Vote kalian sangat berarti!
***
Dikatakan nekat? Ya begitulah seorang Laksana Bukit Arsennio. Si Dingin berparas tampan itu merupakan orang yang tak suka berbasa-basi, tak mau ambil pusing, dan praktis. Jika ada sesuatu yang ia suka, maka secepatnya ia harus mendapatkannya. Seperti yang dilakukannya sekarang ini—mengutarakan perasaannya pada Ayris tanpa kata romantis.
Mungkin caranya memang tidak romantis, tetapi percayalah ketulusuan hatinya perfeksionis. Aksa tulus mencintai Ayris. Karakter yang dimiliki gadis itu mampu memporak perandakan sisi sensitifnya. Periang, ceroboh, kekanak-kanakkan, Ayris unik di bidang itu.
“So, will you be my girlfriend?” Sulit baginya untuk melontarkan pertanyaan itu. Aksa harus melawan kegugupan dan perasaan khawatir jika ditolak. Terlebih, ini kali pertamanya cowok itu menembak seorang wanita. Jadi, tak heran kan jika Kenzo menertawakannya kala mengetahui bahwa Aksa jatuh cinta?
“Gu—gue ... mau,” ungkap Ayris dengan pipi bersemu.
Balasan yang diberikan oleh gadis berkucir satu ke belakang itu mampu membuat suasana kantin gaduh. Terutama bagi kalangan kaum hawa yang memekik tidak terima.
Pliss stok cogan menipis
Yah ... most wanted sekolah kita udah nggak melajang lagi
Pupus sudah harapan gue
Harusnya gue yang ditembak romantis gituuu
Parah parahhh mau nangis huaaa emakkkk
Dan masih banyak lagi.
Lain halnya dengan Aksa, cowok itu berbinar mendengar jawaban dari Sang Dara. Ia pikir Ayris tak menyukainya—mengingat setiap kali bertemu dengan gadis itu, Ayris selalu mengajaknya berperang. Benar kata orang, takdir memang tidak bisa berubah, tapi hati bisa terbolak-balik mengikuti alur takdir.
Spontan, Aksa pun bangkit dan memeluk tubuh mungil Ayris seraya berbisik, “Makasih. I love you.”
Melihat adegan yang super romantis itu, membuat fans-fans alay Aksa kembali uring-uringan. Banyak dari mereka yang menggigiti jemarinya seraya bergumam,
Melting gue anjengg
Pengen dipeluk jugaaa
Huaaa pengen jadi ayrisss
Ga kuattt
Helpppp
Di dalam balutan dada kekar itu, Ayris berkata, “Lepasin, Kak! Ini tempat umum.”
“Bodo amat. Biar semesta tau, kalau sekarang lo itu milik gue,” balas Aksa yang membuat Ayris kembali tersipu malu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ISAK (Completed)
Teen Fiction-Belum direvisi Ketika kita dipertemukan kembali oleh takdir.