CHAPTER 39

1.2K 198 4
                                    

Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy Reading for all.... 📖📖

••••••••••••••••

Setelah mereka berhasil mengalahkan 'Darakós', mereka mulai melanjutkan perjalan menuju dasar ble trýpa. Kemungkinan besar mereka berempat adalah orang-orang yang berhasil lolos dari serangan monster itu. Tentu saja mereka sangat senang akan hal itu. Akan tetapi ada satu rintangan lagi yang harus mereka hadapi , sebab ada satu mahluk yang mungkin sedang menunggu mereka di dasar sana. Para mahluk mitologi Yunani 'Siren'.

Mereka terus berhati-hati terutama untuk sistem pendengaran mereka. Sebab, jikalau mereka mendengar nyanyian para mahkluk mitologi itu, tentu sudah jelas bahwa mereka akan terhipnotis. Oleh karena itu, kini mereka menyumbat lubang telinga mereka menggunakan sebuah dedaunan laut yang dipercaya dapat menghalau semua suara. Oleh karena itu juga, mereka tidak dapat mendengar satu sama lain. Mereka mengganti sistem berbicara menggunakan bahasa isyarat.

Kecepatan berenang mereka kian kesini kian melambat.

Lelah?

Tentu saja mereka lelah. Bayangkan saja! Mereka berenang hampir ke kedalam beratus-ratus meter di tambah melawan monster berukuran lebih besar dari Megalodon, oh ayolah bagaimana bisa mereka tidak lelah?

Namun semua rasa lelah mereka sirna tatkala mereka melihat sebuah pintu yang terbuat dari batu terpasang apik di dinding bebatuan sebelah kanan mereka. Lantas, mereka mulai mendekati pintu batu itu.

Aidyn menunjuk pintu itu lalu memperagakan dirinya sedang mendorong sesuatu. Mereka bertiga yang melihat hal itu tentu saja mengerti dan pada akhirnya bersama-sama mulai mendorong pintu batu itu.

Pada dorongan ke tiga pintu batu berdaun dua itu mulai berderit terbuka. Agaknya sudah lama tak terjamah oleh orang lain.

Saat pintu itu telah terbuka sempurna yang mereka lihat sangat membuat mereka terkejut. Pasalnya yang terdapat di dalam pintu ini ternyata adalah sebuah daratan dengan beberapa puing bangunan. Itu sangat ajaib sekaligus aneh. Pasalnya,kenapa lautan ini bisa terhubung ke daratan? Agaknya pintu ini memiliki mantra tersendiri agar air laut tak masuk kedalam, mirip dengan sebuah barrier.

Mereka mulai masuk kedalam dan langsung diterpa oleh angin yang memenangkan. Seperti yang dikatakan tadi bahwa di dalam sini sangatlah kering. Terlihat dari tanahnya yang tandus. Namun ternyata saat mereka menoleh kearah kiri, mereka dapat melihat sebuah sungai-sungai kecil dan sungai besar. Mereka bertanya-tanya lagi di dalam benak mereka. Jika daratan ini di kelilingi oleh sungai bukankah seharusnya tanah ini subur dan di tumbuhi oleh pepohonan?

"Tempat apa ini?"Mata Victor menjelajahi setiap daratan ini.

Aidyn mengeluarkan sumpalan di telinganya begitu pula yang lain. Matanya juga ikut menjelajahi sekitarnya. " Aku tak tahu, hyung. Mungkin serigala itu tahu."

Samuel mengendus tanah di daerah sini lalu mendudukkan dirinya. "Édafos. Tempat dimana kau akan mengetahui segalanya. Tempat dimana Cedric menyembunyikan segala rahasianya. Tempat dimana para Siren yang menjaganya."Victor mengangguk mengerti, lalu mulai memberitahu mereka.

"Sejujurnya aku memiliki sebuah pertanyaan." Aidyn menatap mereka bergantian. Malden memegang tangan kirinya yang masih terasa sakit. "Apa?"

"Kenapa Raja Cedric memiliki tempat ini? Maksudku untuk apa semua ini?" Aidyn menatap Samuel dengan kedua tangan yang merentang sempurna.

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang