Tercyduk

1.5K 105 0
                                    

Hola, Amigos...
Ketemu lagi sama Jejen :)
Tetap #StayAtHome dan selalu rajin cuci tangan ya...

Semoga kalian masih suka dengan cerita gak jelas ini ya :)
Happy Reading, Amigos...

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

*Sudut Pandang Bang Lee*

(Kilas Balik)

Aku berdiri di depan pintu masuk Toilet di kampus Zani bersekolah. Hari ini aku diminta untuk menjaga Zani karena Daffa sedang ada rapat yang penting dengan dewan keamanan di dunia. Sebenarnya aku masih capek karena kemarin aku baru saja datang dari Beijing. Bukan untuk liburan, aku ke sana karena pihak keamanan negara tiongkok hendak melakukan kerja sama. Oleh karena itu, perusahaan mengirimku sebagai utusan administratif.

Lantas, kenapa aku menerima tawaran itu ? Ada dua faktor mengapa aku melakukannya. Pertama, karena Daffa adalah sahabatku. Aku tidak ingin mengecewakannya dan membuatnya menjauh lagi denganku. Sudah cukup lama aku hidup sendiri, aku tidak ingin mengulanginya.

Kedua, karena Zani. Jujur, sebenarnya aku suka dengan pria manis itu tapi cintanya yang terlalu besar terhadap Daffa membuat cintaku sama sekali tak terlihat olehnya. Tapi, aku telah mengiklaskannya. Toh aku bahagia karena berkat Zani yang dekat dengan Daffa, sifat dia kembali seperti Daffa yang aku kenal dahulu. Lagipula Zani adalah jodoh yang tepat untuk Daffa. Apapun agar sahabat baikku bahagia.

"Semoga mereka bahagia deh...". Ujarku.

Ngomong-ngomong, ini udah hampir 30 menit Zani berada di kamar mandi. Kok dia belum keluar juga ya ?

"Mungkin dia sembelit...". Ya, mungkin saja dia kekurangan serat saat makan.

"Eh, bentar dulu...". Aku berpikir... Sudah lama Zani tinggal dengan Daffa, mana mungkin Ia kekurangan gizi ? Apalagi Daffa pola hidupnya sangat sehat. Agak gak mungkin sih...

"Dik... Sudah belum ?". Karena merasa tidak enak, akupun masuk ke dalam kamar mandi itu yang berisi bilik-bilik toilet. Aku lihat bagian bawah dari pintu yang tertutup itu. Aku melihat sepasang kaki yang sedang nangkring di toilet.

"Oh... Masih ada kok. Mungkin dia benar-benar sembelit.". Batinku. Aku kembali berdiri namun sekarang aku bertempat di samping mesin pengering tangan dengan melipat kedua tanganku.

.



Drrrtttt... Drrrrtttt... Drrrttt...

.


"Eh ...". Aku merasakan sesuatu bergetar di saku celanaku. Oh ternyata ponselku. Aku kira ada hantu yang menggerayangi tubuhku. Hahaha...

"No number ?". Sepertinya penelpon itu memanfaatkan fitur menyembunyikan ID Nomor pada panggilannya.

"Halo, siapa ini ?". Tukasku pada lawan bicaraku di ponsel.

"Selamat siang, Pak Lee. Pemgawas 3 hendak melakukan laporan.". Oh, dia ternyata salah satu personil pengawas yang dikerahkan Daffa untuk mengawasi Zani di seluruh kota Malang. Katanya ada 10 Tim Pengawas. Semenjak kejadian dia hampir kehilangan Zani, dia semakin protektif terhadap Zani. Bahkan sampai seperti ini.

"Ya. Saya terima laporannya. Ada hal apa ?". Harusnya dia melapor ke Daffa tapi karena Daffa sedang tidak bisa diganggu, maka Daffa mengutus seluruh pasukannya agar memberikan laporannya padaku. Namun, seharusnya ada hal yang sangat penting untuk disampaikan. Hal apa ya kira-kira ?

Could You Be Mine ? [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang