Ini impianku, aku ralat. Salah satu impianku, menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Terima kasih Ya Allah.
Matahari telah menjauh dari arah timur, ini adalah hari pertama mereka berkuliah setelah tahun ajaran berakhir. Fazrin sedang melanjutkan untuk menyandang gelar sarjana, tapi Mafka masih sangat baru dalam perkuliahan.
Setelah melalui perdebatan kecil antara dirinya dengan sang suami, kini mereka berhasil berada di sebuah bangunan yang tertulis pada kalimat awal adalah Universitas Candaka.
"Loh kok? Kak, tungguin!" seru Mafka pada Fazrin yang meninggalkannya.
"Stop ikutin! Ke mana kek, cari kelas sana!" ucapnya kesal.
"Makanya itu aku ngikutin, soalnya kan gak tau!" jawabnya.
"Bodo amat! Dan jangan ngikutin saya!" Berjalan lagi namun tetap diikuti Mafka.
Fazrin menoleh. "Ck ... Ck ... masih ngikutin aja! Bisa baca 'kan? Sana, baca petunjuk gedungnya!" titahnya semakin jengkel.
Mafka hanya diam ketika Fazrin mulai menjauh. "Tega banget deh," gerutunya pelan.
Mafka pun pergi menuju tempat yang ditunjukkan peta lokasi.
"Ini...."
Brak.
Mafka menabrak seseorang, alhasil semua buku yang ada di genggaman laki-laki itu berserakan ke lantai.
"Duhhh, maaf ya. Saya gak sengaja." Sambil memunguti buku yang jatuh.
"Tidak apa-apa, tenang saja. Saya juga yang salah," ucapnya sembari mengambil--buku digenggaman Mafka.
Mafka hanya tersenyum, lelaki itu pun mengulurkan tangan tanda pengenalan.
"Ilyasa," ucapnya namun tersadar bahwa uluran tangannya hanya dibalas telapak tangan perempuan itu yang disatukan di depan dada.
"Mafka."
"Okh, sorry. Oh iya mahasiswi baru?" tanyanya kemudian.
Mafka hanya mengangguk.
"Kalo boleh tau, jurusan apa?"
"Jurusan agribisnis." Senyumnya merekah.
"Woww, oke. Sampai ketemu di kelas!" ucapnya pergi.
"Ketemu di kelas?"
"Oh mungkin dia anak agribisnis juga, oh atau mungkin mata kuliahnya sama?" Mafka bermonolog, menebak maksud lelaki itu.
Mafka melihat lelaki itu pergi menjauh, ia pun berbalik untuk kembali ke tempat tujuannya.
Tapi...
"Astagfirullah!" ucapnya kaget ternyata ada seseorang tepat di belakangnya.
"Lagi liatin apa, Bu?" kekehnya membuat Mafka mengernyit heran.
"Itu, tadi, itu lohh...."
"Gue, Nadya Aftanur. Anak agribisnis," katanya memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapku Hadirmu
Espiritual#3 fazrin 24/06/2020 #2 fazrin 13/08/2020 Mafka Malihah Farha, seorang perempuan yang selalu berharap pada lelaki yang tak pernah mengharapkannya. Ia lelah selalu memberi hati! Namun, suatu hari ia dipertemukan dengan lelaki yang diharapkannya! Buk...