Bab 13 Dua Pasang Mata

211 19 0
                                    


Tidak jauh dari mobil, di bawah bayangan gelap pepohonan tinggi terlihat dua sosok pria. Yang satu jangkung, kurus dan berjanggut, yang satu lagi lebih pendek dan agak gemuk dengan gigi depan yang mencuat. Keduanya tidak memakai baju, hanya celana sebatas betis. Keduanya menyandang busur beserta anak panah di punggungnya.

"Ssstttt....gadis itu sudah bangun," ujar pria yang lebih jangkung.

"Ramuan obatmu sungguh manjur, padahal kepala gadis itu terbentur dengan keras," balas pria yang lebih pendek.

"Itu ramuan luka biasa, kebetulan aku membawanya," sahut Bayan.

"Gadis itu sungguh beruntung, kalau kita terlambat sedikit saja..." tambah pria itu.

"Talang, lebih baik kamu jangan membayangkan sesuatu yang jelek." Bayan mengingatkan.

"Tapi kamu yakin itu Sosa?" lanjutnya lagi.

"Ya, jika bukan Sosa, gadis itu mungkin sudah tidak bernyawa. Ia pasti mempunyai keistimewaan yang membuat Sosa keluar dari persembunyiannya untuk mencarinya" balas bayan sungguh-sungguh.

Tapi Talang tampak belum percaya .

"Kau lihat kan gadis itu sama sekali tidak disentuh," sambung pria jangkung itu lagi untuk meyakinkan temannya.

"Aku ragu, gadis itu punya keistimewaan yang selama ini kita cari, mungkin hanya kebetulan belaka," sergah pria yang lebih pendek sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Bertemu Sosa bukan hal yang kebetulan!" bantah pria jangkung itu tidak setuju.

"Kau lihat sendiri Sosa memang mendatanginya dari arah depan, ia tidak mengincar anak itu dari belakang sebagai mangsa. Dan Sosa mengeluarkan suara persahabatan bukan permusuhan!"

"Kita harus laporkan hal ini pada Mio, gadis yang kita cari sudah datang," lanjut si pria jangkung. Kedua pria itu beranjak pergi dari tempat persembunyiannya.

THE KING'S CALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang