CHAPTER 36

1.3K 201 13
                                    

Tekan ⭐kemudian 💬

Happy Reading for all.....📖📖

••••••••••••••

'TAK!'

Orang itu —tetua Vasiliás tou Aéra—membanting gulungan perkamen ke atas meja bundar di depannya. Menatap orang berjubah putih di depannya dengan tatapan terkejut, kecewa, marah dan sedih. Orang yang di tatap hanya menghela nafasnya kasar, ia sudah tahu pasti akan seperti ini jadinya jika ia memberitahu mereka. Tapi dengan terus menyembunyikan rahasia itu, maka mereka semua tak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa kau menyembunyikan ini semua?" Suaranya dingin tak bernada.

"Aku, para tetua dari Vasíleio tou Págou meminta maaf." Si jubah putih itu membungkukkan badannya kepada semua orang di depannya.

"Kami tidak memerlukan maaf mu, tapi penjelasanmu, tuan Shammus"  Tetua dari Vasíleio tou Fotós berdiri.

Tetua dari Vasíleio tou Págou itu menghela nafasnya. "Kami hanya mengikuti perintah Vasiliás Págou terdahulu Raja Cedric. Yang mulia tidak mau rakyatnya tahu bahwa Vasiliás Págou yang sebenarnya setengah dari Iblis."

Tetua dari Vasíleio tou Neroú menggelengkan kepalanya tak percaya akan kelakuan Vasiliás Págou terdahulu.

"Namun, apakah Raja Cedric tidak memikirkan dulu apa yang akan terjadi jika melakukan hal seperti itu?"Berucap sedikit sarkastik.

"Kau adalah seorang tetua Vasílieo tou Págou Shammus. Apa kau tahu apa tugas dari seorang tetua?" Tetua dari Vasíleio ti̱s Fo̱tiás.

Shammus kembali menghela nafasnya. "Aku tahu. Tapi, apakah kedudukan ku setara dengannya? Apakah aku bisa melawan Rajaku yang pada saat itu mengancam akan mengurung semua keluargaku?"

Mereka semua terkejut mendengarnya, ternyata orang yang dikira baik oleh mereka dan raja-raja mereka ternyata tidak.

"Tapi, akibat dari kalian yang menyembunyikan rahasia besar ini membuat para rakyat yang menjadi korban!" Bentak tetua dari Vasiliá tis Gis, orang yang biasanya lembut ini akan berubah menjadi kasar jika menyangkut tentang rakyat.

"Secara tak langsung, Raja Cedric menjadikan semua rakyat sebagai pengorbanan untuk para iblis itu!"

"Jika para rakyat tahu maka, mereka akan sangat kecewa kepada kita." Tetua dari Katharí̱ Vasiliá Gi̱ menatap mereka semua.

Tetua dari Vasiliá tis Gis menggelengkan kepalanya. "Sebisa mungkin kita tidak akan memberitahu mereka. Setidaknya sampai para raja itu datang."

Mereka semua menganggukkan kepala menyetujui usulan dari tetua Vasiliá tis Gis.

"Dia bilang, dia tak mau menunjukkan adiknya yang setengah iblis. Namun, tenyata dia yang menunjukkan bahwa ialah iblis yang sebenarnya."

Mendengar ucapan itu, membuat Shammus marah. Beraninya ia menjelekkan Rajanya sendiri. Memang apa yang dibicarakan oleh tetua dari Vasíleio tou Fotós itu ada benarnya juga, tapi tak seharusnya ia mengatakan hal yang  tak sopan seperti itu.

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang