38. Queen or Bitch?

23.4K 837 11
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca!!!

Happy Reading~

Author POV

Los Angeles, California

Marianne menghela nafas berat setelah mendengar penuturan Devano, wataknya memang tidak bisa berubah ia sangat keras kepala.

Melihat situasi yang semakin kacau, Marianne angkat bicara

"Tinggalkan kami berdua Dev, ada yang ingin mamah sampaikan" pinta Marianne

"Tidak jika mamah berniat untuk membantu nya kabur dariku!" Tegasnya

Marianne mengepalkan tangannya

"Mamah hanya ingin berbicara padanya, layaknya seorang ibu pada putrinya. Ingatlah kau yang telah memisahkan Lea dengan ibunya".

Devano memasang wajah datarnya dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

Lea masih menangis tersedu-sedu, matanya sudah benar-bebar sembab dan bengkak karena terlalu banyak menangis.

"Sayang lihat mamah, kau tak perlu khawatir ya. Mamah sudah menemui kedua orang tua mu, dan menjelaskan semuanya. Kita akan membantumu, tapi untuk sementara kamu turuti saja semua perkataan Devano ya".

"T-tapi mah Lea takut Devano akan menghukum Lea lagi. Lea tidak mau Dev kembali menyentuh Lea" lirih Lea.

"Shtt sayang, kami akan selalu melindungimu. Dia akan tahu betapa berharganya dirimu, tapi kita tidak bisa kembali ke Indonesia. Mamah akan menyembunyikan mu di Villa milik mamah"

"M-maksud mamah?"

"Tenang saja sayang, mamah sudah memerintahkan beberapa orang untuk melindungi mu dari Devano. Mamah yakin Dev tidak bisa menemukan mu disana. Karena aksesnya sangat sulit"

"Dimana letak Villa itu mah?"

Marianne mendekat dan berbisik pada Lea.

"Colorado, villa itu menghadap langsung pegunungan Aspen".

Lea menatap Marianne dengan mata berbinar

"L-lea akan bebas dari Devano kan mah?"

Marianne mengangguk, batinnya menangis melihat keadaan Lea.

Sekejam itu kah anaknya memperlakukan seorang gadis yang bahkan tidak salah apapun.

Lea kembali memeluk Marianne

"Terimakasih mah, Lea sangat bahagia ada yang menolong Lea"

"Sama-sama sayang, Sekarang mamah pulang dulu ya. Lusa ada mobil yang akan datang menjemputmu, pergilah ke pintu belakang taman pada pukul 3 dini hari. Dan berhati-hatilah"

Lea menangguk antusias

"Baik mah"

Marianne melepaskan pelukannya pada Lea kemudian pamit untuk pulang.

Lea menarik senyumnya, matanya berkaca-kaca

Tak lama kemudian Devano datang dan kembali membawa nampan berisi makanan dan obat-obatan untuk Lea.

Dan Lea kembali memasang wajah datarnya

Dev menghampirinya

"Makan! Jangan sampai kau menolaknya lagi!"

Lalu ia menyodorkan sendok berisi makanan pada Lea.

Dengan berat hati Lea membuka mulutnya dan menghabiskan makanan nya.

Devano tersenyum

"Good girl" ucapnya seraya mengelus pipi Lea.

Saat Devano mendekatkan wajahnya hendak menyentuh bibir mungil itu, Lea memalingkan wajahnya.

CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang