Sinar matahari pagi dan deburan ombak membangunkanku pagi ini, kuraba sebelahku mas indra sudah tak diranjang. Bau french toast tercium dari kamar ini. Apa mas indra sedang buat sarapan.
Aku menuruni anak tangga dan melihatnya berada didepan pantry dengan toast yg kurasa akan lezat pagi ini. Aku mengamatinya dengan seksama, laki-laki tegap tanpa baju dengan badan kekarnya berhasil menghipnotisku untuk menuruti apa maunya. Aku memeluknya dari belakang dengan lembut."Hmmmm wangi sekali"
"Siapa maksudmu yg wangi darling,,aku atau sarapan kita"
"Both of you darl"
"Wait,,mas indra bisa bikim sarapan"
"Of course,,wait sebentar lagi selesai"
Aku masih melingkarkan tanganku dipinggangnya dengan erat, dan akhirnya mas indra berbalik untuk mencumbuku. Aku menikmati cumbuannya namun dia menyudahinya.
"Kita mesti sarapan dulu sayang"
Kami berdua duduk di teras dengan menikmati ombak pagi dan toast hangat buatan mas indra.
"Kenapa kamu belum menggunakan credit cardmu darl"
"Hmmm..giska bingung mas, belum juga ada pengen beli apa gitu"
"Kamu kan bisa ganti hp baru, atau shopping baju di mall"
"Really,,giska bukan tipe hedonis seperti itu"
"Namun sepertinya balik ke jakarta nanti giska bakal belanja baju kerja"
Mas indra tersenyum mendengarku, kami melanjutkan sunbathing pagi ini, sambil aku akan menanyakan pertanyaan yg mengganjal hatiku.
"Mas indra, kemaren pas giska main kerumah meta dan tante anita banyak cerita,,salah satunya..."
"Salah satunya tentang anita yg mengijinkanku mencari wanita lain"
Aku terdiam ingin mendengar lanjutan cerita itu.
"Giska, jujur pertama kali bertemu kamu, naluri mas sebagai laki-laki langsung menyukaimu"
"Jika saja kamu bukan sahabat meta, mungkin saat kita bertabrakan di parkir basemant mall waktu itu mas sudah akan menunjukkannya"
Tak kusangka mas indra mengingat pertemuan kita yang pertama sebelum mengetahui bahwa dia ayah metta.
"Namun, anita lebih meyakinkanku untuk menuruti hasratku, dia mengijinkanku mencari wanita baik untuk menggantikan posisinya melayaniku"
"Aku masih mempertimbangkan setelah dia bilang begitu, namun tentu bayangan sexy dan semua kejadian di apartemenmu waktu itu membuatku yakin bahwa mas menginginkan giska"
Aku terharu mendengar ucapan mas indra bahwa tante anita bahkan tidak akan marah jika mengetahui mas indra memilikiku,,yang pasti masalah hanya satu, yaitu bagaimana metta nanti.
"Seminggu bersamamu, membuat mas kembali muda dan bergairah"
Mas indra menghampiri kursiku dan menarikku untuk berenang .
Aku berganti bikini pemberiannya, yang tentu transparan dan hanya menutup puting serta v-line ku. Aku sangat percaya diri kali ini.
Mas indra dengan sexy nya menggunakan celana renang sudah duluan berenang dikolam renang pinggir pantai ini.
Aku menjeburkan diriku dan mulai renang, saat tiba-tiba mas indra meraihku dan meletakkanku dipinggir kolam. Dia mulai meremas payudaraku dan memainkan vaginaku dalam air.
Oh, baru kali ini kami akan bercinta dalam air, dia melepas celana renangnya berdiri dengan batang tegang dibelakangku sambil dengan satu hentakan tanpa pemanasan dia menyerbu area bawahku.
Kurasakan sensasi yg belum pernah kurasakan,aku melayang dibuatnya dan ketagihan dengan cumbuannya.
Dia terus memompaku dengan irama 3pendek dan 1 penetrasi dalam. Benar-benar jebol pertahananku kali ini. Aku melenguh panjang menandakan orgasme pertamaku pagi ini.