CHAPTER 20

1.9K 249 16
                                    


Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy Reading for all.... 📖📖

••••••••••••••

Aidyn, Steven dan Jourell sedang duduk bosan di perpustakaan menemani Victor membaca buku tentang terbentuknya sebuah elemen-elemen sampai silsilah kerajaan. Mungkin hanya Aidyn yang terduduk bosan, karena dua orang lainya, Steven dan Jourell juga sedang sibuk membaca buku.  Tak beruntunglah ia, karena dirinya tak suka membaca sebuah buku.

Aidyn menghela nafas, membuat Jourell yang berada dihadapanya memutarkan bola matanya jengah. "Berapa kali kau sudah menghela nafas, Aidyn?" Aidyn mengangkat bahunya acuh.

Steven menurunkan bukunya yang sedari tadi menutupi wajahnya. "Kau bosan?" Aidyn mengangguk.

"Bacalah sebuah buku." Ujar Steven mendapat gelengan dari Aidyn. "Aku tak suka membaca hyung, dari pada harus susah-susah berimajinasi lebih baik semua buku ini difilmkan hyung, supaya aku bisa tahu." Steven hanya memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan yang tak masuk akal itu. Lalu, ia kembali membaca buku.

'Pantas saja kau tak pintar-pintar, Aidyn'

Aidyn kembali menghela nafas ketika kedua orang itu kembali membaca. Aidyn menatap Victor yang sedari tadi masih betah membaca buku.

"Victor hyung." Aidyn merengek membuat kedua hyungnya yang lain membalikan badannya dan tak mau tahu apa yang akan dilakukan si kelinci bongsor itu. Dan itu tak luput dari pandangan Aidyn yang menatap mereka aneh.

Hanya deheman dari Victor yang keluar dari bibir nya, karena sang empu punya nama tengah sibuk membaca buku.

"Ish, Victor hyung." Aidyn memanggil kembali hyungnya itu. Membuat Victor menghela nafas dan menyimpan bukunya beralih menatap Aidyn dari balik kacamatanya.

"무슨 일이야, 에이 딘 (museun il-iya, aidyn)?"

"아무것도 아니야 (amugeosdo aniya) ." Aidyn memamerkan gigi kelincinya, membuat Victor menghela nafas dan ingin kembali membaca buku. Namun, Aidyn melarangnya.

*무슨 일이야, 에이 딘 (museun il-iya, aidyn)=ada apa Aidyn?

아무것도 아니야(amugeosdo aniya) = tidak ada apa-apa.


"Jangan dulu baca buku hyung." Victor menatap Aidyn heran.

Aidyn menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maksudku, apa didalam buku itu ada yang tak kau mengerti hyung? Kau bisa tanyakan padaku." Victor mengetuk-ngetuk dagunya, berpikir apakah ada sesuatu yang tak ia mengerti. Sedangkan dua orang yang berada di hadapannya hanya memutar bola mata mereka malas.

'Dasar pencitraan.'

"Ah! Ada." Seru Victor. Membuat Aidyn tersenyum senang. "Apa itu hyung?"

"Tadi di dalam buku dikatakan bahwa elemen itu terdapat lima element. Sedangkan dibuku yang aku baca waktu itu, element itu terdapat tujuh. Nah kenapa?"

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang