Hola, Amigos ! Seneng banget bisa ketemu kalian lagi. Masih pada sehat kan ? #StayAtHome juga harus ya ^_^
Semoga masih suka sama cerita Zani dkk ya.
Happy Reading :)☆☆☆
Aku terbangun di suatu tempat yang entah dimana. Semua berwarna putih... dan nampak kosong.
Tunggu !
Aku melihat seorang pria dari kejauhan. Aku langkahkan kakiku menuju dirinya dan tak kusangka dia adalah ayahku !
Dia hanya memberikan senyuman dan memelukku dengan erat. Entah mengapa aku tidak bisa mengucap satu patah katapnun...
Aku hanya menangis... Rindu akan belaian kasih sayangnya. Namun, aku merasakan sesuatu yang dingin dan perlahan kelopak mataku terbuka dan menyambut sebuah kamar dengan ranjangnya.
Aku menyadari bahwa ini adalah kamar rumah sakit. Aku mendengar suara dengkuran halus dan ternyata ku melihat seseorang pria dengan rambut acak-acakan tertidur dengan tangan terlipat di sampingku.
"Abang Lee ?". Ujarku dengan sangat kebingungan. Mengapa dia berada di sini ?
Secara kebetulan Abang Lee bangun dan langsung memelukku. Hangat pelukannya...
"Kamu buat Abang khawatir saja, dik". Ujarnya.
"Hehehe... Maaf ya, Bang. Abang kok tahu aku di sini ?"
Diapun melepaskan pelukkannya dan nenghela napas.
"Abang dihubungi oleh salah satu staff dari Rumah Sakit. Kebetulan Abang juga nelpon kamu tadi. Mungkin pihak Rumah Sakit merasa bahwa Abang adalah salah satu dari keluarga kamu." Ujarnya.
"Kamu kenapa nangis, dik ?" Ujarnya sembari mengusap kedua pipiku dengan tangan besarnya.
"Enggak, Bang. Tadi pas aku masih tidur aku bermimpi ketemu ayahku".
"Oh iya ? Pasti kamu kangen rumah ya ?"
"Iya sih, Bang. Tapi kalaupun aku pulang Ayah gak bakal ada sih..."
"Loh kenapa ? Ayahmu kerja di luar negeri ?"
Aku menggelengkan kepalaku.
"Ayahku sudah meninggal sejak aku kecil, Bang. Makanya kita gak bisa ketemu lagi". Ujarku sembari melempar senyumku padanya.
Tanpa komando, Abang Lee kembali memelukku dengan erat.
"Maafin Abang ya, Dik. Abang gak tahu soal itu".
"Gak papa, Bang. Aku bahkan tidak tahu alasan ayah meninggal kenapa. Mamah selalu menutup-nutupinya."
"Sudah-sudah. Ibumu tahu yang terbaik. Sekarangkan kamu punya Abang. Hahaha..."
"Iya, Bang. Makasih ya Bang". Ujarku sembari melepaskan pelukannya.
"Kamu kok bisa sampai patah sebegitu parahnya kenapa ?"
Abang lee menunjuk pergelangan tanganku yang sedang di-gips.Tak mungkinkan aku memberi tahu sebenarnya. Kalau Iya nanti Abang Lee pasti bakalan meradang lagi. Dan pastinya akan berurusan dengan monster itu lagi. Huh ! Terpaksa aku berbohong.
"Tadi aku jatuh dari tangga, Bang. Tapi mendaratnya pake tangan kiriku ini. Abisnya aku kaget dan gak bisa berpikir jernih lagi. Hehehe...". Ucapku padanya. Abang Lee hanya menyerengitkan dahinya.
"Kamu tidak bohong kan ?". Ucapnya menyelidik
"Enggak, Bang. Beneran deh."
"Ya sudah. Lain kali hati-hati. Kalau perlu kamu telpon Abang saja biar Abang gendong nantinya hehehe..." Jawabnya dengan lawakkan recehnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine ? [DONE]
FantasyPeringatan : Cerita ini mengandung unsur B×B, dominasi, dan agak sedikit sadis. Cerita tentang Hamzani Ramadhan yang jatuh cinta dengan teman satu kontrakannya. Namun, ternyata dia bukan orang biasa tetapi punya rahasia yang amat besar. Penasaran de...