CHAPTER 35

1.3K 199 23
                                    

Tekan ⭐kemudian 💬

Happy Reading for all.... 📖📖

••••••••••••••••

"VICTOR!!!"

Victor dan yang lainnya serentak menolehkan kepalanya ke arah Selly yang kini tengah melangkahkan kakinya mendekati Victor.

Tentu saja Jourell yang melihatnya merasa cemburu. Kenapa hanya nama Victor yang ia teriaki? Sedangkan di sini banyak sekali orang semisalnya dirinya.

"Ada apa Selly?"

Selly menjongkokkan dirinya di samping Victor. "Kenapa kau lama sekali?"

"Hah?" Victor bingung yang lainnya pun di buat bingung oleh perilaku wanita itu, sedangkan Jourell semakin di buat cemburu.

Mereka saling bertatapan satu sama lain dengan alis terangkat.

Menyadari apa yang dia ucapkan, Selly langsung tertawa canggung. "Maksudku, kenapa kalian lama sekali? Aku khawatir."

"Kami harus mengurusi dia dulu." Rery menunjuk serigala itu menggunakan dagunya.

Selly mengikuti arahnya, dan wajahnya di buat terkejut melihat serigala besar yang tertindih batu. Lalu mimiknya berubah menjadi ketakutan, sangat ketakutan. Membuat Jourell bertanya khawatir.

"Kenapa Selly? Kenapa kau begitu takut?"

Selly bukannya menatap Jourell melainkan menatap Victor yang kebingungan.

"Serigala itu... Serigala itu...." Ucapnya terputus-putus karena takut.

"Serigala itu, kenapa?!" Jourell bertanya begitu khawatir. Namun, Selly menghiraukannya.

"Selly cobalah tenang, dan katakan." Victor berucap menenangkan wanita itu.

Di sana Jourell mendengus keras.

Selly menggenggam kedua lengan atas Victor dan menatapnya dengan mata yang bergetar karena takut.

"Serigala itu... Yang mencelakai ku." Lalu dengan tiba-tiba memeluk Victor dan menangis tersedu-sedu.

"APA?!"Pekik semuanya terkecuali, Victor, Aidyn dan Malden.

Selly semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Victor dan menangis lagi. " Dia yang membuatku semakin kesulitan untuk mencari obat ibuku. Hiks... Karenanya aku terlambat untuk menemui ibuku. Ibuku pasti sedang menahan sakit sekarang. Hiks... "

Victor menatap Jourell yang juga sedang menatapnya ketika Selly semakin memeluknya erat. Ia takut bahwa Jourell akan marah, dirinya tahu bahwa Jourell mencintai Selly. Namun, yang ia dapat hanya tatapan datar dari temannya itu.

Saat Selly semakin terisak tak ada cara lain selain membalas pelukannya guna menenangkannya. Lalu, ia kembali menatap temannya itu yang kini tengah membuang mukanya dengan nafas yang memburu, pertanda marah.

Victor hanya menghela nafasnya dan mengusap punggung sempit itu pelan. Memberikan kata penenang untuknya.

Di rasa Selly mulai tenang ia melepas pelukannya dengan paksa. Dirinya tak mau bermusuhan dengan temannya karena seorang wanita. Sebenarnya bukan itu saja alasannya, ia merasakan sesuatu hal yang aneh saat berdekatan dengannya. Aura kegelapan yang begitu kental mengguar dari tubuhnya. Aura ini ia rasakan semenjak wanita ini bersama mereka, sehingga ia mencurigai wanita ini.

Ia harus mencari tahu asal usulnya.

"Grrrr..... Roarrr...."

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang