Chapter 23

3.5K 210 20
                                    


Ada alasan tertentu yang membuat orang menjauhi mu.

-Rio

Jika kalian membaca dengan khidmat cerita ini dari awal pasti kalian akan menyimpulkan bahwa Rio mencintai sahabat nya sendiri,yaitu Bella.

Ya,memang Rio mencintai Bella semenjak mereka sekolah menengah pertama.Siapa sangka Rio akan bertahan pada perasaan nya sampai selama ini?bagi kalian mungkin enggak akan bisa seperti Rio yang menyembunyikan perasaan kepada seseorang yang selalu bersama nya setiap hari.Tapi Rio bisa menjalani semua nya,dan bersikap seakan tidak ada yang tekena friendzone di antara mereka.

Bahagia?Ya Rio bahagia saat tau Bella sudah menemukan seseorang yang bisa membuat nya bahagia.Tapi di sisi lain ada rasa sakit yang Rio pendam sendirian,tidak ada seorang pun yang tau.

Tersenyum?tertawa?itu lah yang Rio lakukan ketika bersama sahabat nya.Tidak ada yang tau bagaimana perasaan Rio saat tau bahwa orang yang ia cintai memilih sahabat nya sendiri.Bella atau pun Naufal memang tidak salah,karena baik Bella,Naufal,atau pun teman yang lain nya tidak mengetahui bahwa Rio mencintai Bella sejak lama.

Yang Rio lakukan hanyalah diam.Karena memang pada dasar nya cinta gak harus memiliki,dan itu lah yang Rio rasa kan.

Menyendiri dalam kesunyian memang pilihan terbaik untuk saat ini.Tidak bertemu siapapun,tidak melakukan apapun,membosankan bagi kalian tetapi dapat memulihkan sesuatu yang rusak.

Di dalam kamar yang hanya diterangi cahaya malam dari luar jendela,Rio memperhatikan foto nya bersama Bella.Foto yang di ambil sewaktu Bella merayakan kegiatan perpisahan sekolah.

Bibir nya membentuk segaris senyuman.Namun sedetik kemudian hilang.

Lo harus sadar Bella udah milik sahabat lo sendiri,gumam Rio berkali-kali.

Tok..tokk..tok..

Ketukan pintu membuat nya kembali ke alam sadar.

Rio pun bangkit dan membuka pintu.

"Maaf den ganggu,ada non Bella nungguin di bawah."Ucap bi Ningsih,pembantu yang mengurus nya sejak Rio kecil.

"Iya bi,duluan aja."balas Rio sopan.

"Baik den,"kepergian bi Ningsih membawa keheningan kembali.

Kenapa harus sekarang batin Rio.

Lama berfikir akhir Rio memutuskan untuk menemui Bella yang sudah menunggu.Sesampai di ruang tamu Rio mendapat sambutan berupa senyuman yang begitu manis dari Bella,Rio pun membalas senyuman itu.

"Lo sendirian Bel?udah malem banget loh ini,"tanya Rio.

"Gpp baru jam 9:30 gue ke sini mau liat keadaan lo,abis lo gak masuk sekolah sih."kata Bella yang berhasil membuat rasa sakit itu muncul kembali.

"Tau dari mana gue gak sekolah?"
"Abang gue."

Hening.Rio maupun Bella enggan membuka suara,akhirnya keheningan itu di pecah kan dengan kedatangan bi Ningsih yang membawa minuman.

"Makasih bi,"kata Rio dan Bella serentak.

"Sama-sama,"setelah kepergian bi Ningsih Bella berusaha mencari sesuatu yang Rio sembunyikan.

"Lo gpp kan?"tanya Bella menatap Rio heran,ada yang beda dari Rio.

"Yes,i'am fine."Balas Rio.

"Rio lo kalau ada masalah cerita aja sama gue,"

"Masalah apa Bel?aneh deh lo hehe,"ujar Rio terkekeh walaupun terkesan garing tidak ada yang lucu sama sekali,itu menambah kecurigaan Bella terhadap Rio

"Lo lagi galau ya?siapa sih cewek yang buat lo galau,"tanya Bella dengan nada bercanda.

Lo.Batin Rio.

"Gak ada Bel,gue gak galau.Lo kenapa sih?"

"Gue ngerasa ada yang beda yo,"Bella akhir nya pun jujur.

"Gue ngerasa lo menjauh,"
"Gue ngerasa lo aneh"
"Gue ngerasa kehilangan sosok kakak kedua gue,"
"Kalau gue ada salah bilang sama gue jangan diemin gue,"

Bella mencurahkan semua yang ia pendam selama beberapa hari ini,yah Rio memang agak aneh beberapa hari ini.

Rio terkejut dengan semua curahan Bella.Bukan hanya Bella yang merasakan kehilangan tapi Rio pun merasakan hal yang sama.

"Bel gue gak pernah berubah atau pun menjauh dari lo,lo gak akan kehilangan sosok kakak lo ini dan lo gak ada salah apapun sama gue,jadi jangan sedih oke?"Rio masih berusaha terlihat baik-baik saja.Karena sungguh Rio tidak suka jika Bella sedih seperti ini.

"Tapi Ri-"

"Udah malem gua anterin lo pulang,lagian besok juga sekolah kan."Rio bangkit lalu sedikit berlari menuju kamar nya untuk mengambil kunci motor.

Gue tau pasti ada yang lo sembunyiin dari gue,gumam Bella dengan terus memperhatikan punggung Rio yang semakin lama semakin menghilang.

Beberapa menit kemudian Rio sudah kembali lalu mengajak Bella untuk keluar.

Hanya ada keheningan yang terjadi selama perjalanan,angin malam yang menerpa wajah mereka membuat hawa ngantuk yang luar biasa,Bella pun mengerat kan pelukan nya.Bella merasa hangat jika sedekat ini dengan Rio. 

Sedangkan Rio menahan perasaan itu tumbuh kembali.

Sesampainya di depan rumah Bella Rio pun memberhentikan motor nya.Bella pun turun.

"Gue masuk dulu yah,Hati-hati lo."

"Iya,"

Bella pun berbalik dan baru beberapa melangkah Bella membalikkan badan nya.

"Rio jangan menjauh ya?"ucap Bella.

Rio tertegun dengan ucapan Bella,namun sedetik kemudian Rio mengangguk.

Bella pun menghilang di balik pintu rumah nya.Rio menatap rumah Bella lalu menunduk.

"Maaf Bel,"lirih nya.






Holla gaes epribadeh maapin author yang udah lama bener gak update,lagi sibuk tugas soal nya gaes wkwk maapin ya🙏

Untuk menebus kesalahan author chapter kali ini spesial masalah Rio dan Bella:v jadi tuh author bingung Bella lebih cocok sama siapa,kalau kalian ada saran komen aja yah bantu author biar ga bingung 😂

Smga crta ini bisa mengobati rindu kalian wkwk😂

Oh yah jangan lupa vote nya oke oke ★

Salam syg dri author dan Bella serta yang lain nya❤

Futsal VS PMR [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang