-indrawan pov-
Setelah melewati tiga orgasme rasanya diriku belum bosa dengan gadis ini hari ini. Entah apa yg dimilikinya sampai aku menjadi maniak sex dengannya. Tapi aku menikmatinya, tak akan kusesali apa yg telah terjadi selama ini.
Aku mencium punggung dan leher gadisku untuk membangunkannya."Ah...mas indra,,udah bangun?"
"Bangunlah sayang, setelah ini mas ingin mengajakmu ke suatu tempat.
"Oh ya,,"
Dengan malasnya dia kembali memelukku manja,seperti enggan berpaling dariku.
Aku memaksanya bersiap untuk ku ajak ke suatu tempat.
Dia tetap mempesona dengan apapun yg dipakai, seperti saat ini, dia hanya menggunakan jeans belel seperut dengan tshirt biru yg pendek, membuatnya terlihat lebih menantang.
Kami berangkat, karena ini weekend tentu saja jakarta tidak macet seperti biasanya, hanya 40 menit perjalanan kami ke area serpong.
Turun dari mobil dia menggandeng tanganku mesra, dan kurapatkan lengan kami."Kita mau kemana mas?"
"Tunggulah sebentar, kamu akan segera tau"
Aku menuju receptionist dan meminta kunci no.1709 lalu mengajak giska menuju lantai 17.
"Beneran deh kita mau ketempat siapa?"
"Gak sabaran banget sih gadisku"
Sampailah kita dilantai 17 dan aku mengajaknya masuk ke kamar 1709.
"Wait,,ini??"
"Surprise....for you baby"
Aku melihat giska terpana melihat hadiahku apartement mewah dengan desain minimalis dengan full pemandangan kota jakarta lengkap dengan monas, senja dan sunrise.
"Mas,,indra..."
Dia menghampiriku memelukku erat, terharu melihat hadiahku
"Ini special untuk wanita yg membuatku bahagia akhir-akhir ini"
Aku meraihnya dan menciumnya dengan kasih sayang
"Mas,,tidak perlu semewah ini"
"Kamu suka?"
"Banget mas,,makasih"
"Semua perabot sudah lengkap, maybe kamu hanya perlu memindahkan baju dan keperluan pribadimu"
"Ini deket banget lho mas dari kantor"
"Yess,,itu tujuanku, saat kamu sudah tidak menjadi sekretarisku, aku mau sering pulang kemari memelukmu"
Giska berkaca-kaca mendengar ucapanku, sekali lagi dia memelukku erat dan kubalas lebih erat.
"Surat-surat ada dilaci kamar dan tentu sudah atas namamu dear"
Dia berlari padaku memintaku menggendongnya lalu mencumbuku dalam.
Beginilah rasanya mencintai dan dicintai.
Seakan aku kembali pada 10tahun yg lalu, saat aku masih pantas untuk cinta-cinta an."Aku harus pergi sekarang, mang udin akan membantumu moving on, kau tinggal menelfonnya saja barang apa saja yg ingin kau pindah"
Dia kembali tersenyum dan mengantarku hingga kepintu
"Thanks a lot ya mas,,giska merasa memiliki segalanya"
Kukecup keningnya dan kutinggalkan dia dalam bahagia, setidaknya itu yang bisa kulakukan untuknya.