The Seven Elements (END)

CHAPTER 26

Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy Reading for all....📖📖

••••••••••••••

Hembusan angin kencang disertai serpihan-serpihan es tipis mulai berjatuhan dari langit. Hawa dingin sekaligus sejuk seketika melingkupi negeri itu. Dimana setiap angin itu berhembus, seluruh wilayah yang di lewati seketika menjadi beku dan tertutup oleh es.

Namun, angin itu tidak berpengaruh bagi orang-orang yang tinggal di negeri itu. Mereka hanya bersembunyi di bawah naungan rumah mereka sendiri yang mungkin saja tidak cukup untuk menghalau hawa dingin yang melingkupi.

'Ada apa ini?'

Mungkin mereka berpikir seperti itu. Karena kejadian ini merupakan hal pertama yang mereka alami. Selama berabad-abad mereka tinggal di sini tidak ada kejadian seperti ini.

"Ada apa ini?" Salah seorang warga keluar dari rumahnya tatkala angin itu mulai berhenti berhembus. Namun, tidak menghilangkan es yang melingkupi seluruh negeri.

Semua orang di sana mulai keluar dari tempat bernaung mereka. Namun, ada juga orang yang tidak bisa untuk keluar di karenakan terjebak oleh es yang membeku.

"Aku tidak tahu, tapi kenapa seluruh negeri menjadi beku seperti ini? Bahkan, air yang selalu mengalir dari vasíleio tou neroú membeku." Balas seorang warga lainnya. Membuat semua orang terkejut. Seharusnya air itu tidak akan pernah membeku, walaupun melewati vasíleio tou págou.

Tapi ucapan salah seorang wanita muda membuat mereka semakin terkejut dan bingung.

"Bahkan kita juga tak dapat untuk mengeluarkan kekuatan kita. Apakah jangan-jangan vasiliás págou telah di temukan?"

Saat salah seorang di antara mereka ingin menjawab, sebuah cahaya yang amat sangat bersinar terang menyinari seluruh negeri. Membuat mereka harus menutupi mata mereka karena silau. Sesaat setelah cahaya itu mulai kembali redup mereka semakin di buat kebingungan.

"Cahaya apa itu?"

"Dari mana asalnya?"

"Apakah ini perbuatan mereka?"

"Apa yang sebenarnya terjadi di negeri kita ini?"

Seperti itulah pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka tanpa ada yang menjawabnya.

"Aku melihat cahaya itu berasal dari vasíleio tou págou.  Tepatnya menara
stoicheía pýrgou." Perkataan dari seorang lelaki paruh baya sontak membuat mereka menolehkan kepalanya kearah wilayah yang memang selalu tertutupi oleh es abadi dengan menara tinggi yang berada disana. Sebuah menara yang menjadi keberlangsungan hidup mereka. Yang menjaga mereka. Walaupun sang penjaga tiada.

Lantas kemudian, mereka mulai berbondong-bondong berjalan kesana dengan tergesa-gesa dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sekaligus melihat wilayah tersebut yang telah lama tak mereka kunjungi.

Namun, saat mereka sampai disana dengan tubuh mereka yang menggigil. Mereka di usir oleh penjaga gerbang istana. Karena merasa tak nyaman di perlakukan seperti itu mereka mulai memberontak, dan terjadilah keributan di gerbang istana.