Dear,Mas!

23.7K 539 2
                                    

Tiga hari setelah kejadian malam itu dengan om indrawan aku masih tidak bisa melupakannya. Rasa penasaran dalam diriku tentang keperkasaannya,tentulah yg paling menyiksa.
Aku tidak tahu nasib akan membawaku kemana. Aku hanya bermalas - malasan diatas ranjang sambil mengecek email tentang berkas lamaran pekerjaanku.
Ternyata mencari pekerjaan dijakarta tak semudah yg orang bilang.
Saat aku asyik didepan macbook ku, hp ku tanda wa berbunyi

"Bisa ketemu malam ini? -indrawan-"

Oh my God, aku kaget bukan main. Keberuntungan sedang berpihak denganku, apa om indrawan berarti tertarik padaku.
Harus kujawab apa ini? Aku tersenyum membayangkan apa yg akan terjadi nanti malam, bayangan kenikmatan yg sudah lama kurindukan sejak jack yg terakhir memberiku surga dunia membuatku ingin merasakannya lagi dengan om indrawan.

"Bawa kado yang kuminta,kutunggu di apart ku jam 7malam"

"Oke.noted"

Oh, rasanya aku gembira sekali, dan aku bangkit dari ranjang ini. Sudah jam 2 siang, aku akan mempersiapkan diri untuk itu.

Aku pergi spa dan memilih wewangian yg erotis, memilih baju dengan belahan rendah hingga kebawah payudara, tanpa menggunakan bra tentunya.  Baju seemless sepanjang paha, tentu dengan warna hitam yg sexy. Dan tak lupa g-string marun kutali kanan dan kiri.

Aku memesan steak dan wine, tak ingin malam ini terlewati begitu saja.

Jam 19 tepat aku berdiri menatap deretan lampu ibu kota,berfikir bahwa ini takdir tuhan dan aku akan menjalaninya.

"Tringggg...tringggg"

Aku segera berlari menju pintu dan membereskan riasanku sebelum aku buka pintu

"Perfect"

Aku melihat diriku pada pantulan kaca, make up nude dengan tubuh sempurna dan rambut ikat atas yg semakin menunjukkan leher jenjangku.

"Malem giska"

"Halo om indra, masuklah"

"Maaf om hanya bisa bawa ini"

Sambil tersenyum aku menerima sebuket bunga  mawar merah dan sekotak hadiah berwarna hitam

"Kita langsung dinner sj om, keburu steaknya dingin"

"Wow, you know,,its my favorit meal"

Aku tersenyum lalu duduk dihadapannya

"Gimana steaknya?"

"Enak banget,,apalagi ada wine dan gadis cantik didepan sy"

Aku tersipu malu sambil meneguk wine.

"Kamu cantik sekali malam ini"

Sambil om indra menarik tanganku dan mengecupnya

"Hmmm...bagaimana akhirnya om?"

"Oh, oke,,om akan ceritakan "

Sembari menyudahi makan malam, kami duduk disofa dengan gelas wine masing-masing. Tentu aku memposisikan diriki dengan menyilangkan kaki kedua kaki sambil ingin mendengar cerita nya.

"Sy sadar bahwa saya laki-laki biasa yg butuh pelampiasan nafsu"

"Dan sy tidak mungkin melampiaskannya pada wanita murahan diluaran sana yg gonta ganti pasangan"

"Dan sy menerima tawaran kamu utk memikirkanmu"

"Sekarang bagaimana dengan giska"

"Om,,giska jujur adalah orang yg maniak sex, makanya giska kemaren berani menggoda om indra setelah mendengar cerita metta"

"Giska bukan wanita baik-baik, namun giska juga tidak menjajakan tubuh giska kepada sembarang orang"

Aku berdiri sambil melanjutkan ceritaku

"Kalau om memang menginginkan giska, tentu tidak semudah itu"

"Aku tau tidak mungkin kamu langsung setuju"

Peluk om indra dari belakang,memegang kedua bahuku. Aku cukup menahan diri dan berbalik menatapnya.

"Giska mau om hanya buat giska, dan giska akan hanya buat om, selama waktu perjanjian kita tidak boleh berganti2 pasangan"

Seraya aku bermain didada om indra dan melanjutkan ucapanku

"Giska juga mau semua kebutuhan giska terpenuhi selama om indra bersama giska"

"Itu jg yg kuinginkan giska, aku tak mau melihatmu bersama laki2 lain selama denganku"

"DEAL?"

"Of course deal"

Aku tersenyum dan berani memeluknya seperti laki 2 jantan yg bukan ayah dari sahabatku.

"MAS INDRA"

"Aku senang kau memanggilku begitu darl"

Mas indra mengeratkan pelukannya padaku, aku tau bagian bawahnya sudah mulai tegang.

"Tiga bulan ya mas, kita coba hubungan ini"

"Iya sayang,,,,puaskan aku selalu"

Dear, Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang