Memasuki pelataran kampus ternama di kota ini membuatku mengingat mimpi 4 tahun lalu tentang cita - cita yang sudah terkubur dalam 3 tahun terakhir. Bangunan megah dan mahasiswa yang lalu lalang membuatku iri pada kebebasan mereka meraih mimpi.
"Eh, elo ikut gue apa gimana?"
"Idih maless,,gue tunggu di mobil aja ya"
Metta keluar dari mobil dan langsung berlari menuju gedung dekat parkirku. Aku menikmati sendiriku, memutar mp3 dan menikmati alunan lagu yg menggambarkan perasaanku saat ini.
Selalu ingin bersama
Dekat dengan dia
Dan menghabiskan waktuku
Tanpa tersisa
Berharap t'rus temani aku
Hingga buat diriku tersadar
Aku wanita yang
Sedang jatuh cintaSambil sesekali menengok wa dan lagi-lagi wa ku belum terbaca oleh mas indra, pasti sibuk sekali batinku sampai tidak sempat membaca pesanku.
Aku kembali menikmati alunan lagu dari reza arthamevia ini dengan tersenyum simpul. Mengingat peristiwa semalam yang benar-benar membuatku menjadi wanita yang dicintai, bahkan oleh ayah sahabatku sendiri."Halo darl,,,mas baru selesai meeting,,🖤"
"Jangan lupa lunch ya sayang 🖤"
Aku membacanya dengan hati berbunga bahagia, seperti ini rasanya merasakan cinta kembali pada pria dewasa dambaanku.
Tepat saat aku ingin membalas pesan mas indra, jendela mobilku diketuk keraa oleh metta. Kuurungkan niatku membalas pesan tersebut lalu membuka kaca jendela mobilku."Apa mett?"
"Turun deh gis, ada yg mau gue kenalin"
"Siapa?"
Aku turun dari mobil melihat laki-laki tinggi sekitar 170cm dengan badan tegap namun tidak seatletis mas indra. Aku membatin apakah aku kenal dengannya sebelumnya, karena wajahnya begitu familier diingatanku.
"Lupa ya lo"
"Hmmmm...kita pernah ketemu met?"
Laki-laki itu mendekat dan menjulurkan tangan mengajak salaman padaku
"Giska, gue rezky temen masa kecil kamu"
"Oh my God, rezky anak gang 5?" Gilaaaakkkk"
Aku memeluknya hingga aku pun dipeluknya erat, laki-laki masa kecilku yg dulu selalu melindungiku dan metta dari gangguan anak kompleks sebelah. Tidak kusangka takdir begitu baik mempertemukanku dengan dua sahabat dari masa lalu ku yg baik.
"Hayooo lhoo,,,ehm..ehm" goda metta pada kami berdua
"Gue tinggal dulu bentar, dosbing gue baru aja dateng"
Aku dan rezky mencari tempat nyaman untuk ngobrol di dekat parkir untung ada mini cafe kampus, kami mengingat-ingat kembali masa kecil indah tanpa beban dulu kala.
"So,,kegiatan apa sekarang gis?
"Gue, habis lulus 3bln yg lalu, move dr bandung, lagi cari kerja disini nunggu panggilan, susah ya ternyata"
"Iya lah dijakarta gak kayak banyak org bilang "
"Elo sendiri gimana? Harusnya ud lulus dong"
"Gue lulus 2bln yang lalu, ini ngampus ada berkas yg mesti gue urus"
"Kerja or mau lanjut S2 lo?"
"Awalnya pengen S2, nanggung ya 2tahun,,tapi papanya metta nawarin gue jd lawyer legal dikantor pusatnya, masih junior lawyer"
"Oh..good dong..cari pengalaman dulu ya"
"Gue pikir dulu ya gitu,,maybe experience best teacher ya, ketimbang jadi anak kampus mulu"
Aku menatapa resky dengan seksama, laki-laki yg seharusnya dapat membuat perempuan terpesona dengan senyum dekiknya dan kacamata sekeren penyanyi afgan. Namun entah kenapa aku hanya menganggapnya teman kecilku. Tak ada ketertarikan ingin lebih mengenalnya.
Hingga saat ini belum ada yg mengalahkan aura mas indra bagiku.