Jangan lupa vote sebelum baca!!!
Happy Reading~
Author POV
Tiga bulan kemudian
Lea bergerak gelisah di tempat tidurnya, ia berusaha mendapatkan posisi yang nyaman.
Pasalnya ia tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk berbalik pun rasanya sangat sulit, karena perutnya yang semakin membesar dan terasa mengganjal.
Ingin rasanya Lea menangis, ia lelah, ingin tidur, tapi kenapa begitu sulit. Beginilah jadinya ketika Devano lembur di ruang kerjanya.
Biasanya Devano lah yang akan membantunya agar merasa nyaman, Dev akan membelai rambut panjang Lea dan mengusap perutnya.
Selain itu Dev juga yang akan bicara pada little Devano agar tidak nakal dan tidak membuat mommy nya merengek.
Dengan semua kegelisahan nya, akhirnya Lea memutuskan untuk bangun dan melangkah keluar dari kamar.
Ia berjalan menuju ruangan yang berada tidak jauh dari kamarnya. Lalu wanita bergaun tidur berwarna Pink muda itu membuka pintu di hadapannya.
Tatapannya langsung bertemu dengan mata Devano. Lihatlah tengah malam seperti ini Devano masih saja sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Kenapa belum tidur baby?" tanya Devano ketika Lea mendekat padanya.
Lea menggeleng, perlahan matanya berkaca-kaca.
"Bayimu nakal Dev! ia membuatku sulit tertidur hwaaaa hiks hiks." rengeknya
Devano berdiri dari tempat duduknya, ia menutup MacBook nya dan perlahan menghampiri Lea.
Ia berhenti dihadapan Lea yang berdiri di depan meja kerjanya lalu memeluk pinggangnya.
"Iya, sudah jangan menangis lagi ya sayang. Maafkan dia" Dengan perlahan ia mengangkat Lea lalu menggendong nya seperti bayi koala.
"Perutku sesak Dev jika kamu menggendong ku seperti ini" rengek Lea.
"Lalu harus bagaimana lagi baby?" Lalu Dev menurunkan Lea dan menggendongnya ala bridal style
"Seperti ini?" Tanya Devano
Lea mengangguk
"Seperti ini lebih baik, Ayoo tidur aku sudah sangat Lelah"
Devano menarik nafas panjang, ia harus sabar menghadapi sifat manja dan kekanakkan Lea disaat seperti ini.
"Iya sayang kita tidur ya" Dev melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuju ke kamarnya.
Sampainya di kamar, Dev menuntun Lea untuk tidur menyamping kemudian ia berbaring di belakangnya.
Ia menarik selimut lalu tangan kirinya ia selipkan di bawah leher Lea, sedangkan tangan kanannya mengelus perut Lea pelan.
Devano mengecup kepala belakang Lea,
"Good night Mommy and good night son" katanya lalu berhenti mengelus perut Lea.
Lima belas menit pertama kamar itu hening. Hingga pada menit berikutnya, Lea kembali bergerak gelisah.
Devano kembali membuka matanya
"Kenapa, hm?" tanyanya sambil mengelus perut Lea.
Lea hanya diam,
Devano menaikkan alisnya lalu sedikit mengangkat tubuhnya dan melihat Lea yang diam dengan mata terpejam.
Ia menghela nafas, lalu kembali tidur. Tangannya berhenti mengelus perut Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
Chick-Lit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...