Chapter 44

1.7K 121 1
                                    

Naufal dkk pun menyusun rencana penyelamatan untuk Bella setelah Daniel dapat melacak keberadaan Febi.

"Gue tau itu gudang kosong di belakang sekolah kan?"

Daniel menggeleng,"bukan itu cuman mirip.Coba kalian perhatikan dengan seksama,"ujar nya. 

Semua nya mencoba berfikir dimana tempat itu berada dan Naufal pun angkat bicara,"rumah kosong yang dulu nya bekas panti asuhan?gak jauh dari pangkalan ojek?itu tempat nya?"tanya nya memastikan. 

Daniel menjentikkan jari nya,"jenius!yang Naufal bilang itu bener jadi gue bakalan kasih ka-"

"Tunggu gue mau nanya,pertama kenapa denah ini menunjukan 2 tempat sekaligus?sedangkan pelacak yang lo pasang cuman di casing ponsel Febi berarti diantara 2 ini ada satu yang jebakan,"

Daniel menatap Rio kagum selain memiliki paras yang rupawan Rio juga sangat jenius,"lo bener makanya gue nyuruh kalian buat perhatikan dengan seksama,"

"Coba kalian pikir apa mungkin Febi nyulik Bella ke gudang yang ada di belakang sekolah?gak mungkin banget karena di sekeliling gudang itu masih banyak pemukiman kalo warga melihat ada sesuatu yang mencurigakan pasti mereka langsung ketahuan,"jelas Daniel panjang lebar. 

"Tapi buat mengantisipasi gue bikin 2 kelompok,pertama gue Angga sama Naufal kedua Rio Rizky sama Kevin.Kelompok gue bakal ke rumah kosong dan kelompok Rio pergi ke gudang"

Daniel menatap Naufal,"kita pasti bisa nyelamatin Bella!tenang aja,"kata nya di akhiri dengan senyum yang tulus. 

Mereka pun berpencar menjalankan misi yang sudah diberikan tanpa mereka tau lawan mereka lebih licik dari apa yang mereka kira. 

***

Daniel berjalan mengendap-endap mendekati pintu yang terbuka sedikit untuk melihat situasi yang berada di dalam sedangkan Angga dan Naufal mengikuti di belakangnya. 

"Kenapa kita gak sergap langsung aja sih?gue bukan pengecut!"bisik Naufal kesal. 

Plak! 

"Lo pikir aja bego kalo musuh menang dalam jumlah lo pikir lo bakal menang?gak lah yang ada lo mati konyol!"balas Angga tidak kalah kesal. 

"Cih gue bukan cowo lemah bahkan gua bisa ngalahin 10 preman sekaligus!"sombong nya. 

Angga mendengus kesal,"sadar diri bego kalo gak ada gue sama yang lain mungkin sekarang lo udah mati!"

Naufal mendelik,"sialan lo!"

"Kalian bisa diem gak?!"tanya Daniel dengan tajam pasal nya suara mereka bisa menggagalkan rencana yang udah susah payah disusun.

Naufal dan Angga tidak mendengarkan Daniel dan tetap gelut dengan argumen mereka masing-masing tetapi mereka seketika diam ketika Daniel tidak melanjutkan langkah nya. 

"Kenapa berhenti?"tanya Naufal. 

"Gue curiga ini cuman jebakan,"

Naufal menarik kerah baju Daniel,"jangan bercanda lo!"ujar nya tajam. 

Daniel melepaskan dengan kasar tangan Naufal emosi nya Naufal benar-benar tidak terkontrol."seharusnya di sini tapi kenapa cuman ada 2 penjaga yang berjaga seharusnya lebih atau..."

Futsal VS PMR [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang