Terima kasih atas rasa sabar dan ketulusannya selama ini.Bella memandang foto diri nya dan Naufal semasa SMA yang diambil tepat setelah Naufal memenangkan lomba futsal juara 1 padahal waktu itu juga ia sempat cedera,sangat mengagumkan.
"Bel kalo bisa dekor nya yang cepat ya males gue denger dia ngomel-ngomel,"pinta Rizky.
Bella menganggukkan kepala nya,"siap tenang aja,"Bella memang memberi tugas kepada Rizky untuk membawa Naufal jauh dari ruangan nya di kantor karena surprise nya akan di adakan di sana.
Bella menatap kepergian Rizky lalu menyimpan foto tersebut ke dalam tas nya dan ia bergegas menuju ke teman-teman nya yang lain untuk segera mendekor ruangan Naufal sedemikian rupa."Pasti dia lupa sama ulang tahun nya sendiri!"
Bella tersenyum ketika mengingat bagaimana diri nya dan Naufal di masa lalu yang selalu bertengkar atau saling melirik sinis apabila tidak sengaja bertemu tetapi siapapun sangka
malah akan jadi seperti ini.
Bella memaafkan semua atas perbuatan Febi lagi pula ia tidak ingin terbelenggu dalam kebencian di masa lalu yang ia ingin adalah menata masa depan bersama orang yang ia cintai.
Bagaimana kabar Kevin,Daniel,Putra,dan juga Febi ya?entahlah mereka merintis usaha di negara yang berbeda lagi pula ia mendengar dari Febi bahwa Daniel dan Febi bertunangan semoga saja mereka bahagia.
Ah lupakan masa lalu ya?kini kita fokus pada masa depan.
Bella sudah membelikan jam untuk Naufal ya menurut nya cocok saja gitu kalau di pakai oleh Naufal eh tapi apapun yang di pakai Naufal akan pantas kok.
"Semoga saja ia suka,"gumam nya.
"Bella!Naufal sama Rizky udah pergi sekarang udah waktu nya kita dekor."
Bella tersenyum lalu mengedipkan sebelah mata nya kepada Amanda,"tenang aja,"ucap nya.
"Ye lo kok ngeselin ya?!"kekeh Amanda.
Mereka pun segera bergegas mengambil barang-barang yang sudah mereka beli untuk mendekor ruangan Naufal menjadi sebuah ruang pesta.
Sementara itu di sisi lain.
"Kok lo gak bilang sama gue kalo ada meeting?!"kesal Naufal.
"Lupa lagian tadi pagi lo galau mulu males gue juga ngajak orang galau meeting!"balas Rizky.
"Gak usah ngeles lo!gak bener banget sih?!bisa mencoreng nama perusahaan gue tau gak?!"Rizky menghela nafas kesal ia harus tahan dengan ocehan Naufal selama yang lain nya menyiapkan kejutan.
"Lagian lo gak ingat apa ini hari apa?!"tanya Rizky memancing.
"Hari paling sial,puas lo?!"jawab Naufal masih dengan kekesalan nya.
"Yaudah maaf bawel banget sih lo!gak liat gue lagi nyetir?!kalo nabrak gimana?emang lo mau mati muda?gue sih ogah!"Naufal mendengus sebal,"makanya kalo nyetir tuh liat ke depan ngapain ngeliatin gue?!"balas nya.
"Ribet ah lo kek cewek pms!"
Mereka berdua pun menghabiskan perjalanan nya dengan saling menyalahkan satu sama lain.
***
"Untung aja ruangan nya si Naufal gak keliatan kalo dari luar jadi kita aman,"kata Amanda sembari mendudukkan bokong nya di sofa.
Mereka semua udah beres mendekor ruangan Naufal dan semua nya pun hadir ya gak semua sih.Angga,Amanda,Rayhan,Aditya,dan Bella tentu nya.Mereka sudah bekerja keras mendekor ruangan Naufal tanpa menyentuh barang-barang pribadi Naufal.
"Terima kasih atas kerjasamanya",ucap Bella diiringi senyum di bibir nya.
"Tenang aja dia juga kan rekan bisnis gue,"sahut Rayhan.
"Kali-kali dia emang harus di kasih suprise biar hidup nya gak monoton,"celetuk Angga.
Bella teringat bagaimana Naufal ketika diri nya dinyatakan hilang atau bahkan lebih buruk nya meninggal,Angga menceritakan semua nya tidak hanya Angga tetapi Amanda dan
Rizky pun menceritakan hal yang serupa,betapa beruntung nya Bella di cintai laki-laki seperti Naufal.
Terlalu menyakitkan apabila di ingat.
"Eh eh Naufal sama Rizky udah datang,"heboh Amanda ketika melihat Naufal dan Rizky dengan wajah di tekuk nya dari dalam ruangan.
Semua nya pun mengambil posisi nya masing-masing begitu dengan Bella yang sudah menunggu tepat di depan pintu dengan kue berbentuk hati bertuliskan nama Naufal.Ceklek!
"HAPPY BIRTHDAY NAUFAL!"
Tepat setelah pintu dibuka semuanya bersorak 'happy birthday Naufal' sedangkan tatapan
Naufal masih tertuju dengan Bella.
"Maksudnya apa ini?"pertanyaan yang bodoh pun keluar dengan spontan dari mulut jahanam Naufal."Surprise lah bego pake nanya!"jawab Rizky yang sudah bergabung dengan yang lain nya.
Naufal mencoba untuk mencerna semua nya tetapi tetap saja si otak pengusaha ini benar-benar buntu setiap memikirkannya.
"Keluar yuk kasih waktu buat mereka ekhm ekhm,"Amanda memberi aba-aba lalu mereka semua keluar menyisakan Bella dan Naufal.
"Happy birthday honey."
Pikiran Naufal yang sudah lola bertambah lola ketika mendengar pernyataan tiba-tiba Bella.
"T-tadi b--bilang apa?"tanya Naufal terbata.
Bella tersenyum geli melihat tingkah Naufal,"happy birthday honey"ulang nya.
Naufal mengambil ahli kue yang berada di tangan Naufal lalu menaruhnya di atas meja.
"Ulangi lagi siapa tau gue salah denger!"pinta Naufal.
"H.a.p.p.y. B.i.r.t.h.d.a.y H.o.n.e.y"Bella gemas sendiri dengan tingkah Naufal ya ia pun mengulangi nya dan kali ini ia mengucapkan nya dengan penuh penekanan di setiap abjad nya.
Bruk!Naufal langsung memeluk Bella erat,sangat erat sampai Bella terhuyung kebelakang.
"L-lo i--ingat?"
Bella membalas pelukan Naufal sama erat nya seperti Naufal memeluk diri nya,"iya."jawab
Bella di sertai anggukan.
"Lo gak bercanda kan?g-gue lagi gak mimpi kan?"
Bella melepaskan pelukan Naufal dengan pelan lalu menampar nya.
Plak!
Naufal meringis memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Bella,"sakit kok di tampar sih?"kesal Naufal.
"Kalo sakit berarti bukan mimpi!"
Naufal kembali memeluk Bella sama erat nya seperti tadi.
"Naufal mau sampai kapan lo peluk gue?kasian yang lain udah nunggu"
Naufal tidak mengindahkan Bella ia tetap memeluk gadis mungil nya itu.Naufal please," Naufal pun melepaskan pelukan mereka dengan wajah cemberut.
"Pipi gue masih sakit,tanggung jawab!"
Cup
Bella mengecup pipi Naufal yang tadi di tampar nya,"gimana udah gak sakit kan?"tanya Bella."Sekarang sakit nya pindah ke bibir,gimana dong?"jawab Naufal jahil.
"Minta di tabok?"
Naufal mengerucutkan bibir nya,"galak nya balik lagi deh,"ucap nya menirukan suara anak kecil."Udah ah kasian yang lain nunggu!"
Cup
Naufal mengecup bibir Bella sekilas,"iya tuan putri."Naufal pun berjalan mendahului Bella untuk memanggil teman-teman agar segera masuk sementara Bella masih mematung akibat ulah Naufal barusan.***
Naufal menggenggam jemari Bella dengan erat atau bahkan sangat erat seakan bila terlepas sebentar saja maka Bella akan pergi dari diri nya.
"Dari sini kita bisa liat sunset yang bagus,"ujar Naufal.
Bella tersenyum melihat kebahagiaan terpancar dari wajah Naufal bahkan Naufal tidak henti-hentinya tersenyum sejak kemarin.
"Gue suka sunset."
"Tapi gue lebih suka lo."
Bella terkekeh mendengar gombalan Naufal yang gak ada habis nya.
"Dari dulu lo suka banget gombal ya?"cibir Bella.
"Gapapa dong sayang kan gue gombal nya ke lo doang,"balas Naufal.
"Iya-iya terserah deh."
Mereka pun menikmati angin sepoi-sepoi di pinggir pantai sembari menunggu datang nya sunset."Jangan pernah pergi lagi ya,"ujar Naufal tiba-tiba.
Bella menoleh lalu menganggukkan kepala nya,"iya gak akan lagi."jawab Bella penuh keyakinan.
"Gue pengen hidup bahagia sama lo,pengen nikah sama lo,punya anak,sampai maut
memisahkan kita."
Bella tersenyum tulus.
"Kalo gitu ayo kita wujudkan bersama."
Mereka saling menggenggam dan menatap penuh cinta seolah dunia milik berdua.
Semoga takdir tidak memisahkan kembali dua pasangan yang saling mencintai ini,semoga takdir selalu mempertemukan mereka sebanyak apapun badai menghadang,dan semoga
takdir selalu merestui mereka.Next>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Futsal VS PMR [Tamat]
Teen Fiction{ Sudah di Revisi } Seorang cowok dengan pakaian lesu mendobrak pintu UKS membuat Bella yang sedang membereskan tempat obat terkejut. "Punya sopan santun gak si lo?"ketus Bella Namun pertanyaan Bella bagaikan angin lewat ditelinga pria itu.Cowok i...