BAGIAN 51📌

972 101 23
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Mereka lepas dalam pelukan yang menghangatkan, baik itu raga atau pun jiwa. Vano senang saat ada di pelukan Garlien begitu pun sebaliknya.

"GAR!!!—" teriak Mesa tak jadi saat melihat adegan ala drama korea.

Garlien dan Vano yang mendengar suara Mesa langsung menghentikan pelukannya. Garlien merasa agak gugup sedangkan Vano biasa saja.

Dengan rasa kepo yang tak tertahan Rivan bersiap melihat apa yang terjadi, namun itu tak jadi saat Mesa menutup matanya.

"ADEGAN DEWASA TUTUP MATA!"

Rivan membuka sedikit jari Mesa yang ada di matanya. Dan Mesa menyadari hal itu. "Lu gila? tutup mata masih ngintip gitu," protes Mesa pada Rivan.

"Gue penasaran."

Mesa melihat Garlien dan Vano yang sudah tidak berpelukan. Kemudian Vano membantu Garlien menuju ranjangnya dan tidak memperdulikan ulah Mesa tadi.

Sebenarnya awalnya Garlien agak khawatir, namun saat melihat Vano biasa-biasa saja membuat dia juga melakukan hal yang serupa.

Lagi pula Garlien sangat paham jika Mesa dan Rivan ada di satu tempat maka adu omongnya tak akan selesai sebelum ada yang melerainya.

"Dasar jones!" kata Rivan tegas.

"Nggak ngaca!" kata Mesa tak kalah tegas.

"Kacanya iri liat kegantengan gue!" ujar Rivan sambil memegang kerah bajunya supaya terlihat cool. Padahal cool tidak melekat pada jati dirinya.

Mesa bergidik ngeri. "Muntah gue!" katanya dengan nada mengejek.

"Jorok!"

"Itu perumpamaan o'on!" kata Mesa gemas dengan Rivan yang terlewat bodoh.

Robin akhirnya menengahinya, dia bosan melihat kelakuan mereka yang tak ada habisnya. Selalu saja berantem, bahkan sebelum sampai di rumah sakit mereka berantem.

Ntah itu Mesa yang memulai duluan atau pun Rivan. Setiap perjalanan Robin hanya menjadi kambing congek, mereka benar-benar menganggap tak ada Robin di sana. Seolah-olah bumi dan seisinya adalah miliknya yang lain ngungsi.

"Udah deh kalian dari tadi berantem mulu!" kata Robin kemudian masuk ke dalam menghampiri Garlien yang sudah ada di ranjang rumah sakit.

Tak lama Rivan dan Mesa mengikuti Robin dengan wajah yang sama-sama angkuh seolah mereka sedang berdekatan dengan musuh bebuyutannya.

"Cie yang udah baikkan," kata Mesa saat berada di samping Garlien.

"Cie yang udah berduaan," kata Rivan saat berada di samping Robin.

"Cie bakal buat kita iri," kata Robin mengikuti ucapan Mesa dan Rivan. Sebenarnya itu di lakukan supaya dia tak merasa canggung.

Namun berbeda dengan Rivan dan Mesa yang merasa aneh dengan ucapan Robin. Mesa menghadap ke arah Rivan, begitu pun sebaliknya, Rivan menghadap ke arah Mesa. "Kita? lu aja sono!" umpat Rivan dan Mesa berbarengan menghadap ke arah Robin.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang