Chapter 39

1.7K 135 6
                                    

Hari minggu hari yang paling tepat untuk menikmati hari libur sebelum bertemu kembali pada senin.

Bella tengah duduk di depan laptop nya di temani hujan yang tidak henti-hentinya serta dengan sedikit cemilan untuk nya.

Bella membuka Microsoft Word nya lalu mencurahkan seluruh isi hati nya.

Haii semesta....

Seperti kali ini kau tidak mengizinkan ku bahagia karena kau mengambil seluruh kebahagiaan yang ku miliki.

Semesta mengapa kau harus mengambil kebahagiaan yang selalu ku nanti?

Boleh kah ku anggap kau tidak adil?aku melihat banyak sekali kebahagiaan yang di miliki orang lain,tetapi untuk ku?hanya sedikit pun tidak kau beri.

Semesta apakah kau tau?semenjak luka yang kau kasih aku tidak percaya dengan nama nya cinta namun ada seseorang yang datang dan menyembuhkan luka itu dan mengubah sudut pandang ku tentang cinta,tetapi mengapa kau jadikan orang itu orang yang memberikan ku luka?

Mau mu itu apa?mau mu aku tidak bahagia begitu?tolong jangan egois semesta.

Ku mohon jadikan luka ini luka yang terakhir yang akan ku rasakan selama aku hidup.

Setelah selesai mencurahkan isi hati nya Bella kembali menutup laptop lalu berjalan ke jendela untuk memperhatikan rintik hujan yang kini tidak sederas tadi.

Melihat hujan sama seperti ia melihat kenangan nya bersama Naufal walaupun waktu itu mereka masih resmi bermusuhan.

"Lo yang janji tapi lo juga yang ingkar,"gumam Bella.

Bella memejamkan mata nya untuk menikmati hembusan angin yang sangat sejuk akibat ada nya hujan.

Bella tersenyum miris ketika mengingat semua janji yang Naufal ucapkan pada nya.

"Gue cinta sama lo!"
"Gue sayang sama lo!"
"Dan gue akan selalu ada untuk lo!"

Kalimat yang Naufal ucapkan terus berputar di otak nya layak nya kaset yang rusak.

"Gue gak tau salah gue apa,tapi gue janji gue gak akan pernah muncul lagi di hadapan lo seperti yang lo mau!"lirih Bella.

Flasback on

Bella tengah merapihkan buku serta pelataran lain nya dan memasukkan nya ke dalam tas milik nya lalu berjalan keluar,karena memang Amanda sudah pergi duluan tadi.

"Bella gue mau ngomong!"

Bella menoleh ke belakang lalu ia tersenyum,"ada sesuatu yang mau gue omongin juga sama lo"

Naufal memperhatikan sekitar memastikan mereka memang hanya berdua tanpa ada nya orang lain.

"Gue minta kita putus."

Empat kata dan tujuan belas kalimat yang mampu membuat Bella sangat terkejut.

"Ke-kenapa?"

"Karena  gue ingin ,"jawab Naufal santai

Naufal berjalan melewati Bella namun baru beberapa langkah ia menoleh ke Bella lalu membisikan sebuah kalimat yang sangat menyakitkan untuk Bella.

"Dan satu lagi gue harap kita gak akan pernah bertemu lagi atau lo jangan pernah nongol lagi di depan muka gue."

Deg!

Bagai tersambar petir di siang hari.

Bella menatap Naufal terpaku entah ia harus bagaimana.

Bella mengerjap kan mata nya,"lo bercanda kan?"tanya Bella.

"Gue serius!"

Jawaban Naufal sangat-sangat dingin seperti bukan Naufal yang ia kenal.Yang di hadapan nya adalah Naufal yang dingin bagai kuklas 35 pintu dan sangat datar bagai triplek.

Naufal langsung pergi begitu saja tanpa mendengar ucapan Bella.

"Naufal tunggu!"Bella mengejar Naufal sekuat tenaga namun langkah Naufal terlalu besar dan sangat susah untuk di imbangi dan pada akhir nya ia kehilangan jejak Naufal.

Flashback off

Setelah kejadian itu Bella berusaha untuk meminta penjelasan pada Naufal namun justru hanya sakit yang ia dapat.

Sakit?ya sakit karena ia harus melihat orang yang dulu menyayangi nya,menjaga nya,dan melindungi nya sekarang berpaling ke cewe lain.

"Takdir itu gak adil ya?"lirih Bella.

***

"Ih Bella gue minta jawaban nya dong!"rengek Amanda.

Bella menutup telinga nya agar gendang telinga nya tidak pecah akibat suara cempreng Amanda.

"Iya sebentar Manda gue koreksi dulu!"

Sebenarnya Bella hanya ingin menjaili sahabat nya ini,jahat ya haha.

"Gak perlu di koreksi!gue yakin bener semua!"

"Haha iya-iya nih bawel."

Bella pun memberikan jawaban milik nya kepada Amanda lalu dengan gerakan 45 Amanda langsung menyalin nya.

"Pelan-pelan aja kali nulis nya udah mau pulang ini."

Amanda tidak mendengar Bella ia tetap melanjutkan misi nya untuk menyelesaikan menyalin jawaban milik Bella.

Beberapa menit kemudian suara Bel berbunyi seluruh kelas Bella pun riweh berbondong-bondong untuk keluar kelas.

"Gue aja yang ngumpulin buku nya,oke?"tanya Amanda.

Bella pun mengangguk,"gue tunggu depan gerbang ya"ujar Bella.

Mereka berdua pun berjalan keluar kelas dan berpisah tepat di depan ruang guru.

Bella menunggu Amanda di depan gerbang sambil memainkan ponsel milik nya.

Namun ada seorang anak kecil yang menghampiri nya,"kak Bella ya?"tanya anak itu.

Bella memperhatikan anak itu lalu mensejajarkan badan nya dengan tinggi anak itu.

"Bella di sekolah ini gak cuman 1 dek,kamu cari Bella yang mana?"tanya Bella lembut.

"Kak Bella yang galak tapi kalo senyum manis!

Bella tersenyum,"emang yang senyum nya manis cuman Bella doang?"tanya Bella.

Anak itu tampak berfikir,"kata nya iya!"jawab anak itu girang.

"Emang kata siapa?"tanya Bella sekali lagi.

Anak itu menggeleng,"gak boleh kasih tau siapa orang nya tapi kakak dapet ini,"anak itu memberikan sebuah coklat dan bunga mawar serta ada sepucuk surat.

"Dadah kakak manis,"ujar anak itu lalu berjalan menjauh meninggalkan Bella.

Bella mengerutkan kening nya,"siapa yang ngasi ya?"

Bella membuka surat tersebut dan membaca nya.

Bahagia selalu Bella gue akan selalu jaga lo

Bella tersenyum lalu menyimpan surat itu dalam tas nya.

Siapapun itu terima kasih batin Bella.


Hallo gaes comeback 🥰

Jgn lupa vote and coment nya ya🥰❤

Futsal VS PMR [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang