Hola, Amigos ! Har ini aku upload 3 Chapter ya. #StayAtHome juga harus ya ^_^
Semoga masih suka sama cerita ini ya.
Happy Reading :)☆☆☆
"Sore, Adik manis... Kamu semakin bikin Abang rindu saja". Ucapnya sembari mengendus-ngendus leherku.
"Bang... Ini tempat umum, Bang. Malu dilihat banyak orang". Ujarku sembari melepas pelukannya. Dia hanya tertawa melihat aksiku itu.
"Dik, nanti bisa kan kita makan dulu di jalan ?". Ujarnya.
"Boleh, Bang. Aku juga ada yang mau aku sampaikan ke Abang". Ujarku yang akan memberitahu kaitan Mas Daffa dengan Virus ini.
"Wah, Abang jadi gak sabar. Mau bicarakan apa ini ?". Ujarnya dengan tawa renyahnya.
"Ada deh... Nanti aku kasih tau". Ujarku meninggalkannya menuju mobilnya.
Kamipun sampai di tempat makan di daerah Blimbing, Malang. Kami memesan makanan masing-masing lalu menyantapnya. Tak ada percakapan selama kami makan.
Setelah makanan kami habis Bang Lee-pun memberanikan diri untuk membuka suara.
"Hal apa yang kami ingin bicarakan pada Abang, Dik ?". Tanyanya dengan penasaran.
"Bang, masa Mas Daffa punya kaitan dengan Virus yang aku teliti". Ucapku langsung pada pokok yang ingin aku sampaikan.
Abang Lee langsung terperancak kaget setelah mendengar perkataanku.
"Ka... kamu tahu darimana ?". Tanyanya gagap.
"Aku tadi mencari data tentang Xilomial 17-G terus aku nemuin tautan yang ngehubungin ke laporan khusus dan rahasia suatu tim dari lembaga tempat Abang kerja. Nih, aku bawa bukti cetak dari laporannya". Akupun memberikannya sebuah kertas yang berisikan laporan tadi.
Abang Lee memegang kertas itu dan membacanya. Dia terlihat kaget tapi suatu saat dia mencuri-curi pandang ke arahku.
"Berarti itu tandanya, semua yang ada di tim itu terlibat akan adanya Virus ini, Bang. Maka dari itu aku ingin bicara sama Mas Daffa mengenai ini. Tapi aku sudah muak bertemu dengannya..." Ucapku dengan raut wajahku yang berubah masam.
Abang Lee menghela nafas lalu berkata
"Loh... Kenapa ? Bukannya kamu waktu itu bilang 'Mas' sama dia ?". Ucapnya"Iya, Bang. Tapi dia yang udah buat tanganku be-....". Aku Keceplosan ! Aku pun menghentikan kata-kataku.
"Oh... Jadi, Adik bohong sama Abang ? Tanganmu itu akibat ulah si Bangsat itu ? Iya ?". Ucapnya dengan meninggikan nadanya.
"I... Iya, Bang. Ta-..."
"KURANG AJAR ! GAK AKAN ABANG BIARIN !". Abang Lee langsung naik pitam dan berusaha untuk menghajar Mas Daffa. Tapi aku langsung mencegahnya. Aku tidak ingin kedua pria ini terluka. Mereka sangat baik untukku.
Akhirnya Abang Lee pun menurut dan kembali duduk.
"Adik suka sama Daffa, 'kan ?". Ujarnya dengan tatapan kekecewaanya."Enggak, Bang. Aku... Aku cuma gak mau kalian berantem. Itu aja ! Gak semua masalah bisa diselesaikan dengan berantem. Percaya sama aku deh !". Ujarku.
Abang Lee hanya tersenyum.
"Tidak, Abang yakin kalau kamu itu cinta dengan si Daffa. Tatapanmu berbeda jika berbicara dengannya, Dik. Hati abang sakit, loh saat ini hehehe...". Ujarnya sembari melempar senyum getirnya.
"Sekarang jawab dengan jujur. Apa kamu cinta dengan Daffa, Dik ?". Ucapnya menanyakan hal itu sekali lagi.
Aku tak menyangkal ! Aku cinta dengannya. Tapi... Prilakunya, Sifat Dinginnya, serta Emosinya aku sangat membencinya !!! Lagipula dia kan straight. Mana mungkin !
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine ? [DONE]
FantasyPeringatan : Cerita ini mengandung unsur B×B, dominasi, dan agak sedikit sadis. Cerita tentang Hamzani Ramadhan yang jatuh cinta dengan teman satu kontrakannya. Namun, ternyata dia bukan orang biasa tetapi punya rahasia yang amat besar. Penasaran de...