CHAPTER 9

2.1K 306 6
                                    


Tekan ⭐ kemudian 💬

Happy reading for all....📖📖

••••••••••••••

Langit biru cerah adalah yang pertama ia lihat ketika membuka matanya. Rumput hijau basah adalah  yang pertama kali ia rasakan di punggungnya. Suara kicauan burung beserta suara air terjun adalah yang pertama kali ditangkap oleh indra pendengarnya.

Mendudukkan dirinya dari berbaring dan netranya ia edarkan untuk melihat sekeliling. Rumput hijau membentang dengan air terjun dihadapannya yang netranya lihat. Indah dan sejuk udaranya. Tapi ia dimana?

"Victor."

Suara itu, ia mengenal suara itu. Suara sang wanita yang berada di dalam mimpinya dua hari yang lalu. Victor lantas berdiri dan melihat sekeliling mencari keberadaannya.

Angin berhembus pelan menerbangkan beberapa helai rambut Victor. Udara dingin seakan memeluknya kuat tak membiarkan dia lepas. Victor hanya mampu memeluk dirinya sendiri, untuk menghalau dingin. Walaupun sebenarnya itu tak berpengaruh sama sekali. Di karenakan ia hanya memakai baju pendek dan celana pendek.

Angin semakin berhembus kencang tatkala dihadapannya berkumpul bola-bola cahaya dan serpihan es membentuk sebuah pusaran angin.

Angin dan cahaya itu hilang digantikan oleh sesosok wanita cantik yang memakai gaun putih panjang menjuntai kebawah tak lupa di kepalanya dihiasi sebuah mahkota yang terbuat dari es.

Angin dan cahaya itu hilang digantikan oleh sesosok wanita cantik yang memakai gaun putih panjang menjuntai kebawah tak lupa di kepalanya dihiasi sebuah mahkota yang terbuat dari es

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum melihat Victor, senyum yang memiliki makna sebuah kerinduan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia tersenyum melihat Victor, senyum yang memiliki makna sebuah kerinduan. Mendekatkan dirinya kepada Victor dan memegang pipinya lembut.


Victor hanya bergeming tak tahu apa yang harus ia lakukan. Sentuhan dingin tangan itu sangat nyaman menyentuh kulitnya. Matanya menatap dalam kearah netra yang berwarna sama seperti dirinya. Menelisik jauh terdapat sebuah kerinduan dari sepasang wanita itu.

The Seven Elements (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang