2jam kami terbang dari jakarta ke praya lombok, benar-benar penerbangan indah karena sepanjang jalan kami saling tertawa bercerita tentang hoby masing-masing.
Kami turun dari pesawat, dan dijemput oleh pemandu wisata, then sudah kukira pasti semua kelas bisnis,,mobil pajero dakar diberikan pemandu tadi kepada mas indra.
"Lho, mas indra bakal nyetir sendiri"
"Iya dong, aku tidak mau ada orang lain menikmati kecantikanmu"
Aku tersipu dan tersanjung mendengar ucapan mas indra. Sepanjang perjalanan selama 2jam kami lalui dengan happy. Karena terasa panas, aku membuka kain pantaiku dan aku hanya memakai hot pant blue jeans dengan baju sabrina abu-abu dengan topi coklat.
Kamipun sampai di dekat dermaga kapal ferri, mas indra meraih tanganku membantu naik ke ferri tersebut
"Kita mau kemana mas?"
"Tunggu kejutan selajutnya"
Bertubi-tubi aku terkejut dengan semua kejutan manis mas indra. Entah apalagi kejutannya kali ini. Dia selalu memelukku di kapal ferri ini, membuatku semakin nyaman dan betah dalam kegilaan ini.
Sampailah kami di sebuah pulau dengan bangunan mewah didalamnya. Kurasa ini pulau kecil dengah bangunan mewah. Apa ini private island seseorang."Malem pak indrawan"
"Malem mang adin,gimana?"
"Siap pak, semua sudah siap sesuai permintaan"
"Baiklah, mang adin boleh pergi"
"Oh, ini nyonya giska"
"Salam nyonya"
Aku tersenyum dan malu mendengar mas indra memperkenalkanku kepada orang lain. Bagaimana bisa dia seberani itu.
"Masukklah sayang "
"Ini rumah siapa mas?"
"Tentu milikku bersama pulau ini"
"Really mas?"
Aku memperhatikan sekeliling bangunan dua lantai ini dominasi dengan kaca dan menghadap ke laut tenang, indah sekali dengan nuansa minimalis. Yang ada hanya pantry cukup besar dan sofa panjang dilantai satu serta toilet diujung ruang tamu.
Ada tangga minimalis menuju lantai dua dimana hanya ada satu kamar terbuka dengan pemandangan tak kalah luar biasa, ruang sebelahnya jelas ada ruangan yg tertutup dan tidak cukup besar."5 hari cukup untuk kita saling menikmati"
Mas indra memelukku dari belakang, menikmati leherku dengan tangan meremas payudaraku. Aku mendesah menikmatinya.
"Ah,,sayang,,bagaimana caraku lepas dari godaanmu"
"Ah,,mas indra,,,giska milikmu"
Mas indra mulai melancarkan aksi panasnya padaku, menikmati setiap inch tubuhku dengan luar biasa. Menggendongku ke kamar dengan posisi kami masih menyatu. Hingga ngilu seluruh tubuh yang kurasa.
Tak kuingat berapa kali kami ganti posisi, aku hanya ingat malam ini sangat panas, mas indra memberiku 5kali orgasme sangat panjang dan dia baru sekali orgasme. Aku tertidur dalam dekapan pekukan ayah sahabatku. Laki-laki yang telah berhasil menjadikanku candu.