Sekretaris itu bernama Giska

16.8K 317 0
                                    

Hari ini aku memulai pekerjaanku menjadi sekretaris mas indra, berdebar rasanya membayangkan hari ini akan seperti apa. Apalagi setelah 5hari kami dilombok kemaren benar-benar membuatku merindukan cumbuannya.
Sudah seminggu aku tak bertemu dengannya,dan hanya saling berkirim pesan.

Pagi ini aku berdandan natural dengan baju formal ala pekerja kantor. Aku pun menenteng iphone seri baru yg kubeli dengan kartu kredit dari mas indra. Ah lengkapnya hidupku.

Aku sampai dikantor mas indra jam 7.30 pas, memasuki lantai 12 dengan berdebar. Kurasa mas indra belum datang, aku menunggunya di lobby lantai kantornya.

"Giska,,,hai,,why you here?"

"Rezky,,iya gue gantiin posisi mbak dewi sementara waktu"

"Oh yaaa,,,really so fun dong, kita bisa sering ketemu"

Aku tertawa mendengar rezky begitu bahagia saat tau aku akan bekerja disini

"Eh,,elo ruangan ada dimana?"

"Sebelah elo nanti dong gis"

"Oh,,syukur deh aku bisa banyak tanya"

"Pasti,,gue bantu lo sebisa gue"

Tiba-tiba mas indra lewat begitu saja dihadapanku dan rezky berhenti sejenak lalu berkata tegas

"Giska, sy tunggu diruangan"

Aku dan rezky terdiam melihat bos kami muncul begitu saja dengan mood yg sepertinya kurang bagus.

"Iya pak" jawabku sambil mengikuti mas indra keruangannya

Aku masuj keruangan mas indra, besar dan rapi. Aku melihatnya duduk membelakangiku.

"Permisi pak, bisa giska bantu?"

"Sejak kapan kamu akrab dengan rezky?"

"Yaaa?"

"Sejak kapan kamu akrab dengan laki-laki itu"

"Maksud bapak rezky? Dia kan temen sy dan meta waktu kecil, kapan hari giska pernah ketemu dengan nya dikampus metta"

"Tugasmu disini menjadi sekretaris sy, bukannya malah charming dengan laki-laki"

Aku terkejut mendengar ucapan mas indra sebagai bosku, kenapa dia menuduhku seaneh begitu. Padahal tak ada maksudku membuatnya cem..

"Wait,,mas indra cemburu dengan rezky?"

"Sssttt...sy tidak mau bahas itu lagi, pastikan saja kamu mereminder smua jadwal saya hari ini"

Aku tersenyum dan menjawab dengan santai,

"Baik pak, giska ambil schedule bapak dulu"

Aku kembali dengan notebook di tanganku

"Kalau sesuai jadwal dr mb dewi, hari ini jam 12 bapak ada meeting di Antara tower sampai jam 14, lanjut lunch kemudian peresmian resto jepang bapak di jam 16,,lalu.."

Tiba-tiba mas indra sudah duduk dimeja depanku dan melingkarkan tangannya dipinggangku

"Aku merindukan semua tentangmu"

Aku ingin membalasnya, namun aku tau ini tempat umum, dan berusaha melepaskan pelukan laki-laki hangat ini.

"Ada lagi yg mau ditambahkan pak?"

"Tambahkan dijam 19 saya harus ke rasuna said gedung B"

Aku mulai menulis kemudian menyadarinya, aku tersenyum pada mas indra.

"Saya tunggu bapak"

Aku keluar dr ruangan mas indra dengan hati senang. Rezky muncul tiba-tiba mengagetkanku.

"Hayoo lho, senyum sendiri"

"Apaan sih ky, im just happy"

"Why segitu happynya keluar dr ruangan pak indrawan"

"Bukan urusan lo deh"

"Eh...ntar siang lunch bareng yuks"

"Hmmm dimana?"

"Ada resto enak deket kantor"

Aku ragu untuk menyanggupinya, namun sepertinya menolak ajak rezky.

"Alright,,tar jam 13 yaak"

Aku kembali ke mejaku dan mulai melanjutkan kerjaan tinggalan dari mb dewi, jujur semua tugas ini pernah kukerjakan sewaktu magang dulu. Jadi aku mampu menghandlenya.

Jam 13.

"Tok..tok"

"Ayuukk neng makan"

Aku tersenyum dan mengiyakan ajakan rezky untuk lunch deket kantor.
Kami menuju resto itu dan mulai memesan makan siang kami.
Tak sengaja mataku bertatapan dengan mas indra diseberang agak jauh mejaku.
Ciut aku dipandangnya dengan tatapan tajam seperti itu.

"Ky,,habis ini langsung balik ya"

"Oke,,padahal gue mau ajak lo cari dessert dulu"

"Lain kali deh, tugas gue masih banyak"

40menit kami menghabiskan lunch kami dengan gembira, karena rezky berhasil melontarkan banyak lelucon saat itu.
Saat kami balik rezky menyadari kalau melewati meja mas indrawan.

"Siang bapak"

Sapa rezky yg harus kuikuti dengan menunduk juga.

"Hmmm"

Mas indra menjawab kami dengan datar, kamipun berlalu menuji mobil rezky.

"Tumbenan lho pak indrawan gak murah senyum"

"Emang biasanya banyak senyum?"

"Setahu gue pas mulao masuk, wajahnya happy mulu, sampai banyak pegawai cewek dambaain beliau"

"Masak sagitunya ky"

"Beneran, tp yaa pak indra setia sm mamanya metta,,"

"Oh,,bagus dong, nambah nilai plus nya"

"Tapi gue sempet denger rumor kalo pak indrawan ada wanita lain,,rumor yaa"

Deg....aku kaget dengar ucapan rezky

"Wanita lain gimana?"

"Iya,dengan kondisi mama meta ky gitu laki-laki mana yg betah"

"Rumornya juga WIL nya seorang sekretaris cantik"

Gila batinku, mana mungkin ada yg tau hubunganku dengan mas indra begitu aja. Kami sangat rapat menyimpan cerita.
Aku termenung melihat jalanan lurus kembali ke kantor.

Dear, Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang