Bab 40 Datuk Bidam Batuah

153 12 0
                                    

"Dan siapa pria tua yang dapat melihatku itu? Hawa dingin seperti merayap perlahan-lahan ke seluruh tubuh saat melihatnya," tanya Aika.

"Entahlah, jika ia berhasil menggunakan ilmu hitam untuk menjadi cindaku, mungkin yang kamu lihat adalah Datuk Bidam Batuah," ungkap Kalif sambil mengerutkan keningnya.

"Apa? Cindaku?" potong  Aika.

"Cindaku hanya cerita karangan untuk menakuti anak kecil!" Arul membantah Kalif dengan cepat.

"Kebetulan, aku sudah  pernah melihat  cindaku ," balas Kalif  yang membuat Arul ternganga.

"Seperti apa rupanya?"  tanya Arul antusias.

"Mereka manusia juga, namun matanya dapat berubah persis seperti mata harimau. Guruku malahan pernah bertarung langsung dengan cindaku. Menurut beliau,  seorang cindaku memiliki kekuatan, penglihatan, pendengaran dan penciuman yang sangat tajam seperti harimau. Jadi cindaku adalah manusia setengah harimau."

"Tidak...tidak! Aku masih belum percaya adanya  cindaku!"  Arul berkomentar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.  Logika keilmuannya masih menolak keberadaan cindaku.

Aika  menelan ludahnya  mendengar cerita Kalif. Ia tak tahu harus berkomentar apa.

"Mungkin mereka adalah manusia yang menderita kelainan genetika!" tambah Arul tiba-tiba, yang membuat Aika terkejut.

"Mmmhh mungkin saja teorimu itu benar..." tanggap Aika.

"Dan siapa itu, Datuk Bidam Batuah?" sela Aika.

"Ratusan tahun yang lalu memang  satu keluarga yang mempunyai kemampuan mengerti bahasa harimau." Kalif menerangkan.

"Tepatnya,  keluarga yang  dipimpin oleh Datuk Hamdi Zawher. Keluarga itu bukan keluarga yang  kaya dan berkuasa, tapi sangat dihormati. Dan kamu adalah keturunan dari datuk itu."

"Hah! Kamu yakin?"

"Kalau kamu tidak percaya, tanya saja kepada Bu Husnar," balas Kalif berusaha meyakinkan gadis itu.

"Keluarga lain  yang  dipimpin oleh Datuk Bidam Batuah terjerumus pada lembah hitam.  Ia penuh ambisi dan iri dengan reputasi Datuk Hamdi Jawher. Pada awalnya Datuk Bidam Batuah tidak menyadari ilmu yang dipelajarinya adalah ilmu hitam. Namun lama kelamaan ia mulai jarang terlihat di mesjid. Kata penduduk  desa, ia lebih banyak berkunjung ke Gunung Marapi untuk bertapa. Ilmu yang dimiliki Datuk Bidam Batuah semenjak itu berkembang pesat. Kekayaannya pun bertambah. Penduduk kembali memuji dan menyanjungnya. Ia pun terlena dengan kemampuan dan kedudukannya itu. Karena tak mampu menahan godaan dunia ia tertelan dalam lingkaran setan, yang ia sendiri tidak kuasa menolaknya. Puncak kemampuan Datuk Bidam Batuah adalah dapat berubah menjadi cindaku. Tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa sang datuk bisa berubah wujud menjadi setengah harimau. Ada kabar yang mengatakan, kalau kemampuan itu  merupakan  kutukan Tuhan . Tetapi  ada  juga yang mengatakan kalau Datuk Bidam Batuah memang sengaja meminta  kepada yang gaib."

Aika  terpana mendengar penjelasan Kalif.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Arul.

"Itu rahasia perguruan silatku yang diberitahukan secara lisan. Perguruan juga menyimpan manuskrip kuno yang mencatatnya."

Badan yang letih membuat Aika   tidak mampu berkata-kata lagi, akhirnya mereka   beranjak dari Mesjid, pulang ke rumah. Arul pun kembali ke rumahnya. Sebelum Arul pulang, Kalif  meminta Arul untuk merahasiakan rapat-rapat hal ini kepada siapapun termasuk kedua orang tuanya.

Semburat sinar senja jingga dan merah jambu oranye mengiringi perjalanan mereka pulang. Dalam perjalanan , Aika  dan Kalif  lebih banyak diam. Mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing-masing  memikirkan kejadian-kejadian yang telah dialami.

THE KING'S CALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang