Extra Part

3.6K 147 13
                                    

Terima kasih telah menjadi pelengkap di hidup kami.


Yokohama,Japan.

Seorang anak kecil berusia 7 tahun sedang menggambar pemandangan alam yang berada di ponsel.

"Kakak ayo main petak umpet!"

Anak kecil itu bernama Tivanny Maudina Samudra anak pertama Naufal dan Bella.Sedangkan adik nya bernama Barra Aji Samudra,mereka berdua hanya berbeda satu tahun.

"Wah gambar kakak bagus!"Barra menatap kagum gambar sang kakak.

"Iya dong!siapa dulu!"balas nya dengan tersenyum manis.

"Aku juga mau gambar,"tutur Barra dengan memasang puppy eyes.

Tivanny yang kerap di panggil Vanny menatap sang adik,"minta ajarin sana sama Mama."

"Oke!"Barra langsung berlari ke arah dapur tempat Bella berada.

"Mama ajari aku menggambar!"pinta nya dengan girang.

Bella menatap anak nya bungsu yang dengan heran,"kamu kan gak suka gambar sayang,"ucap Bella.

"Tapi sekarang suka!abis liat gambar kak Vanny bagus jadi Barra mau gambar yang bagus juga!"tutur nya dengan mata berbinar.

Bella mengelap tangan nya yang basah dengan serbet,"nanti Mama ajarin tapi sekarang main dulu sama kak Vanny ya Mama mau bikin puding dulu,"Bella mengelus pucuk kepala Barra.

Barra mengerucutkan bibir nya,"kakak gak mau main!masa Barra main sendiri,"lirih nya.

"Yaudah sini Barra main sama Papa,"

Naufal yang mendengar perbincangan antara ibu dan anak itu pun langsung menghampiri dan membawa Barra dalam gendongan nya.

"Main mobile legend mau gak?"

Bella langsung menatap tajam Naufal yang mengusulkan anak nya bermain ponsel,Naufal itu meski sudah menjadi seorang Ayah tetapi jiwa remaja nya kadang terbawa ketika bermain dengan Barra ataupun Vanny.


"Gak boleh!Barra gak boleh main ponsel nanti bisa merusak mata!"titah nya dan perintah Bella adalah mutlak.

"

Tapi kakak tadi main ponsel masa Barra gak boleh."

Bella menatap kesal Naufal sudah pasti ini perbuatan Naufal benar-benar mencontohkan yang tidak baik.

Anak kecil itu seharusnya tidak boleh diperkenalkan dengan ponsel sebelum pada waktu nya karena kalau sudah dari kecil bermain ponsel maka akan berpengaruh kepada mata dan juga bisa menjadi kecanduan.

Naufal yang melihat aura gak enak dari Bella langsung menurunkan Barra dari gendongan nya.

"Barra duluan aja ya ke ruang tamu nanti Papa nyusul,"Barra mengangguk dan berlari meninggalkan Bella dan Naufal.

Bella tidak memperdulikan Naufal yang menatap nya dengan wajah memelas ia lebih memilih melanjutkan acara bikin puding nya yang tertunda.

"Sayang maaf dong,"Naufal menghampiri Bella dan memeluk nya dari belakang seraya membisikkan kata maaf.

"Diem deh!aku lagi masak,"balas Bella ketus.

Naufal mengeratkan pelukan nya,"aku janji gak akan ngasih Vanny atau Barra main ponsel."kata nya di akhir kecupan di pipi Bella.

Kalau sudah begini Bella tidak bisa berbuat apa-apa Naufal tidak pernah berubah dari dulu ia tetap menjadi tukang gombal yang selalu memenangkan hati nya.

"Yaudah sana kasian Barra nungguin,nanti aku nyusul puding nya bentar lagi jadi,"ucap nya dengan lembut.

Naufal membalikkan badan Bella lalu mengecup singkat bibir Bella,"jangan lama-lama".bisik nya.

Meskipun ini bukan pertama kali nya tetapi tetap saja ini berpengaruh pada jantung Bella yang sekarang berdetak dengan kencang.

Bella cepat-cepat menyelesaikan puding buatan nya agar segera bisa bergabung dengan suami dan anak-anak nya.

Setelah beberapa saat puding buatan Bella pun jadi,lalu Bella membawa nya ke ruang tamu dimana keluarga kecil nya menunggu.

Terdengar suara tawa yang menghiasi siang mereka suara tawa yang menjadi pelengkap di antara mereka dan suara tawa yang mau jadi saksi cinta mereka.

Vanny yang melihat kehadiran Bella langsung menghampiri nya,"yeyyy puding nya sudah jadi."girang nya.

"Barra mau!Barra mau!"Barra dan Vanny langsung mengelilingi Bella yang sedang membawa puding.

"Ayo sana duduk dekat Papa nanti Mama bagikan puding nya."Barra dan Vanny langsung berlarian ke sebelah Naufal.

"Papa yang pertama ya,"celetuk Naufal uang langsung di hadiahi tatapan tidak suka kedua anak nya.

"Papa belakangan!"balas Vanny.
"Iya Papa belakang aja!"sahut Barra.

Bella terkekeh melihat interaksi antara ayah dan anak itu ya bisa dibilang sifat menjengkelkan Vanny dan Barra menurun dari sifat Naufal.

"Semua nya dapat kok,"lerai Bella di antara perdebatan kecil mereka.

Hari ini suasana rumah sangat hangat meskipun di luar sana sedang hujan dengan deras nya.

Mereka menikmati puding dengan buatan Bella bersama di isi dengan candaan-candaan yang membuat suasana di antara mereka menjadi hangat.

Ini akhir dari kisah Naufal dan Bella meskipun banyak rintangan yang mereka lalu tetapi pada akhirnya mereka kembali bersatu dan sekarang dikaruniai  dua anak yang menjadi
pelengkap dalam hidup mereka.

Semoga kalian juga bisa merasakan kehangatan yang keluarga kecil Naufal rasa kan.

-END-

Futsal VS PMR [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang