Tekan ⭐ kemudian 💬
Happy reading📖...
••••••••••••••
Sang surya mulai menampakan cahayanya dari ufuk timur. Air embun yang hinggap di dedaunan begitu terlihat berkilau bak kristal es ketika sinar mentari mulai menerpanya.Ditemani dengan kicauan suara burung di pagi hari ini. Membuat udara pada pagi hari ini sangat sejuk.
Disebuah rumah bergaya minimalis. Tepatnya disebuah kamar dilantai dua, terlihat seorang lelaki tampan yang sedang tertidur pulas bergelung didalam selimutnya. Tidak ada tanda-tanda ia akan bangun, walaupun jam alarm yang diatas nakas terus berbunyi bising.
Ia hanya terusik sedikit dan kembali melanjutkan tidurnya tidak lupa semakin mengeratkan selimut ditubuhnya itu.
'Tok Tok Tok'
'Cklek'
"Ya Tuhan, Victor! Bangun, cepat bangun. Kau bisa terlambat sayang. " Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang sudah berusia kepala tiga masuk kedalam kamar itu. Berjalan kearah ranjang anaknya dan menarik selimutnya.
"Victor wake up baby, wake up! " Wanita itu mengguncang-guncangkan tubuh anaknya, sedikit kencang.
"Nghh.... Sepuluh menit lagi mom." Dengan mata yang masih tertutup ia berbicara.
"No...No... No baby, wake up baby, wake up, now! . Kau bisa ketinggalan pesawat sayang." Wanita itu mulai menarik anaknya supaya duduk dan cepat bangun. Ayolah! sekarang waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh, sedangkan jadwal penerbangan anaknya ini pukul delapan . Anaknya ini bisa terlambat.
"Oke oke mom, I'm wake up. "Victor langsung duduk walaupun dibantu oleh ibunya. Matanya terbuka dan tertutup kembali, sepertinya ia masih mengantuk.
Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya itu. "Cepat Victor! Kau harus pergi mandi. Setelah selesai, langsung kebawah untuk sarapan ,mom and dad menunggumu di bawah, oke?" Wanita itu mencubit kedua pipi anaknya gemas.
"Aishh.... Mom, ini sakit tahu. Aku bukan anak kecil lagi mom. " Victor mengusap kedua pipinya bekas cubitan dari ibunya itu. Cubitannya tidak main-main ternyata, ini benar-benar sakit.
Wanita itu hanya tertawa, dan memandang gemas anaknya. "Hahaha. Bagi kami kamu tetap anak kecil kami yang tampan sayang. Cepat mandi sana. " Wanita itu menunduk dan mencium pipi anaknya sayang, setelah itu ia langsung keluar dari kamar anaknya.
Victor tersenyum senang mendapatkan perlakuan yang begitu istimewa dari ibunya. Ia merasa bahagia, memiliki keluarga yang harmonis dan saling menyayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seven Elements (END)
Fantasy[REVISI] Victor tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya yang biasa-biasa saja akan berubah 180°, karena berteman dengan keenam teman barunya. Takdir yang begitu rumit harus tetap ia jalani untuk menyelamatkan beribu-ribu nyawa yang berharga. Akan...