Seorang lelaki dengan berpakaian kaos hitam yang di balut dengan jaket levis serta celana jeans dan juga sepatu adidas tengah berada di mobil milik nya.
Ia memperhatikan setiap orang yang jalan di dalam mobil,sambil melirik jam di pergelangan tangan nya.
"Sorry telat,"kata seorang lelaki dengan memakai seragam SMA yang sudah masuk dalam mobil nya.
"Jadi ada apa?"tanya lelaki berseragam SMA.
"Kenapa lo harus publik hubungan lo sama Bella?"
Lelaki berseragam itu adalah Naufal.Naufal terkekeh,"kenapa?bukan nya dengan begitu dia bakalan aman kan?karen—"ucapan Naufal terpotong saat lawan bicara nya itu memberikan ponsel nya yang berisi sebuah chat.
"Lo terlalu ngeremehin mereka Fal,"ujar lawan bicara nya.
Naufal mendesis,"lo gak percaya sama gue?lo pikir gue mau Bella terluka?ck gue bakal di samping Bella selama 24 jam kalo perlu!"tegas nya.
Lawan bicara nya hanya menghela nafas,"tapi kita tetep harus hati-hati Naufal,lo gak tau dia,dia bisa berbuat nekat!gue gak mau kejadian gue sama Bella terulang lagi"Daniel.Ia lah lawan bicara Naufal,ia yang mengajak Naufal untuk bertemu.
"Itu kan karna lo sendiri yang ninggalin dia!"sindir Naufal.
Daniel terkekeh,"lo gak tau apa-apa tentang hubungan gue sama dia,jadi mending diem."
"Di sini gue mau bantu lo buat jaga Bella,jangan sampai banyak orang yang tau.Ini rahasia kita,"lanjut nya.
"Gue tau.Tapi gue juga harus waspada sama lo!"
Daniel mengerut kan dahi nya,"kenapa?"tanya nya.
"Siapa tau lo masih ada rasa sama Bella terus diem-diem lo nerkam gue dari belakang,gue si gak bakal segan-segan buat bikin muka lo bonyok kalo gitu!"Daniel melihat keseriusan dari setiap ucapan Naufal.Ia sadar diri ia hanyalah sebuah masa lalu yang menyakitkan untuk Bella.
Daniel terdiam,"gue emang masih sayang sama dia."jujur nya.
Naufal langsung menarik kerah baju Daniel,"inget ucapan gue,karna gue gak pernah main-main sama ucapan gue!"setelah itu Naufal langsung melepas cengkraman nya dengan kasar lalu pergi dari mobil Daniel.
"Gue sayang dia tapi gue cukup tau diri,karna bahagia nya dia cuman sama lo sekarang Naufal."
***
Daniel tengah berada di sebuah taman,taman yang mengingatkan nya kepada Bella.Taman yang pernah menjadi saksi di mana sepasang remaja saling mencintai dan melengkapi.
Daniel tersenyum miris,"kalo waktu itu gue gak ngelakuin kesalahan apa kita masih bisa bersama sekarang?"pikir nya.
Flashback on
"Sorry Bel aku mau fokus sama ujian dulu,"ujar Daniel.
"Iya gapapa aku ngertiin kok,"Daniel menatap kepergian Bella yang semakin menjauh.
"Ini juga demi masa depan kita Bel,"ujar nya dengan menghela nafas kasar.
Skip kelulusan Daniel di smp.
"Gue bakal bikin kejutan buat lo Bel,"ucap nya sambil membenarkan jas yang ia kenakan.
"Siap meluncur!"Daniel langsung menuruni tangga dan mengambil sebuah hadiah yang sudah ia siap kan untuk Bella.
"Terima kasih Bel atas kesabaran nya selama ini,"gumam nya.
Namun saat ia keluar dari rumah nya,ada seorang gadis yang memunggungi nya.
"Siapa lo?"tanya Daniel.
Gadis itu berbalik,tersenyum ramah.
"Febi,ada apa?"Daniel pun berjalan mendekati Febi.
Tiba-tiba senyuman ramah itu berubah menjadi senyuman licik,"aku mau kak Daniel jauhi Bella,jangan pernah munculin muka kakak lagi di hadapan Bella,jangan pernah berhubungan sama hal-hal tentang Bella!"kata Febi dengan mencoba menyentuh tangan Daniel,namun Daniel langsung menghindar.
"Lo gak ada hak buat ngelarang gue!"sentak Daniel.
Febi tertawa meremehkan,"kalo kakak masih gak mau jauhin Bella,saya bakal bikin hidup Bella menderita!kakak mau liat Bella menderita?"ancam nya.
Daniel terkejut nya ancaman Febi,pasal nya Febi merupakan teman Bella namun mengapa?
Daniel memasang wajah smirk nya,"lo pikir gue takut?"tanya nya dengan memasang wajah dingin nya.
Febi kembali tertawa meremehkan.Ia mengeluarkan ponsel nya lalu menunjukkan nya pada Daniel.
"Liat siapa yang terbaring di rumah sakit,"ujar nya.
"Kalo kakak masih gak mau nurutin kemauan saya,satu persatu keluarga Bella akan menghilang dari bumi ini,tentu ini akan membuat Bella hancur sehancur-hancurnya kan?"
Daniel menggertakan gigi nya mencoba untuk tidak melampiaskan kemarahan nya pada gadis di depan nya ini,karena mau bagaimana pun juga ia tidak boleh main tangan dengan seorang gadis.
"Oke gue turutin kemauan lo!tapi jangan pernah coba-coba ngelukai Bella maupun orang di sekitar nya!"tegas Daniel.
Febi tersenyum.
"Tentu.kalo gitu saya pamit,"febi pun berjalan menjauhi Daniel.
"Tapi kalo kakak ingkar saya bakal bikin Bella menderita!"ucap nya,lalu ia berjalan meninggalkan rumah Daniel.
"Sial!"umpat nya.
Daniel kembali memasuki rumah nya dengan semua emosi nya.
Daniel menelpon teman-teman nya untuk merahasiakan semua hal tentang Daniel dari Bella,awal nya teman nya sempat bingung namun teman nya itu mengabulkan keinginan Daniel.
"Maaf Bel hari ini yang seharusnya menjadi hari bahagia kita malah menjadi sebuah perpisahan."lirih nya.
Flashback off
Hallo comeback gaes👋
Apa kbr?smga smua nya baik² aja ya🙏
Gimana kalian yang gak suka Daniel?pas udah tau alasan nya,masih gak suka ama Daniel?wkwk
Jangan lupa vote and coment nya yah🌺❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Futsal VS PMR [Tamat]
Teen Fiction{ Sudah di Revisi } Seorang cowok dengan pakaian lesu mendobrak pintu UKS membuat Bella yang sedang membereskan tempat obat terkejut. "Punya sopan santun gak si lo?"ketus Bella Namun pertanyaan Bella bagaikan angin lewat ditelinga pria itu.Cowok i...