Aksi

1.1K 76 4
                                    

Hola, Amigos...
Ketemu lagi dengan Jejen :)
Tetap #StayAtHome dan selalu cuci tangan ya :)

Semoga kalian masih suka dengan cerita Jejen yang gak jelas ini :)
Happy Reading, Amigos...

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

*Sudut Pandang Mas Daffa*

Sudah sekitar satu jam konferensi ini berjalan namun, Lee tidak kunjung kembali. Para tamu di sini padahal sedang membicarakan hal yang penting, tapi aku tidak menghiraukannya sama sekali. Hanya satu fokus pikiranku sekarang, ada apa dengan Zani dan Lee ? Mengapa Lee belum kembali ke sini ?

Perasaanku sudah gelisah sedari tadi. Menggerakkan telapak kakiku agar kegelisahanku teranulir. Tapi tetap saja, Zani adalah kekasihku sedangkan Lee adalah sahabatku.

"Apa aku keluar sebentar ya ?". Tanyaku. Sumpah, aku sangat tidak enak jika terlihat keluar dari ruangan ini oleh Jendral Alley.

Kembali aku mengurungkan niatku untuk keluar dari ruangan ini. Aku mungkin kuat tapi aku sangat menghormati Jendral Alley.

"Ya Tuhan, tolong jaga mereka. Semoga mereka kembali ke sini.". Batinku berdoa agar mereka kembali ke sini.

****************

*Sudut Pandang Zani*

.

"Aduh... Gimana dong, Bang...". Ucapku dengan nada panik.

"Tenang, Dik. Abang dobrak pintu ini ya. Kamu mundur.". Akupun mundur dan Abang Lee langsung mengambil ancang-ancang untuk membobol pintu kayu ini.

BUGGGGHHHH...

Tidak berhasil dong, Pemirsa. Abang Lee-pun mundur. Seperti dia agak kesakitan.

"Sakit ya, Bang ?". Tanyaku saat dia memegang lengan yang digunakan untuk mendobrak pintu itu.

"Eng... Enggak, Dik. Sayang gak ada Daffa. Pasti dia bisa ngancurin ini.". Ujarnya. Bang Lee memang kuat, tapi kalah kuat sama mas Daffa yang tenaganya udah kaya buldozer dan itu badan otot semua. Mana keras lagi kaya beton.

"Loh ? Abang sejak kapan pake Apple Watch ?". Aku melihat pergelangan tangan Bang Lee yang ternyata memakai jam tangan pintar merk Apple.

"Oh ini. Baru tiga hari yang lalu abang beli. Bagus gak ?". Jawabnya dengan senyuman. Tiba-tiba kembali ideku muncul.

"Bang ! Abang hubungin Apple Watch ke iPhone abang gak ?". Tanyaku. Dia mengangguk.

"YESSSS ! Sini tangan abang.".

"Adududuh... Pelan-pelan, Dik. Agak sakit tahu...". Aku tertawa. Lalu aku menyentuh layar jam itu. Apple Watch kalau terhubung dengan aplikasi Watch di iPhone dapat menampilkan segala notifikasi di iPhone kita. Bahkan kita bisa berkirim pesan via Whatsapp atau bahkan sampai telepon ke nomor yang lain.

"Kamu mau ngapain, Dik ?". Tanya Abang Lee.

"Aku mau ngirim pesan ke Hp mas Daffa.". Jawabku.

Me
Mas Daffa, ini aku Zani.
Tolong evakuasi seluruh peserta konferensi ke luar gedung.

Me
Siti dan orang jahat lainnya mau ngelepasin Virus itu di Aula, Mas.
Cepat dan Jangan sampai Siti tahu.
Evakuasi secara diam-diam saja.

Could You Be Mine ? [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang