CHAPTER 45

1.4K 217 25
                                    


Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy Reading for all....📖📖




•••••••••••••••




Peperangan itu masih terus berlanjut. Pasukan Dyami seperti memang tak ada habis-habisnya, mereka muncul dari dalam tanah atau lebih tepatnya dari dunia bawah tanah. Begitupula dengan pasukan dari para raja muda ini yang terus-terusan berdatangan dari langit maupun dari daratan. Maka, saat ini mereka semua masih seimbang.

Para Griffin dan Phoenix terus melancarkan serangannya dari udara membasmi para Orc yang menyerang beberapa werewolf di medan perang. Melemparkan batu dan Api secara bersamaan membuat posisi mereka masih tetap unggul menguasai langit sebelum Dyami memanggil kembali pasukan barunya.

Dia memanggil beberapa mahkluk yang di berikan oleh sang raja iblis kepadanya yaitu Empusa. Para pasukan dari raja muda itu terkejut, pasalnya makhluk mitologi itu tidak pernah sekalipun bekerjasama dengan iblis. Mereka hanya hidup sendiri dan sering menggoda pria muda yang berkelana lalu memakannya.

Empusa sebenarnya adalah seorang wanita cantik yang mampu berubah menjadi makhluk bergigi tajam, berambut api dan bersayap kelelawar. Sekalipun mereka terlihat hebat, tetap saja Griffin akan selalu di posisi pertama sebab, makhluk itu perpaduan dari elang dan singa yang notabene nya adalah hewan yang diatas puncak rantai makanan.

Sebenarnya sehebat apakah raja iblis itu sehingga mampu mengendalikan mereka?




Aidyn mengeluarkan semburan api dari telapak tangannya kepada semua Minotaur yang entah darimana Dyami mendapatkannya. Yang pasti dari iblis itu. Selama peperangan ini terjadi ia juga bertanya-tanya sebagaimana hebatnya raja iblis itu? Sampai bisa memiliki hewan mitologi seperti Empusa, Orc dan Minotaur.







Tak berbeda jauh dengan Aidyn, Steven dan Rery juga tengah menyerang para pasukan Dyami. Steven merubah air-air miliknya yang awalnya hanya bola-bola pengurung menjadi sebuah pedang tajam berwarna biru. Semua kekuatan bangsa element bisa berubah menjadi senjata yang diinginkan oleh sang pemilik element, jika kalian lupa.

Dia ayunkan pedang itu kepada salah satu Orc yang membawa gada besar berduri. Tak tinggal diam, makhluk berbadan gendut berwajah babi itu pun mengangkat gada nya tinggi-tinggi dan mengayunkannya kearah Steven yang dengan sigap menghalaunya menggunakan pedang miliknya. Kedua mahluk berbeda jenis itu saling melawan tanpa henti dan berhenti ketika Orc itu tumbang dengan perut yang terkoyak. Belum sempat Steven mencabut pedangnya dari tubuh Orc itu, salah satu Minotaur menendangnya sehingga membuat dirinya terpental cukup jauh. Walaupun tubuhnya merasa sakit disana sini, ia kembali berdiri dan menatap Minotaur itu yang membawa palu besar. Tangannya mengarah ke pedang miliknya yang masih tertancap di tubuh Orc tadi, dengan sendirinya pedang miliknya kembali menjadi air dan mendekat kearahnya. Saat air itu mendekati tangannya, dengan sendirinya air itu berubah menjadi pedang kembali.

"Mari kita bertarung, banteng."









Rery menjerat beberapa Orc dan Minotaur sekaligus dengan sulur tanamannya. Ia angkat tinggi-tinggi lalu melemparkannya ke dasar tanah bersalju ini dan menimbun mereka dengan tanah-tanah yang runcing. Makhluk itu langsung mati. Ia terus melakukan hal itu berulang kali. Tak lupa tombak yang panjang yang selalu setia berada di tangan kanannya.





Malden di tempat yang jauh dari yang lain, melawan penyihir dan makhluk bawah tanah menggunakan petir miliknya. Sesekali petir itu menyambar dari langit yang di penuhi gumpalan asap hitam. Mereka yang terkena oleh petir miliknya seketika berubah menjadi abu.

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang