CHAPTER 41

1.3K 185 7
                                    

Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy Reading for all......📖📖




•••••••••••••••••••••






Anak dengan jubah panjang berwarna Silver itu berlari-lari kecil. Tak jarang ia menengok kecil kebelakang memastikan bahwa tak ada yang mengikutinya. Serasa aman ia mulai duduk bersembunyi di balik sebuah pohon besar dekat danau dan mulai membuka buku bersampul hitam yang sedari tadi ia pegang.

Awalannya ia tak begitu penasaran akan buku apa ini sebelum ia mendengar salah satu penjaga perpustakaan istana mengatakan bahwa ,di dalam buku ini terdapat sebuah mantra yang dapat membuat seseorang menjadi lebih kuat. Ia begitu ingin sekali membacanya dan mempraktikkannya. Sebenarnya alasan kuat yang mendasarinya untuk melakukan hal ini adalah karena adiknya, Dyami.

Ia ingin sekali selalu melindungi adik tersayangnya yang ternyata terpilih menjadi seorang Vasiliás tou Págou. Sewaktu mendengar kabar itu Ia sangatlah senang, tak ada perasaan cemburu sedikit pun dihatinya ketika tahu bahwa adiknya yang mendapatkan gelar itu. Sebab, menurutnya adiknya lebih pantas untuk mendapatkan gelar tersebut. Coba saja kalau kalian bisa lihat, ia adalah orang yang sangat baik, jujur, dan dewasa walaupun umurnya masih dikatakan belum cukup untuk memiliki sikap-sikap seperti itu.

Cedric kecil mulai membuka halaman pertama buku itu namun, tiba-tiba ia terlonjak kaget sehingga buku tersebut jatuh.

"Dyami? Kenapa kau mengagetkanku?" Cedric kira bahwa yang memanggilnya adalah ibunya. Tapi ternyata adalah adiknya dan Ia bisa bernafas lega.

Dyami kecil dengan pakaian yang sama seperti kakaknya hanya menunjukkan deretan gigi putihnya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu, Ia mendudukkan dirinya di samping hyungnya yang sedang mengambil sebuah buku yang tak Ia ketahui, dan yang belum pernah Ia lihat di perpustakaan. Ia merupakan tipe orang yang suka membaca sehingga sudah sangat jelas Ia suka sekali pergi ke perpustakaan dan tahu buku mana saja yang berada di perpustakaan.

"Buku apa itu hyung?"

"Hmm, tak tahu. Tapi menurut para penjaga perpustakaan, di dalam buku ini ada mantra yang dapat membuat seseorang menjadi lebih kuat." Cedric berucap dengan mata yang masih melihat buku. Lalu, terdengar sebuah gumaman kecil. "Ck, mantra yang mana?"

"Tapi apakah tak sebaiknya kita menanyakan terlebih dahulu kepada ibu, atau penjaga Perpustakaan?" Jedanya. "Kau tahu sendiri hyung, bahwa buku-buku di dalam perpustakaan tidak semuanya—"

"Berasal dari negeri Katástasi̱ Stoicheíou" Potong Cedric malas."Sudahlah, kau terlalu penakut. Dimana lagi aku akan mendapatkan buku seperti ini? Bahkan ibu takkan pernah mengizinkannya."

"Aku bukan penakut hyung. Aku hanya takut jika buku yang kau pegang adalah buku yang mendiang ayah bawa dari para iblis itu. Itu adalah buku yang terlarang bagi bangsa elements."

Cedric memutar bola matanya malas. "Jika buku ini terlarang." Sambil mengangkat buku tersebut. "Buku ini takkan tergeletak begitu saja di meja. Sudahlah kau pergi saja sana, jangan menggangguku, bila seseorang memergoki kita disini. Maka, aku takkan pernah bisa membaca ini." Ucapan sambil mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh adiknya pergi.

Dyami mendengus kecil. " Untuk apa hyung bersikeras seperti itu?"

"Untuk mu." Ucapnya acuh tak acuh karena sang kakak tengah membaca buku itu.

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang