Chapter 28

2.8K 181 4
                                    

Seminggu kemudian

Sudah seminggu setelah pertemuan antara Amanda dan Daniel berlalu,namun Amanda tidak pernah menceritakan nya kepada Bella,karena mungkin ini yang terbaik untuk Bella itu lah pendapat Amanda.

Namun bangkai yang di tutupi pun akan tercium juga bau nya,itu lah istilah nya.Mau sekeras apapun Amanda menyembunyikan keberadaan Daniel,suatu saat akan terbongkar juga.

Gue paling gak suka sama orang yang suka bohong,tapi gue tau kok lo itu pasti gak suka bohong kan.

Amanda mengingat kembali ucapan Bella sewaktu mereka masih duduk di sekolah menengah pertama.Bella menceritakan apa yang paling ia tidak sukai dan pada saat itu juga Bella langsung berasumsi bahwa Amanda bukan seorang pembohong besar.

"Maafin gue Bel,gue ngelakuin ini demi kebaikan lo."gumam Amanda.

Amanda menatap Bella yang tertidur pulas di sebelah nya,wajah nya begitu tenang.

Yah sekarang Bella sedang menginap di rumah Amanda,karena Amanda sangat kesepian di rumah sebesar ini maka dari itu Amanda mengajak Bella untuk menginap.

Jam sudah menunjukan pukul 23:55 namun sampai saat ini Amanda tidak bisa tertidur dengan tenang.Perasaan bersalah nya selalu menghantui pikiran Amanda.

"Huft gue bakal kasih tau ke lo Bel soal keberadaan Daniel.Tapi bukan sekarang waktu nya,"gumam Amanda sambil menatap wajah Bella.

Saat ingin kembali mencoba tidur tiba-tiba saja Amanda mendengar suara Bel.

Siapa yang berkunjung tengah malem begini,batin Amanda.

Amanda pun segera turun ke lantai dasar untuk melihat siapa tamu tak di undang yang datang tengah malam begini.

Saat membuka pintu Bella sangat terkejut melihat siapa tamu tak di undang itu.

"Daniel,"Amanda menatap takjub kepada cowok yang ada di depan nya ini,sudah berulang kali di usir tapi tetap saja tidak menyerah.

"Lo gila apa gak waras?"desis Amanda.

"Gue cuman mau liat Bella,setelah itu mungkin beberapa hari ke depan lo gak bakal ketemu gue lagi,"tanpa menghiraukan ucapan Amanda,Daniel langsung memberitahu apa maksud nya malam-malam berkunjung ke rumah Amanda.

"Tapi bukan berarti gua bakal nyerah,"Amanda menatap kesal ke arah Daniel.Seakan cowok itu memiliki kemampuan membaca pikiran orang.Awal nya Amanda sangat senang jika Daniel pergi kembali,namun cowok itu benar-benar menyebalkan.

"Gue juga gak bakal nyerah berusaha agar lo gak ketemu Bella,"sinis Amanda.

"Tapi buat kali ini aja gua mohon pertemukan gue sama Bella,"Amanda diam sejenak menatap ke arah Daniel,seperti ada sesuatu yang Daniel sembunyikan.

"Oke."akhir nya Amanda menyetujui keinginan Daniel,lalu Amanda langsung membawa Daniel ke tempat Bella berada.

"Jangan buat Bella bangun,"desis Amanda setelah mereka sampai ke kamar tempat Bella tertidur pulas.

Daniel langsung menghampiri Bella dan menyentuh dahi nya dengan pelan agar tidak membangunkan Bella.Menyentuh dahi Bella adalah keterbiasaan Daniel sewaktu mereka masih bersama,sikap Bella yang jutek namun menggemaskan mampu membuat Daniel selalu ingin memeluk nya setiap saat.Namun waktu itu bukan saat yang pas untuk memeluk maka dari itu untuk menyalurkan rasa gemas nya Daniel selalu menyentuh dahi Bella.

"Maaf,"setelah mengatakan itu Daniel.Tapi langsung pergi begitu saja,menimbulkan tanda tanya di kepala Amanda.

"Kenapa si tuh cowok gak jelas banget hari ini,"pikir Amanda.

Futsal VS PMR [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang