ya walaupun mereka beda kelas.

ELKANSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang