Aku menerima laundry bag dari giska dan langsung menuju toilet. Aku merasakan panas tubuhku mendengar godaan gadis nakal itu.
"Oh my God, 38C ,,ukuran itu terngiang ditelingaku
Jujur sebagai lelaki nafsu birahiku langsung naik ketika membayangkan payudara gadis langsing itu adalah 38C, apalagi saat dy menggesekan puting besar di punggungku serta desahan nikmatnya ditelingaku.
Oh,,rasanya aku ingin menerkam dan memasukinya.
"Sadar,,sadar indrawan"
Sambil kucuci mukaku agar aku tidak lebih jauh membayangkan sesuatu yg erotis tadi.
Setelah sadar, aku buka pintu toilet dan bergegas pulang.
"Om pergi dulu giska,terimakasih makan malam nya"
"Giska tunggu hadiah dari om"
"No hp giska ada disaku celana om"
Aku tersenyum dan langsung pergi. Benar2 gila hari ini aku, ketemu dengan gadis yg erotis dan berani menggodaku. Namun aku tersenyum karena aku tak bisa melupakan semua ucapan gadis nakal itu.
Aku merogoh saku celana ku dan menemukan secarik kertas dengan tanda bibir merah, no hp giska.
"Bocah itu sungguh percaya diri"
Entah kenapa aku menulis no itu dan menyimpannya di memori hpku.
Aku keluar dr lingkungan apartemen ini, menuju rumahku dan keluargaku.
Dirumah besar -
"Halo,,sedang apa anak papa"
"Ih papa, baru pulang,,uda balikin hp giska?"
"Ud..udah,,barusan ini dr apart nya giska"
"Oh,,uda makan pap?"
"Tadi sebelum ke apartnya giska papap makan dulu"
"Sudah ya, papa ke kamar dulu"
Aku harus berbohong pada meta, tak bs aku jujur telah menghabiskan waktu dengan sahabatnya.
Aku memasuki kamar utama rumah ini, luas kamar yg hampir 60m2 tak mampu menutupi kelamnya kamar ini."Halo mah,,gimana kabarmu sehari ini?"
Kudekati istriku yang hanya berbaring diranjang ini, ada rasa iba melihatnya semakin kurus dan tidak bersemangat.
"Pa,uda makan?
"Uda td dijalan sm temen"
"Aku mandi dulu ya ma"
Memasuki kamar mandi ada rasa bersalah dgn apa yg sudah aku lakukan dengan giska tadi. Namun jujur, sebagai lelaki aku tak mungkin dapat terus menahan hasrat ini. Setahun bukan waktu yg pendek utk terus menolak ajakan teman agar aku mencari wanita pemuas nafsuku. Daripada aku hanya melampiaskan nya di kamar mandi ini.
"Mama uda makan?
Tanyaku sembari mendekati istriku disampingnya.
"Pa, mama mau bicara"
"Iya,,soal apa?"
"Sudah 1 tahun mama tidak bisa melayani papa, dan mama juga kasihan dengan papa"
"Maksud mama apa?
"Pa, mama ikhlas kalau papa cari wanita lain utk memenuhi kebutuhan papa"
"Mama ngomong apa sih?"
"Bener pa, mama ikhlas,,tapi pesen mama tolomg jangan cari pelacur yg suka gonta ganti"
"Papa boleh nikah lagi"
"Ma,,kita biacarain nanti ya"
Cegahku tidak ingin memperpanjang obrolan ini, sambil aku berbaring disebelah istriku yg baik ini.
"Pa, kalau papa tertarik pada seseorang,papa lanjutkan,tidak perlu beritahu mama, mama ikhlas pa"
Aku hanya terdiam dan terpejam, entah kenapa kata-kata giska tadi terlintas saat istriku berkata demikian.