EPILOG

3.4K 114 19
                                    

Hola, Amigos...
Ketemu lagi dengan Jejen :)
Tetap #StayAtHome dan selalu cuci tangan ya :)

Semoga kalian masih suka dengan cerita Jejen yang gak jelas ini :)
Happy Reading, Amigos...

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

*Sudut Pandang Abang Lee*

Malam hari di kota pesisir pantai ini, aku tengah membeli Sundae Ice Cream di sebuah gerai es krim terdekat. Aku memesan dua rasa, yaitu rasa kacang pistachio dan hazzelnut chocolate.

"Here You Go (Ini dia).". Pria itu memberikan es krim pesananku itu dan aku memberikannya US $8 untuk dua es krim ini.

"Thank you". Aku membawa dua es krim itu ke long bench yang ada di sekitar pantai ini.

"Ini pesanannya, Tuan...". Ledekku sambil memberikan es krim rasa coklat dengan kacang hazzel itu.

"Makasih, Panggeranku.". Ucap dia dengan senyuman manisnya.

Aku menyusul duduk di samping pria manisku ini. Pria yang telah menjadi pacarku selama seminggu ini.

"Indah banget ya pantai Venice... Banyak lampu-lampu gitu.". Ucapnya. Memang benar, banyak sekali lampu di Venice ini. Salah satu pantai terkenal yang ada di California.

"Iya dong. Pandai kan aku pilih lokasi...". Ujarku. Dia menyenderkan kepalanya di lenganku. Otomatis gerak refleksku adalah merangkulnya dan mengelus punggungnya.

"Sayang...". Panggilnya.

"Iya, Sayang. Ada apa ?". Jawabku.
"Hmm... Gak jadi deh...". Lah ? Dia kenapa ?

"Loh... Kenapa, Sayang ? Kamu mau ngomong apa ?". Tanyaku langsung menghadap ke arahnya.

"Aku sebenernya iri loh sama Zani dan Daffa...". Ucapnya dengan wajah yang berbeda.

"Kenapa memangnya ?". Tanyaku.

"Ya mereka sudah resmi jadi pasangan. Aku cuma iri dibagian situ aja kok...". Oh... Ternyata dia ingin itu juga.

"Kamu mau aku halalin sekarang juga ?". Tanyaku dengan memegang tangannya.

"Eh ? Enggak, Sayang. Kita kan belum saling mengenal.". Ujarnya.

"Yang... Aku siap kapanpun yang kamu mau. Kamu mau minta sekarang pun aku jabanin.". Ujarku. Aku mengenggam kedua tangannya lalu mengecup punggung tangannya.

"Sayang, aku serius sama kamu. Aku sayang dan cinta sama kamu.". Ujarku menimpali perkataanku tadi.

"Iya... Aku juga serius dan sayang sama kamu.". Ucapnya.

"Sayang... Kok kamu makan es krimnya berantakan sih... Gemes deh hahaha...". Aku melihat di sekitar bibirnya terdapat noda es krim yang cukup tebal di sana.

Saat dia hendak membersihkan dengan tangannya, aku menghalangi tangannya untuk melakukan itu.

"Biar aku aja yang bersihin...". Ucapku. Aku bukannya menggunakan sapu tangan ataupun tanganku tapi aku memajukan kepalaku sampai jarak antara wajah kami benar-benar sempit.

Aku menjilat noda es krim di sekitar bibirnya itu. Faris terkesiap dengan perlakuanku ini tapi aku memegang tangannya agar tetap tenang. Lidahku mulai bergerilya dengan bibirnya dan masuk ke dalam mulutnya dengan mudah.

"Hhhmmmm...". Aku rasa dia mulai menikmati ciuman ini. Bibir kami saling beradu sampai air liur kami bocor keluar. Tanganku yang satunya menarik tengkuknya dan bibir kami tambah ganas berperang di sana. Sementara lidahku sedang beradu dengan lidahnya.

Could You Be Mine ? [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang