Tekan ⭐kemudian 💬Happy Reading for all.... 📖📖
••••••••••••••••
Hari mulai terang dan seperti rencana mereka pada malam kemarin. Mereka mulai pergi untuk mencari Victor, Aidyn, Malden dan Samuel. Walaupun matahari telah meninggi tapi hal itu tak menyurutkan semangat mereka untuk mencari ke empat orang itu. Terutama untuk Steven, orang yang paling semangat diantara mereka. Ia tak henti-hentinya terus berjalan kesana kemari bersama dengan Rery. Sedangkan Hyader, ia pergi bersama Jourell dan juga Selly.
Tentang Jourell, sejujurnya ia merasa bingung dan merasa aneh akan sikapnya pada hari ini. Dimana pada saat ia bangun tadi, ia melihat Jourell yang tengah menatap api unggun dengan sebuah seringaian tipis tercetak di bibirnya. Lalu bukan itu saja, pada saat ia sedang membuat sarapan untuk mereka, ia melihat bahwa Jourell pergi kedalam hutan dan tak lama ia kembali. Waktu itu ia pun lantas menanyakan kemana ia pergi. Namun anehnya ia tak menjawab sama sekali perkataannya. Seperti bukan Jourell saja. Akan tetapi waktu itu ia berpikir mungkin Jourell masih marah kepadanya karena hal kemarin. Soal itu pun juga ia langsung meminta maaf kepada Jourell sebelum mereka berangkat, namun anehnya ia kembali mengacuhkannya.
Terlanjur kesal atas perilakunya itu, Steven lebih memilih kembali memarahinya dan menanyakan kenapa dengan dirinya. Dan Jawaban dari Jourell membuat ia semakin kesal. Ia mengatakan bahwa itu bukanlah urusannya. Seperti benar-benar bukan Jourell sama sekali.
Semakin membuatnya aneh tatkala Jourell kini semakin lengket dengan Selly. Bukan berarti beberapa hari lalu ia tak begitu. Tapi, hari ini ia lebih dekat dengannya. Bayangkan saja ,segala kemauan Selly selalu di turuti olehnya. Bahkan yang mungkin membahayakan dirinya sekalipun. Seperti contohnya tadi, saat mereka membagi tugas kelompok untuk berpencar. Selly menyuruh Jourell untuk mengambilkan lagi daun yang sempat mereka cari. Ia beralasan, jikalau mereka terluka ia bisa mengobati mereka. Steven berpikir dari sana, untuk apa Jourell di anugerahi kekuatan penyembuhan jikalau masih menggunakan tanaman obat. Dan, ayolah jalan menuju sana itu cukup curam nan jauh dari mereka menetap sekarang. Ia sempat melarangnya namun apalah daya Jourell terlalu keras kepala untuk Ia beritahu. Ia hanya mementingkan Selly dan juga Selly. Tanpa mementingkan dirinya sendiri.
Oke, memang dia seorang pengendali element earth yang bisa berkomunikasi dengan tumbuhan, itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan tanaman itu lagi, sebab Ia tak perlu memanjatnya. Namun apakah Ia tak mengerti bahwa dirinya takut Jourell tertangkap oleh penyihir hitam dan juga makhluk immortal lainnya. Ia sekarang sudah benar-benar tak mengerti dengan jalan pemikirannya.
"Kau sedang memikirkan apa hyung?" Rery mengangkat salah satu batang pohon menggunakan kekuatannya. Batang pohon itu menimpa sebuah tanaman kecil sehingga membuatnya mati lemas. "Kasihan sekali." Lalu, Ia menyentuh tanaman kecil itu dan bersamaan dengan cahaya berwarna forest green yang muncul dari balik telapak tangannya. Seketika tanaman itu kembali hidup.
Steven memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh Rery. Menggeleng kecil. "Hanya memikirkan keanehan Jourell."
Rery berdiri dan menyapu pandang di setiap sekeliling mereka. "Mungkin Ia hanya sedang bad mood. Remaja labil."
"Ku harap seperti itu."
Rery berjalan menghampiri Steven yang kembali melamun. "Kau melamun lagi, hyung."
Steven berjengit kaget. Menatap tajam Rery di depannya. "Jangan membuatku kaget."
"Kau yang melamun." Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seven Elements (END)
Fantasy[REVISI] Victor tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya yang biasa-biasa saja akan berubah 180°, karena berteman dengan keenam teman barunya. Takdir yang begitu rumit harus tetap ia jalani untuk menyelamatkan beribu-ribu nyawa yang berharga. Akan...