Jangan lupa vote sebelum baca!!
Happy Reading~
Author POV
Los Angeles, California
"Selamat malam nyonya Marianne, saya Axel dokter yang menangani Tuan Devano"
"Bagaimana keadaan putraku dok?"
"Maaf saya harus mengatakan ini nyonya, Tuan Devano sedang kritis. Dan menurut hasil pemeriksaan tuan Devano mengalami benturan yang cukup kuat dikepalanya. Dan itu akan membuat tuan Devano tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu kedepan"
"M-maksud Dokter anak saya koma?"
Dokter Axel mengangguk
"Hiks hiks Ya Tuhan, berapa lama putraku akan koma dok?"
"Kami tidak bisa memprediksinya Nyonya, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk tuan Devano"
"Apa benturan nya itu akan mempengaruhi ingatan nya? Tolong selamatkan putraku dok hiks hiks"
"Kami hanya bisa memastikan saat tuan Devano sadar Nyonya"
"Aku ingin menemui putraku dok Kumohon"
"Baik nyonya saya akan mengizinkan anda, tapi saya harap anda bisa
mengontrol diri anda dan tidak mengganggu tim medis yang tengah mengangani nya"Marianne mengangguk dan mengikuti Dokter Axel untuk menuju ruang perawatan Devano.
Terlihatlah disana putra tampan nya yang tengah terbaring dengan alat-alat medis yang terpasang disekujur tubuhnya.
Putra tampan nya yang selalu terlihat kuat kini hanya bisa terbaring lemah, melihat itu Marianne hanya bisa menitihkan air matanya.
Marianne juga bertemu Alex dan mendengarkan penjelasannya mengapa Devano bisa seperti itu.
Alex menceritakan bagaimana keadaan Devano yang hancur setelah Lea pergi meninggalkan nya.
Lagi-lagi rasa bersalah menyelimuti hati nya, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Ia bingung harus bagaimana sekarang?
Dering telfon mengalihkan perhatian keduanya
Muncul nama Lea disana, melihat itu Marianne buru-buru menutup ponselnya dan pergi meninggalkan Alex disana.
Alex yang tidak sengaja melihat nama itu hanya tersenyum penuh kemenangan.
Gotcha! Akhirnya aku menemukanmu Nona Lea
Ya, Alex masih mencari keberadaan Lea sampai saat ini. Tapi ia tidak bisa menemukan nya dan sekarang ia paham alasan dibalik nya.
Alex melangkah pergi meninggalkan ruangan itu, ntah apa yang akan dilakukannya.
"Hallo sayang"
"Hiks Ma, bagaimana keadaan Dev?"
"D-dev koma sayang"
"A-pa? K-koma? Ngga ngga mungkin! Mama pasti bercanda kan? Iya kan ma? Hiks hiks"
"Mama tidak bercanda sayang hiks hiks, Dev koma karena benturan kuat dikepalanya"
"Ini semua salah Lea mah, salah Lea arghhhhh!! Coba saja Lea tidak pergi pasti Dev tidak akan seperti ini" jerit Lea histeris
"Sayang dengarkan mama-"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
Literatura Feminina" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...