Chapter 8 °Isak

2.4K 219 20
                                    

Vote kalian sangat berarti!

***

Aksa terdududk di kursinya dengan dagu yang ia apit di antara ibu jari dan jari telunjuknya. Amarahnya sampai saat ini belum mereda, padahal sudah Ayris katakan bahwa bukan dialah yang menyabotase foto itu. Namun mengapa ada yang masih mengganjal di hati cowok itu?

Lo siapanya Ayris emang?

Apa lo cemburu gue deket sama Kak Gio? Apa sumpah gue waktu di kantin itu udah manjur?

Sial. Mengapa perkataan Ayrish dan Sergio terus menghantuinya. Apa inikah alasan sebenarnya amarah Aksa berada di titik tertingginya? Apa dia cemburu?

Meja menjadi pelampiasan Aksa, ya cowok berahang keras itu menggebrak mejanya sehingga tercipta suara yang menggelegar di kelas XI IPA 1. Seluruh penghuni di sana pun dibuat terkejut, mereka semua menoleh ke arah Aksa namun tak berani berkata. Bersamaan dengan itu, Kenzo datang mengotar-atir Green tea yang cowok itu beli di kantin barusan.

"Kebiasaan lo deh, Sa! Main ninggalin gue gitu aja," rajuk Kenzo seraya menyeruput minumannya.

"Lo ngapain, sih, narik siapa itu namanya-oh Ayris... tiba-tiba? Lo ngapain dia?" tanya Kenzo dengan seribu satu rasa penasaran.

Namun, tak ada respon yang diberikan Aksa. Menjengkelkan memang ketika berbicara dengan Aksa, serasa berbicara dengan tembok.

"LAKSANA BUKIT ARSENNIO JAWAB PERTANYAAN GUE ATAU GUE SENTIL GINJAL LO!" Suara Kenzo menggema di kelas XI IPA 1 .

"Anjing!" Aksa menutup satu telinganya menggunakan jari telunjuknya. "Bisa diem nggak, sih, lo? "

"Makanya jawab pertanyaan gue dulu, baru gue diem."

Aksa menghela napasnya, bagaimana bisa ia mempunyai teman segesrek Kenzo?

"Gue ngomongin tentang foto itu sama Ayris."

"Terus?"

"Gue bilang kalau dia yang sengaja motoin kita berdua."

"What the fuck! Gimana bisa lo nuduh Ayris pelakunya? Jelas-jelas Ayris ada di dalam foto itu!"

"Bisa jadi kan dia nyuruh orang lain," jawab Aksa cuek.

"Coba lo pikirin baik-baik, deh. Dengan adanya foto-foto lo sama dia tersebar di seantero sekolah, justru di sini Ayris yang akan kena imbasnya. Lo tau sendiri kan, fans-fans alay lo kaya apa, dia nggak akan ngizinin lo deket sama satupun cewek. Terlebih dengan adik kelas yang notabennya bukan anak hits," tutur Kenzo sebijak mungkin. "So, nggak mungkin lah Ayris sengaja ngelakuin itu."

Aksa terdiam sejenak, benar juga yang dikatakan oleh Kenzo. "Tumben otak lo bener."

"Selama ini emang nggak bener?"

Aksa mengangguk yang membuat Kenzo ber-api-api.

"Untung lo ganteng," desis Kenzo sambil menahan emosinya.

"Menurut lo siapa pelakunya?" tanya Aksa.

"Kalau menurut gue, sih, salah satu di antara fans-fans fanatik lo itu. Itu orang sengaja ngelakuin itu biar Ayris dibenci di sekolah."

"Shit! Siapapun pelakunya, akan gue kasih pelajaran. "

"Pelajaran kimia?" tanya Kenzo dengan nada jenakanya.

"Nggak lucu."

***

Sementara di kelas X IPA 5, Ayris juga sedang dilanda amarah. Terlebih saat sekarang ini, gadis dengan satu ikat rambut di kepalanya itu disambut dengan tatapan-tatapan yang menyorotnya tidak suka.

ISAK (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang