4. Confused

57K 2.3K 9
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca!!

Happy reading~

Author POV

Frustasi!

Satu kata yang mewakili keadaan Lea saat ini, kehidupan nya yang semula tenang dan damai. Seketika berantakan karena ulah CEO brengseknya.

Lea sungguh bingung, apakah menerima Devano adalah keputusan yang tepat? sedangkan ia saja baru bertemu Devano. Dan sama sekali belum mengenalnya.

Sebisa mungkin Lea mencoba menenangkan dirinya. Dan mencari cara untuk terbebas dari Devano,  walaupun ia tahu itu bukanlah hal yang mudah.

Dan hasilnya nihil, Lea rasa itu cuma-cuma. Toh pada akhirnya ia takkan bisa pergi.

Lea pun segera bergegas untuk kembali ke ruangan nya. Walau bagaimanapun ia masih punya tanggung jawab untuk pekerjaannya.

Sesampainya disana,ia tak banyak bicara dan langsung menuju ke meja kerjanya untuk mengerjakan semua pekerjaan yang bisa dilakukannya. Ia berharap dengan begitu fikirannya bisa sedikit teralihkan.

Bel istirahat pun berbunyi,

Namun Lea sama sekali tidak berniat meninggalkan meja kerjanya. Bahkan ia tak berselera untuk makan.

Lea sudah mencoba untuk fokus, tapi ia juga tidak bisa bohong. Fikirannya memang benar-benar kacau.

" Le udah istirahat nih, gimana kalo kita ke kantin buat makan siang? " Ajak Nina.

" Ehmm lo duluan aja ya, gue lagi ga pengen ke kantin "

"Eh serius, emang Lo ga laper Lea?"

Lea hanya menggelengkan kepalanya

"Oh yaudah deh, kalo gitu gue duluan ya"

Lea pun mengangguk dan tersenyum

Tiba-tiba ada notifikasi masuk ke Handphone nya

" Kenapa belum makan siang? Nanti kau sakit! "  isi pesan tersebut

"Cih,dari mana dia tahu. Dasar penguntit" Ucap Lea.

Lea memilih mengabaikan pesan tersebut.

Dan notifikasi kembali masuk

" Mengabaikan ku huh? Aku tak suka diabaikan! Sebentar lagi makanan mu sampai. Habiskan dan aku tidak menerima penolakan! "

Dengan malas Lea pun menjawab

"Aku sedang tidak ingin makan, ambillah kembali makanannya!"

"Baik, jadi bersiaplah menerima hukuman dariku"

"Ancaman ancaman ancaman,apa tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain mengancam". Keluh Lea

Dengan kesal ia membalas

" Terserah, lakukan apa pun mau mu. Aku tak peduli! ".

"Jangan menantang ku Baby, karena kau aka menyesal"

" Fine! Aku makan "

Lea tak ingin memperpanjang masalah,dan memilih untuk menurutinya.

Tok tok tok

Tak lama kemudian makanan dari Devano pun datang. Dan mau tak mau Lea pun memakannya.

"Good girl, pulang nanti kau denganku" Pesan dari Devano Kembali masuk.

Lea sudah sangat jengah dengan Devano.

"Tidak! aku akan pulang sendiri. Kumohon beri aku waktu untuk menerima semua ini.

Biarkan aku memikirkannya, Ini terlalu cepat. Aku tidak ingin mendapat ucapan jelek dari karyawan lain.

Kau tau kan kau itu CEO baru disini, bahkan kau pun belum memperkenalkan diri mu Secara resmi kepada karyawan disini.

Apa jadinya jika mereka tau secepat itu aku menjadi kekasihmu" Jelas Lea panjang lebar.

"Baiklah, kali ini aku bisa terima alasan mu. Tapi lain kali aku tidak menerima penolakan!"

Setelah membacanya, Lea tak berniat untuk membalas nya.

Waktu istirahat telah usai,

Semua karyawan telah berkumpul di ruang meeting untuk melakukan sambutan untuk CEO baru mereka.

Dengan terpaksa Lea ikut menghadiri penyambutan tersebut, ia bahkan memilih tempat di belakang agar tidak melihat secara langsung Devano.

Jujur ia malas,

"Baik kita langsung saja mulai acara sambutan nya ......"

Acara sambutan pun dimulai,

Sang CEO memasuki ruangan, dan Seketika semua tatapan terfokus hanya padanya.

Semua orang terkesima karena sang CEO yang terlihat masih sangat muda dan sangat tampan bak dewa Yunani.

Bahkan tak sedikit para Karyawan wanita yang langsung berbisik dan dengan terus terang menatap nya dengan tatapan takjub akan CEO tersebut.

Sontak Lea yang menyaksikan hal tersebut hanya menunjukkan muka masam nya.

"Cih, tak tau saja jika ia adalah iblis berwujud bak malaikat. Terlihat sempurna memang tapi siapa sangka dia adalah seorang psikopat gila" Geram Lea dalam hati.

" Le coba Lo liat deh.. Yaampun ko bisa ya ada dewa Yunani di tempat kerja kita, kalo gue jadi pacarnya. Gue rela deh ngangkang tiap hari demi dia " Celeneh Nina.

Lea membulatkan matanya

" Gila Lo ya, otak Lo ngeres banget Na. Mending Lo sapuin sana, menurut gue dia biasa aja. Belum tentu yang terlihat sempurna itu baik. Sifat orang gaada yang tau kan" Cela Lea.

"Yee ko Lo bilang gitu si, dia kan emang ganteng. Tapi tar dulu deh,Lo bilang gitu seolah-olah Lo itu emang udah tau sifat dia gimana" curiga Nina

"Eh eh ngga ko, gue kan cuma nebak D
doang. Emang bener kan kalo hati orang gaada yang tau" kalap Lea

"Hmm yaudah iya iya, terserah Lo deh Le"

Sambutan pun selesai, semua bersiap untuk kemali ke pekerjaan nya masing-masing.

Saat hendak pergi, Tiba-tiba ada yang menarik lengan Lea dan membawanya ke salah satu ruangan kosong.

Sontak Lea kaget.

" Loh Pa Devano, ada apa ini pa? Kenapa saya dibawa kesini? ". Ucap Lea dengan formal

" Just Devano, tanpa embel-embel bapak. Aku ini pacar kamu ingat. " Ucap Devano

" Tapi ini kantor, tidak etis jika aku bicara begitu. Memang nya ada apa? "

"Aku hanya merindukan mu" tiba-tiba Devano memeluk Lea.

Lea memutar bola matanya

" Please Dev,ini kantor. Kamu harus profesional! "

" Semua yang ada disini itu milikku, termasuk kamu. So aku bisa melakukan apapun yang aku mau tanpa izin dari siapapun, mengerti?"

" Ya mungkin gedung ini milikmu. Tapi apa Kamu tidak tau waktu? Kau pikir aku ini bonekamu? Disini aku bekerja! Bukan untuk memuaskan mu! " Ucap Lea mendadak Sendu, Lea merasa sebagai wanita tidak ada harga dirinya.

" Aku tidak pernah berkata begitu, itu hanya spekulasi mu " ucap Devano singkat.

" Sikap dan ucapan mu itu bertolak belakang Dev, Sudah menyingkirlah dari hadapan ku! Dan biarkan aku kembali bekerja ". Lea lalu menghempaskan tangan Devano, dan berlari keluar ruangan itu.

" Gadis yang pembangkang yang manis, tidak salah aku memilihnya ". Ucap Devano dengan senyum smirk nya.






Tbc~

See u in the next chapter 👋 👋

CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang