Jangan lupa vote sebelum baca!!
Happy Reading~
Author POV
"Ekhem" gumam Lea
"Sebentar baby aku sedang mengambil minum untuk mu, aku tau kau pasti haus bukan setelah bertarung"
"Ck! Mood baikku seketika menghilang setelah melihatmu bercumbu dengan jalang itu"
"Sayang jagalah ucapanmu, ingat kau seorang mommy sekarang!" Ucap Dev yang perlahan menghampiri Lea yang sedang duduk di sofa dengan membawa gelas berisi air putih didalam nya.
"Jangan mengalihkan pembicaraan tuan McMillan" potong Lea.
Devano terkekeh
"Baiklah baiklah akan ku jelaskan sekarang ya, sekarang minumlah dulu dan tenangkan dirimu. Lalu dengarkan baik-baik dan jangan memotong ucapanku"
Lea hanya memutar bola matanya jengah
"Ternyata ekspresi mu saat cemburu sangat sexy, sama seperti saat kau mengerang dibawahku" goda Devano
Uhukk
Lea tersedak dan mengambil bantal sofa lalu melemparkannya dan mantapnya mendarat tepat diwajah Devano.
"Awh kau jahat sekali sayang, bagaimana jika wajah tampan suamimu ini hilang karena bantal sofa itu!". Ucap Devano mendramatisir.
"Syukurlah, lebih baik jika kau tak punya wajah! Dan aku koreksi sedikit kau belum menjadi suamiku jika kau lupa!"
"Hey kau akan menangis saat melihat aku tak punya wajah baby, dan aku mungkin belum menjadi suamimu. Tapi aku Ayah dari bayimu .. kemarilah duduk disini aku akan menceritakan semuanya" Devano menunjuk pangkuannya
"Ck Moodku sedang tidak baik Dev!"
"Aku hanya menyuruhmu duduk dipangkuan ku baby, bukan mengajakmu untuk bercinta denganku. Kecuali jika kau mau aku tak akan menolak"
"Jika kau hanya akan bertele-tele lebih baik aku pulang, menyesal aku memilih kesini" Lea bangkit dan hendak meninggalkan ruangan itu, tapi Dev menarik lengan nya dan Lea terjatuh tepat dipangkuan nya.
"Lepas atau kupukul!"
"Kau agresif sekali saat sedang cemburu" Dev menyelusupkan wajahnya keceruk leher Lea dan menghirup wangi tubuh Lea.
"Jangan gila Dev ini kantor, lepas!"
"Persetan dengan kantor, lagi pula gedung ini milikku. Jadi sah-sah saja jika aku melakukan apapun" Devano menggumam disela ceruk leher Lea.
"..." Lea diam tak menjawab, ia melihat Devano yang sedang bermanja padanya.
"Dengarkan aku sayang, yang kau lihat tadi hanyalah salah paham. Aku tidak bercumbu dengan nya, dia datang ke ruangan ku Karena ingin menyerahkan berkas yang harus ku tanda tangani. Tapi ntah bagaimana jadinya rambutnya tersangkut dikancingku"
Lea tersentak mendengar ucapan Devano
"Bagaimana bisa-"
"Hey sudah kubilang jangan memotong ucapanku dulu! pulpen nya terjatuh dibawahku dan dia berusaha untuk mengambilnya, eh malah rambutnya tersangkut dan aku berusaha melepaskan nya"
"Cih memang sudah dasarnya jalang! Itu modus namanya Dev, jika hanya tersangkut lalu kenapa dia menggesekkan dadanya dan mendesah begitu pada mu?"
"Menggesekkan?"
"Ya! Dan kau menikmatinya bukan?"
Devano terkekeh
"Ya lumayan"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
ChickLit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...