Merasa bersalah

21.9K 395 2
                                    

"Iyaa....see you soon ya"

Aku menutup telp metta dan memperhatikan mas indra berlalu. Tiba tiba merasa sepi dan sudah merindukannya kembali.

Aku segera beranjak untuk bersiap karena jam 3 meta mengajakku bertemu, aku tau pasti anak itu sedang kesepian. Sesudah bersiap, aku segera  menyetir mobilku menuju tempat aku dan meta janjian. Sebuah resto jepang kesukaan meta.

"Halo,,,kenapa meta"

"Iya aku nyetir sendiri"

"Iya udah berangkat ini"

Bawel sekali anak ini batinku, bagaimana jika dia tau kalau aku sekarang simpanan ayah nya.
Aku tersenyum membayangkannya.

30 menit berlalu dan aku telah sampai di resto jepang yg ternyata milik mas indra. Aku memesan tempat duduk, sepertinya meta belum sampai.

Aku bermain hp sambil menunggu metta datang, mengirim wa manis pada mas indra

Lagi apa mas? 🖤

Kukirim pesan singkat tersebut dengan tersenyum.

"Hayooooo,,,senyum senyum sendiri"

Ungkap metta mengagetkanku dari belakang,,memelukku gemas dan aku segera menutup ponselku.

"Ih,,ngagetin aja bebs"

"Beneran lho, dari ujung udah keliatan aura bahagia lo"

"Apaan sih"

"Ciyeee lagi ngabarin pacar"

"Apaan gue gak punya pacar"

Metta duduk didepanku dengan wajah sangat cerah, tumbenan anak ini terlalu bahagia tidak seperti biasanya.

"Why you look so happy dear?"

"Hmmmmm..keliatan juga ya?"

"Gue happy karena nyokap gue akhirnya bisa bangun dr tidurnya"

Entah kenapa ada perasaan takut mendengar hal itu, takut akan perasaan mas indra berubah padaku. Namun aku mencoba untuk bahagia mendengar hal tersebut.

"Really,,,alhamdulilah"

"Beneran, tadi pagi mama bisa bangun dan duduk diranjang, sayangnya papa tidak ada disampingnya"

"Oh ya? Kemana bokap?"

"Kata mama sih ada urusan luar kota"

"Tapi aku sudah ngabarin by phone td"

"Good dong, sudah happy kali"

"Pesen makan yukks apa nyemil aja?"

"Mas....mas"

Kami memesan snack ringan utk siang ini, padahal aku merasa lapar sekali, tapi kenapa malas sekali aku makan berat setelah mendengar cerita metta tentang mamanya.

"Habis ini ikut gue kerumah ya"

"Uhuk,,,,apa? Ngapain?"

"Ya elaaah,,sampe kaget gitu,,kemaren gue cerita kalo ketemu elo sama nyokap,,taunya nyokap pengen banget ketemu elo"

"Oh,,asli sebenernya gue..."

Tidak enak sekali rasanya menolak ajakan metta untuk ketemu tante anita. Apalagi sekarang dia lagi happy banget. Mungkin sebaiknya aku mengiyakannya saja.

"Oke oke bebs"

"Yeayyy,,,sebelum pulang, anter gue ngampus bentar ya"

"Lah mobil lo kemana"

"Gue kan niat nebeng lo, makanya gue dianter supir tadi"

Kami melanjutkan ngobrol di resto jepang milik mas indrawan ini, sedikit berandai-andai sekarang keluarga metta sekaya apa, sampai punya resto sebesar dan semewah ini.
Kita menyudahi lunch dan segera meluncur ke kampus metta yang lumayan jauh dr resto.

Dear, Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang