Pertemuan (Kembali)

5.2K 277 14
                                    

Hola, Amigos ! Seneng banget bisa ketemu kalian lagi. Masih pada sehat kan ? #StayAtHome juga harus ya ^_^

Tetap semangat ya. Semoga kalian masih tetap suka dengan cerita gak jelas ini :)

☆☆☆☆

Sudut Pandang Zani

Hari yang ku tunggu-tunggu telah tiba. Ku langkahkan kaki ku menuju lantai 12 Gedung yang besar ini.

Hari ini aku tidak diantar oleh Mas Daffa. Dia pergi sangat pagi sekali. Mungkin dia mendapatkan panggilan dari kantornya.

Aku merasakan banyak hal aneh kemarin. Kenapa Mas Daffa tiba-tiba memanggilku dengan sebutan yang tak lazim ? Apakah dia juga suka denganku ? Ah, mana mungkin ... Seseorang yang sangat sempurna seperti itu menyukai seseorang sepertiku. Apalagi aku seorang pria. Hah...

"Permisi, Mba. Saya ada janji dengan Pak Samuel". Ujarku pada seorang perempuan di meja resepsionis di lantai 12 ini.

"Oh, dengan Mas Zani ya ?". Ungkapnya

"Iya, Mba".

"Oh ya. Mas tanda tangan dulu di sini ya, Mas. Nanti mas langsung pergi ke ruangan P-22 di ujung lorong sana". Ujarnya sembari menampilkan senyumnya.

"Oh, baik, Mba. Terima kasih, Mba".

Aku pun menuju ruangan yang Mba itu maksud dan memasuki ruangan tersebut. Wow... Ruangannya bersekat dan sangat luas. Ku edarkan pandanganku untuk menenukan Pak Samuel.

"Siap bertugas, Zani ?" Ujar pria berumur 34 tahun itu berdiri di belakang ku.

"Eh, siap, Pak. Maaf saya baru datang. Tadi macet di jalan".

"Tidak apa-apa. Silahkan masuk ke ruanganmu di pojok sana. Barulah kita nanti ke lab".

"Ruangan, Pak ?"

"Iya, ruanganmu. Di sana juga ada baju Hazard untukmu".

"Terima kasih, Pak".

Aku menuju ruanganku yang berada paling pojok dan ternyata sudah terpampang namaku di depan pintunya. Ruangan berukuran 5 × 5 m dengan meja dan kursi serta komputer berada di sana.

Aku ambil baju Hazard yang terletak di atas kursi ku. Dan bersiap menuju lab.

"Tugas kita nanti meneliti prilaku dan sifat dari Xilomial-17G ini. Apakah susunan DNA nya ? Dan kita harus bisa mendapatkan transkrip genetiknya agar kita bisa mengetahui resistensinya". Ujar Pak Samuel kepadaku di depan Laboratorium Bertekanan Rendah (LBR - 10).

"Tapi itu kita lakukan saat kondisi dorman (Fase Istirahat dari Suatu Mikroorganisme) kan, Pak ?"

"Tentu saja. Kita tidak ingin kejadian di Resident Evil jadi nyata kan ?". Ucapnya dengan tawa renyahnya.

"Oh, iya, Pak. Berarti riwayat Virus ini bagaimana, Pak ?"

"Saya pun kurang paham dengan ini. Dia pertama kali di temukan di suatu pemukiman kosong di daerah Prancis. Baru saja 4 hari virus itu berada di sini. Oleh karena itu saya mengajak kamu untuk berkolaborasi. Dengan kita mengetahui karakteristik dan transkrip DNA nya pasti kita bisa mengetahui titik lemahnya". Ucapnya panjang lebar mengenai asal muasal dari Virus ini. Aneh, kenapa virus ini bisa tiba-tiba muncul di pemukiman yang kosong ?

Setelah berbincang-bincang kamipun sampai di ruangan sterilisasi. Ternyata ada kurang lebih 14 orang yang telah menunggu kedatangan kami.

"Baiklah, semua sudah terkumpul. Silahkan menuju station masing-masing". Ujar Lelaki dengan pakaian Hazard tersebut kepada kami semua.

Could You Be Mine ? [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang