Kembalinya 3 sahabat

10.3K 260 0
                                    

Hari ini aku berjanji bertemu metta dan rezky di resto jepang milik mas indra. Aku berdandan natural seperti biasanya, menggunakan setelan santai dengan sneakers putih segera bergegas. Aku tak mau terlambat bertemu mereka ketika tiba-tiba pesan dari mas indra mengalihkan fokusku

"Mobilmu ada di parkir B-27, semoga kau menyukainya sayang 🖤 "

Oh wait, mas indra memberiku mobil baru. Aku tak sabar melihatnya dan segera aku turun ke lantai parkir dan mencari lokasi mobil baruku. Aku sangat terkejut karena itu bukan hanya mobil biasa seperti punyaku dulu. CRV-prestige keluaran terbaru warna putih yg kurasa sangat nyaman kukendarai. Aku segera masuk dan mencoba mengemudikan mobil matic pemberian mas indra ini. Sementara aku mencoba menelfonya dengan bluetooth yg terpasang langsung pada setir mobil ini.

"Halo mas...kejutannya indah sekali"

"Kau menyukainya dear?"

"Tentuuuu aku menyukai semua tentangmu dan darimu sayang"

"Take care ya dear, i miss you a lot"

"Besok ya mas giska temenin "

"Byeee mas"

Kututup telefon itu dan kulanjutkan mengemudi ditengah jalanan jakarta yg tidak macet.

1jam kemudian aku sampai di resto jepang milik mas indra, dan benar saja metta dan rezky sudah menungguku.

"Hai..hai sorry agak late ya"

"Gak ko gis,,rumah elo kan jauh emang"

Aku tersenyum mendengar ucapan metta, kurasa dia lagi happy sekarang.
Aku memesan coklat panas kali ini dan mulai asyik mengobrol dengan mereka berdua.

"Eh elo mau lanjut master ke aussie kan mett?"

"Iyaa elo tau?"

"Rezky yg cerita..."

"Lagian elo ngilang kemana sih 3bulan ini kayak ketelen bumi"

Aku dan rezky berpandangan dan tak ingin aku membahas kepergianku kemaren.

"Then...elo berangkat kapan?"

"Bergantung rezky sih sebenernya"

"Kok gue?"

"Iyaaa soalnya bokap ngasih lo beasiswa buat lanjut master bareng gue di aussie"

"Gilaaaaaak beneraaaan lo met?"

"Ngapain gue ngeprank lo coba"

"Hwaaaaa selamat yaa kalian berdua"

Aku memeluk dua kawanku ini, aku tau metta akan bahagia didekat rezky dan hanya butuh waktu untuk rezky sadar bahwa metta mungkin orang yg tepat untuknya.

"Eh gimana kalo lo juga ikut kita ke aussie gis?"

"Beneer beneer..pasti seru deh"

"Gilaak ah kalian, gue belum mood buat lanjut next step lagi"

"Then lo mau ngapain?"

"Mungkin gue bakal cari kerjaan disini, kurasa gue nemu sedikit kebahagiaan disini"

"Hmmm terus kita mesti sering meet up ya meski cuman lewat video call"

"Alaaaah ntar gue kangen gue jenguk kalian berdua, deket doang.."

Kami tertawa bahagia mendapati kabar ini, mengenang masa kecil memalukan dan membayangkan masa depan yg belum tentu kami gapai.

"Wait..wait sekarang gue mau cerita serius nih gaess"

"Apa an met?"

"Soal bokap gue"

"Trus kenapa bokap lo"

"Kayaknya bokap punya wanita lain"

Aku tersedak mendengar perkataan metta barusan, dan tentu aku penasaran bagaimana pendapatnya pada hubunganku dan mas indra.

"Maksud lo met?"

"Bener bokap gue ud jalan sama tuh cewek 6bulan ini"

"Gilaak berarti saat nyokap lo masih ada?"

"Iyaa...dan kalian tau, ternyata nyokap gue uda tau lama then ngerestuin mereka"

"Ya maybe karena nyokap lo tahu kalo beliau tidak bisa menemani seterusnya"

"Gue rasa sih gitu,,tapi yg anehnya adalah wanita itu sebaya gue,,shiit gak, bayangin calon ibu tiri gue seumuran gue"

"Laaahhh keren banget om indra dapet daun muda banget, secaraa bokap lo emang keren abis"

Aku hanya mendengarkan mereka membicarakan mas indra dan tentunya wanita itu adalah aku.

"Diem aja lo gis, gimana menurut lo?"

"Hmmm...kalo gue sebagai elo, gue bakal liat bokap lo ky gimana, karena kebahagiaannya tentu yg utama kan met"

"Bukannya setelah ini lo dan mbak aliya juga bakal ninggalin om indrawan. Trus bagaimana bokap lo bakal bisa sendirian tanpa pengganti mamamu met"

"Bener juga sih pendapat giska met,,mending lu pikirin sekali lagi kalo buat ngelawan bokap masalah ini"

"Hmmm kuperhatikan memang 6 bulan ini papa lebih bersemangat dan bergembira tiap harinya"

"Gue sih cuman ngomong pendapat gue ya mett,,semua terserah lo, gue yakin waktu yg bakal bikin bokap lo sama lo satu pendapat"

Aku menghela nafas panjang setelah mengutarakan pendapatku, setidaknya aku tidak membenarkan hubunganku dan juga tidak menyalahkan metta sepenuhnya.
Tiba-tiba handphoneku berbunyi dan kulihat tulisan 'my destiny' di id caller.
Aku meminta ijin pada metta dan rezky untuk mengangkat telefon ini.

"Ya mas,,"

"Masih sama dua anak itu?"

"Iya nih, lg pada ngobrol. Kenapa?"

"Nanti malem aku ke apart ya,,kangen banget"

"Oke, mau dinner apa nanti malem? Biar giska siapin"

"Apapun sayang, mas akan suka"

"Oke sampai jumpa jam 7 ya mas"

Aku menutup telepon dan berniat untuk pamit pada metta dan rezky. Aku mesti ke market dulu untuk belanja bahan masakan dinner nanti.

"Hmmm gengs...anyway gue mesti cabut"

"Ada sibuk lo gis?"

"Little sih, tapi gak bisa di cancel. Gue tinggal dulu yaa"

"Okee see you yaa giska"

Aku cipika cipiki dengan dua sahabatku ini. Melambaikan tangan dan berteriak pada mereka.

"Kabarin ya next info soal aussie nya"

Aku menjalankan mobil keluar dari pelataran resto dan langsung menuju supermarket dekat apartemenku.

Dear, Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang